Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lunaarivia

Perkembangan Musik K-Pop Dunia

Gaya Hidup | Thursday, 01 Jun 2023, 13:07 WIB

Musik K-pop bukan lah hal yang asing di era sekarang, pasti dari kita sudah sering mendengar musik tersebut baik secara pemutaran melalui aplikasi atau mendengar di tempat umum seperti di minimarket, mall, atau restoran.

https://id.wikipedia.org/wiki/BTS

Sebenarnya musik K-pop adalah budaya yang berasal dari korea selatan, musik ini biasanya dibawakan oleh sekelompok boygroup ataupun girlgroup. Seperti yang dilansir dari wikipedia, musik ini musik muncul pada tahun 1985. Musik K-pop juga awalnya dibagi menjadi beragam genre, yang pertama adalah 'oldies' yang dipengaruhi oleh musik barat dan populer di era 60an. Lalu genre lainnya disebut Trot, yang merupakan gabungan dari musik tradisional dan musik kerohanian.

Kini K-pop sudah bisa dibilang mendunia, banyak lagu lagu dari musik ini yang dapat mencapai chart musik amerika serikat. Seperti lagu life goes on milik BTS yang berhasil menduduki posisi pertama dalam chart Billboard Hot 100 dalam perilisannya. Lagu ini merupakan lagu berbahasa korea pertama yang menduduki puncak tangga lagu tersebut. Hal ini membuktikan bahwa nyatanya K-pop bukanlah hal yang bisa dinikmati oleh orang korea atau hanya di Asia, tapi bisa dinikmati oleh orang orang di seluruh dunia.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia sendiri? Musik K-pop ini layaknya santapan sehari-hari apalagi untuk anak remaja di Indonesia. Menurut data spotify wrapped 2021 Indonesia, BTS menempati posisi puncak sebagai artis dengan paling banyak di dengar di spotify Indonesia, ada juga NCT Dream yang menempati posisi 10.

Selain itu banyaknya konser musisi K-pop di Indonesia dengan tiket yang terjual habis merupakan bukti bagaimana besarnya pengaruh musik tersebut. Kita dapat melihat juga pada platform media TikTok, disana banyak sekali challenge dance K-pop yang diikuti oleh banyak orang.

Salah satu petinggi Label K-pop Hybe Label yaitu Bang-Shin Hyuk mengatakan dalam interviewnya dengan Billboard, "Ekspor musik Korea ke Asia Tenggara, salah satu pasar terpenting K-pop, turun 30% pada tahun 2022, dan di Indonesia, negara terpadat keempat di dunia".

K-pop sendiri dapat memberi dampak positif, seperti dengan biaya yang cukup murah, sebagai motivasi untuk melangkah maju, dan sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan.

Namun jika terlalu fanatik kepada musik tersebut terutama kepada musisinya, akan menjadi boomerang kepada diri sendiri. Seperti terlalu boros dan menyebabkan halu yang berlebihan.

Tingkat Kegilaan Fan K-pop menurut psikologi seperti yang dikutip dari CNN :

1. Katergori Ringan :

Histeris melihat idola, mengikuti gaya idola, mengoleksi benda tentang idola, dan sebatas obsesi sederhana.

2. Kategori Sedang :

Munculnya gejala halusinasi, memasang poster agar seperti tidur dengan idola, merasa sang idola 'berbicara' dengannya, dan mulai ada rasa takut idola diambil orang lain.

3. Kategori Berat :

Mengidap halunisasi, tak suka jika ada orang lain menyukai idolanya, ada niat membunuh idolanya demi 'kepemilikan' mutlak, dan berpeluang bunuh diri jika sang idola meninggal dunia.

Jadi, kita semua boleh untuk menyukai musik K-pop dan menjadi fan dari musisi tersebut, tapi perlu diingat untuk tidak berlebihan agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image