Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ulya Afkarina

Terlalu Lama Gunakan Gadget Jadi Akar Berbagai Masalah Kesehatan pada Mahasiswa

Teknologi | Sunday, 28 May 2023, 21:14 WIB

Seiring dengan adanya globalisasi, dapat kita lihat bahwa ada banyak sekali kemajuan dalam kehidupan manusia. Salah satu bentuk kemajuan teknologi yang sangat terlihat adalah penggunaan gadget seperti komputer, laptop, dan smarthphone. Menurut KBBI, gadget adalah peranti elektronik dengan fungsi praktis. Gadget, khususnya smartphone merupakan salah satu teknologi yang sudah tidak lagi bisa dipisahkan dan menjadi kebutuhan dalam aktivitas sehari-hari. Smartphone tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sumber untuk mencari informasi atau bahkan sekadar mencari hiburan melalui media sosial.

Saat ini tuntutan dan kebutuhan informasi yang sangat cepat khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa, menyebabkan peranan gadget menjadi sangat penting. Belum lagi ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda. Sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19, pemerintah memutuskan untuk menutup sementara sekolah, tempat bekerja, serta tempat-tempat umum dan mengalihkan semua kegiatan untuk dikerjakan dari rumah. Kegiatan Work from Home dan juga pembelajaran secara daring selama pandemi ini menyebabkan peningkatan durasi penggunaan gadget. Pembelajaran secara daring mengharuskan mahasiswa berada di depan layar berjam-jam dalam sehari. Bahkan tidak hanya itu, saat mengerjakan tugas atau bahkan mencari materi juga mahasiswa lebih banyak yang memilih untuk menggunakan gadget daripada membaca buku fisik.

Tidak hanya selama pandemi, kebiasaan mahasiswa menggunakan gadget dalam kegiatan pembelajaran ini bahkan terbawa sampai saat ini. Jarang sekali ada mahasiswa yang membawa buku atau mencatat materi selama pembelajaran dengan buku. Mereka lebih sering terlihat menggunakan laptop atau tablet. Untuk akses materi pun, kini sudah ada banyak e-book yang dapat diakses secara gratis melalui gadget yang dimilliki.

Kemajuan teknologi yang ada sekarang ini tentunya dimaksudkan untuk memberikan dampak positif dan mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun faktanya dibalik segala kemudahan yang disajikan, ada berbagai dampak negatif yang turut dirasakan. Salah satu dampak negatif yang kerap kali dirasakan dan dikeluhkan mahasiswa adalah masalah kesehatan mata yang menurun.

Menurut American Academy of Pediatrics, durasi ideal screen time pada remaja dan dewasa adalah selama dua jam dalam sehari. Peningkatan screen time atau lamanya waktu yang dihabiskan saat menatap layar gadget dapat menimbulkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS) seperti kelelahan mata, penglihatan kabur, pusing, mata kering, dan rasa tidak nyaman pada mata saat melihat benda dekat atau jauh. Radiasi sinar biru (blue light) yang merupakan pancaran dari layar gadget juga dapat mengakibatkan kerusakan pada retina mata atau disebut dengan fotoksisitas.

Keluhan muskuloskeletal adalah masalah kesehatan lain yang sering dikeluhkan oleh mahasiswa selain penurunan kesehatan mata. Gangguan muskuloskeletal dapat terjadi apabila suatu bagian tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras atau lebih lama dari kapasitas. Beban kerja berlebih yang dijalankan oleh otot tubuh dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan pada ligamen, tendon, maupun sendi. Gejala yang dikeluhkan biasanya adalah rasa sakit pada otot yang menandakan otot butuh istirahat. Selain itu postur tubuh yang salah, khususnya saat sedang duduk menghadap gadget seringkali menyebabkan nyeri pada punggung bagian bawah. Faktor resiko lain yang menyebabkan keluhan muskuloskeletal adalah melakukan gerakan repetitif dalam jangka waktu yang lama, misalnya duduk menatap komputer selama berjam-jam tanpa istirahat. Keluhan muskuloskeletal ini seringkali dirasakan pada bagian leher, bahu, jemari, tangan, dan punggung.

Kesadaran terkait dampak buruk penggunaan gadget merupakan suatu hal yang penting untuk diketahui oleh mahasiswa. Harapannya tentu agar mereka dapat mengatur waktu penggunaan gadget secukupnya dan juga menerapkan gaya hidup sehat. Dampak negatif dari penggunaan gadget ini dapat diminimalisir atau bahkan dapat dicegah dengan berbagai cara seperti menggunakan kacamata anti radiasi, rajin mengonsumsi makanan yang kaya akan Vitamin A, dan istirahat selama beberapa menit dari gadget.

Kita dapat menggunakan teknik Pomodoro yang seringkali digunakan sebagai pengatur waktu fokus saat belajar. Kita dapat menggunakannya dengan mengatur waktu selama 25 menit sebagai durasi penggunaan gadget dan istirahat selama 5 menit dari gadget setelahnya. Kita dapat menggunakan waktu istirahat selama 5 menit tersebut untuk bergerak dan merubah posisi, misalnya melakukan peregangan atau sekadar berjalan untuk mengambil minum dan makan. Sehingga mata kita bisa mendapatkan waktu istirahat dari gadget setidaknya selama 5 menit setiap 30 menit kita belajar atau bekerja menggunakan gadget.

Peran kampus untuk sebisa mungkin meminimalisir pembelajaran secara daring dan menyediakan fasilitas seperti buku fisik di perpustakaan tentunya juga tidak kalah penting. Namun seperti yang kita tahu, solusi terbaik yang dapat kita lakukan untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan gadget tidak lain adalah dengan membatasi penggunaan gadget itu sendiri. Selain itu juga menjaga pola hidup yang baik seperti konsumsi makanan sehat, rajin berolahraga secara teratur, menjaga pola tidur, dan lain sebagainya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image