Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Izza Mukmin

Efektivitas Dakwah: Metode, Materi dan Praktek Dakwah Era Society 5.0.

Agama | Wednesday, 31 May 2023, 14:48 WIB

Indonesia saat ini mengalami fenomena masuknya berbagai seni budaya dan teknologi dari berbagai daerah bahkan bangsa. Dari generasi Y hingga saat ini berada pada generasi Z yang telah menggeser kehidupan manusia mulai dari anakanak hingga kalangan tua dimana waktu menonton televisi mereka menjadi waktu untuk melihat tontonan di gadget, Dari mulai bangun sampai akan tidur dan bangun lagi, gadget selalu berada digenggaman Seolah-olah gadget menjadi “kekasih yang tidak dapat ditinggalkan” mengalahkan kasih sayang seorang ibu dan ayah, Globalisasi mengubah dunia dari berbagai hal Kini hiburan dengan konten audio visual tidak lagi hanya dapat diperoleh dari media televisi, tetapi juga bisa melalui internet, yaitu dengan melalui perangkat komputer maupun ponsel pintar yang semakin beragam bentuknya. Bahkan Sedikit demi sedikit akan menggeser nilai-nilai kultural menjadi kehidupan konteporer yang ada di masyarakat kita khususnya di Indonesia.

dok.bing.com

Efektivitas dakwah melalui media sosial saat ini menjadi penelitian utama yang banyak dipelajari oleh para kalangan karena hal tersebut sangat penting untuk diketahui, supaya kita dapat mengimbangi dan memahami perkembangan zaman serta dapat mengukur sejauh mana keberhasilan kegiatan dakwah melalui dakwah media sosial. Penggunaan media sosial sebagai metode atau sarana dakwah di era baru saat ini memang menjadi alternatif bagi para penceramah/dai/ustadz serta semua juru Dakwah dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya. Berbagai platform media baru pun digunakan untuk mendukung proses dakwah, menjadi sebuah bukti bahwa internet berperan penting dalam proses kegiatan dakwah. Oleh karena itu, peluang dakwah menjadi besar karena IPTEK saat ini berkembang pesat. Dakwah melalui internet akan menjadi alat yang akan berperan penting dalam proses meningkatkan, menyeimbangkan, dan memberikan arah hidup yang lebih baik. Menurut Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang secara khusus ditujukan sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang nyata, Metode juga berarti Prosedur atau cara memahami sesuatu melalui langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan dakwah adalah Sebagaimana yang kami sebutkan di atas, yaitu menyampaikan ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alahi wa Sallam. Metode dakwah berarti, Suatu tata cara atau strategi untuk menyampaikan ayat-ayat Allah dan Sunnah dengan sistematis sehingga mudah di pahami dan dapat di amalkan oleh mad'u. Dakwah di zaman yang serba modern dan canggih ini diperlukan cara yang kreatif dan sistematis sesuai perkembangan zaman. Sebab jika tidak adanya keseimbangan antara metode dakwah dan kondisi zaman, maka materi dakwah yang disampaikan tidak sampai pada sasaran. Sekarang ini kita hidup di era yang disebut dengan era persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi modern begitu pesat perkembangannya. Semua aspek kehidupan di jalankan oleh mesin-mesin robot yang serba modern. Metode dakwah kultural adalah, Dakwah yang dilakukan dengan cara mengikuti perkembangan budaya-budaya kultur masyarakat setempat dengan tujuan agar dakwahnya dapat diterima di lingkungan masyarakat setempat. Dakwah kultural juga bisa berarti: Kegiatan dakwah dengan memperhatikan potensi dan kecenderungan bahwa manusia sebagai makhluk yang hidup tidak jauh dari budaya secara luas dalam rangka menghasilkan kultur baru yang bernuansa Islami atau kegiatan dakwah dengan memanfaatkan adat, tradisi, seni dan budaya lokal dalam proses menuju kehidupan Islami.

