Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Model Anak Kuliahan Jaman Now

Gaya Hidup | Thursday, 01 Jun 2023, 05:51 WIB

BENTUK KONGKRIT AKTIFITAS ORANG KULIAHAN

Ada sebuah kisah sufi yang menarik:

Suatu ketika, Raja Timur Lenk memanggil Mulla Nasreddin. Timur Lenk selalu penasaran karena tidak pernah menundukkan kecerdikannya. Kali ini ia pikir pasti Nasreddin menyerah.

“Nasreddin, sekarang anda kutugaskan mengajari keledaiku membaca kitab,” demikian perintah raja.

Kendati sempat bingung Nasreddin tentu tidak bisa menolak titah raja, lagi pula, dalam kamus Nasreddin tidak ada kata menyerah. Ia pulang membawa keledai milik raja, sambil memutar otak bagaimana caranya membuat keledai pandai membaca kitab.

Setelah beberapa waktu berselang, Nasreddin kemudian dapat akal. Ia meletakkan sebuah kitab tebal di hadapan keledai. Disetiap halaman kitab, ia taruh sebutir gandum. Melihat butiran gandum keledai itu lalu menjulurkan lidah untuk mengambilnya, setiap kali keledai menarik lidah lembaran kitab berikutnya terbuka dan keledai melihat butir gandum lagi, begitu seterusnya, keledai asyik membuka-buka lembaran kitab seperti layaknya orang membaca.

Sukses dengan eksperimennya Nasreddin segera ke istana, waktu yang ditetapkan tidak terlampaui, dihadapan khalayak, nasreddin akan menunjukkan keberhasilannya membuat keledai milik raja pandai membaca kitab. Di pihak lain, raja duduk di singgasananya dengan amat yakin, kali ini pasti nasreddin gagal.

Diluar dugaan raja, Nasreddin kembali menunjukkan keunggulannya. Keledai kembali mempertontonkan kehebatannya “membaca” kitab. Lembar demi lembar halaman kitab dibuka sampai halaman terakhir. Khalayak bertepuk tangan karena kagum. “Nasreddin memang hebat,” seru mereka.

“tapi tunggu dulu, hei Nasreddin. Saya yakin kamu tidak berhasil.” Ujar raja protes. “keledai itu tidak membaca. Dia hanya membuka-buka lembaran kitab itu tanpa mengerti isinya.”

Mendengar protes raja, nasreddin dengan tenang menjawab, “keledai itu memang begitu. Dia hanya membuka-buka lembaran kitab itu tetapi tidak mengerti isinya”.

Cerita yang terurai diatas sedikit banyak mewakili performance orang-orang kuliahan masa kini. Mereka membaca buku tapi tidak paham atas apa yang mereka baca. Mereka membaca tentang hukum tetapi melanggar hukum, mereka membaca mengenai kesejahteraan rakyat tetapi menindas rakyat, mereka membaca buku-buku agama tetapi merusak agama itu sendiri.

Lalu apa bentuk kongkrit aktivitas para orang kuliahan itu di kampus? Suwardjono dalam artikelnya yang berjudul “Belajar-Mengajar di Perguruan tinggi” menyatakan, “kebanyakan perilaku mahasiswa itu adalah Datang, Duduk, Dengar dan Catat (D3C) dikurangi Berfikir (B).” jadi aktifitas para orang kuliahan itu cukup disingkat dengan formula D3C-B.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image