Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Viona Achmad

Bagaimana Membangun Stabilitas Mental Mahasiswa

Edukasi | Friday, 26 May 2023, 22:51 WIB
Kesehatan mental atau jiwa menurut Undang – Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang dapat terjadi dengan salah satu ciri nya adalah stres dan cemas berkepanjangan yang menyebabkan terhambatnya aktivitas dan menurunya kualitas fisik. Pada kasus seperti ini, tak jarang ditimbulkan karena seseorang tidak memiliki kontrol emosi yang baik pada dirinya. Banyak beban dan tekanan yang mungkin menimpa diri seseorang tersebut sehingga emosi yang ada di dalam dirinya tidak dapat diungkapkan dengan baik hingga berakhir pada ketidakstabilan mental di dalam dirinya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa setidaknya empat kali lebih banyak kasus bunuh diri dilaporkan di Indonesia khususnya terjadi pada kalangan mahasiswa. Sedangkan, jumlah upaya bunuh diri sekarang setidaknya tujuh kali lebih tinggi, dari jumlah tersebut.

Adapun beberapa gejala jika seseorang memiliki masalah emosional dan mental adalah sebagai berikut :

 

  1. Kesulitan berkonsentrasi, kehilangan konsentrasi
  2. Panik, gugup atau tegang
  3. Kewalahan atau kecemasan
  4. Tidak dapat mengendalikan situasi
  5. Kelelahan dan mudah marah
  6. Kesedihan, kecemasan, atau lekas marah yang terus-menerus
  7. Kehilangan minat dalam bersosialisasi atau aktivitas yang biasanya dinikmati
  8. Merasa ditarik dari orang lain dan kesepian
  9. Merasa tidak berharga, putus asa, atau bersalah
  10. Tidak biasanya mengambil risiko
  11. Berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup

Berikut adalah tips menjaga kesehatan mental menurut Departemen Psikologi Klinik dan Kesehatan Mental Universitas Airlangga, antara lain :

1. Self Healing

A. Mindfullness

Yaitu suatu kondisi dimana pikiran, perasaan dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan (Kabat-Zinn,1990).

B. Guided Imagery

Yaitu pejamkan mata lalu bayangkan sesuatu yang menyenangkan. Meskipun kenyamanan ini hanya bersifat jangka pendek, namun bisa menjadi pertolongan pertama psikologis dalam menanggulangi kecemasan berlebihan.

C. Selftalk

Yaitu bicaralah kepada diri sendiri dengan kalimat positif, karena pikiran positif akan meningkatkan kualitas emosi dan perasaan.

D. Expressive Writing

Yaitu refleksikan pikiran dan perasaan yang dialami selama pandemi dalam bentuk tulisan (Z. V Segal, J. D. Teasdale, and J. M. G. Williams, 2004).

2. Pendekatan spiritualisme, yaitu pahami bahwa ada Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Mengendalikan segala sesuatu. Meningkatkan spiritualisme bisa diterapkan dengan menulis jurnal kebersyukuran.

3. Menerapkan hidup bersih dan sehat, dengan cara sering mencuci tangan, menggunakan masker dan pastikan asupan gizi tercukupi dan istirahat teratur.

4. Olahraga teratur, dengan berolahraga, hormon endorfin yang dihasilkan tubuh kita akan meningkat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image