Dakwah kontemporer adalah: Dakwah yang dilakukan dengan cara menggunakan teknologi modern mengikuti perkembangan globalisasi. Dakwah kontemporer ini sangat cocok apabila dilakukan di lingkungan masyarakat kota yang selalu bersinggungan dengan internet dan media sosial lainnya.Teknis dakwah kontemporer ini lain dengan dakwah kultural. Jika dakwah kultural dilakukan dengan cara menyesuaikan budaya masyarakat setempet, tetapi dakwah kontemporer dilakukan dengan cara mengikuti perkembangan teknologi. Persaingan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan tantangan bagi para da’i kita untuk segera mempersiapkan dan membiasakan diri dari kebiasaan dakwah kultural ke dakwah kontemporer. Dakwah kontemporer, dakwah yang menggunakan fasilitas teknologi modern sebagaimana fenomena yang ada bahwa Globalisasi saat ini mengubah dunia dari berbagai hal. Kini hiburan dengan konten audio visual tidak lagi hanya dapat diperoleh dari media televisi, tetapi juga bisa melalui internet, yaitu dengan melalui perangkat komputer maupun gadget yang seiring tahun semakin beragam bentuknya. Sedikit demi sedikit akan menggeserkan nilai-nilai kultural yang ada di masyarakat kita khususnya di Indonesia. Dari dua metode dakwah kultural dan dakwah konteporer ini kita akan semakin mudah, cepat dan tepat dalam berdakwah karena keduanya mempunyai ciri khas dan karakteristik yang berbeda.

Materi dakwah yang tepat untuk menghadapi masyarakat modern ini adalah materi kajian yang bersifat tematik. Artinya Islam harus di kaji dengan cara mengambil tema-tema tertentu yang sesuai dengan tuntutan zaman. Sedangkan fasilitas yang tepat adalah dengan menggunakan media cetak dan elektronik. Kenapa demikian ? Karena dengan menggunakan media cetak dan elektronik hasilnya akan lebih banyak serta jangkauannya lebih luas cepat dan tepat. Bagi para Da'i Untuk memahami Materi dan praktek sangat penting dimana dunia ada pada era Society 5.0 yang merupakan sebuah konsep di mana kehidupan manusia dipermudah dengan adanya teknologi, dan teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri. Sadarkah kita bahwa saat ini kita telah menjalani kehidupan sebagai Society 5.0? Namun, memang konsep ini belum diterapkan di semua daerah. Ada daerah tertentu yang masih belum tersentuh teknologi dalam beberapa aspek. Apa Itu Society 5.0? Mengutip situs Online Learning BINUS University, Society 5.0 adalah konsep yang memungkinkan umat manusia menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern seperti AI dan robot untuk memenuhi kebutuhan dan mempermudah kehidupan manusia. Konsep Society 5.0 sejatinya tidak berbeda jauh dengan konsep sebelumnya, yakni Society 4.0. Perbedaannya terletak pada konteks yang menjadi fokus. Di mana Society 4.0 fokus pada konteks pengembangan teknologinya, sedangkan Society 5.0 lebih fokus pada konteks manusia. Society 5.0: Era teknologi di mana semua teknologi merupakan bagian dari manusia itu sendiri, Komponen utama Society 5.0 adalah manusia yang dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi, manfaat Society 5.0 Berkembangnya teknologi mengubah peran manusia dalam banyak hal. Banyak pekerjaan memang telah mampu digantikan oleh mesin, tetapi hal tersebut juga dibarengi dengan makin berkembangnya kemampuan manusia dalam berbagai hal baru, Seperti yang disinggung sedikit di atas, perkembangan teknologi dalam Society 5.0 mendorong manusia untuk juga berkembang. Hal tersebut berpengaruh pada meningkatnya kualitas diri manusia, Meningkatkan Keterampilan dan Mempermudah Pekerjaan Seperti kita ketahui, teknologi mempermudah banyak aktivitas manusia. Kegiatan yang dulunya membutuhkan waktu lama kini bisa diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih akurat, harapan di era socety 5.0 ini para juru dakwah agar lebih mudah untuk berdakwah dikalangan anak-anak muda maupun kalangan orang tua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image