Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Athala Ariq

Euforia Konser Coldplay di Indonesia

Info Terkini | Friday, 26 May 2023, 22:23 WIB

Konser atau Festival Pertunjukan Musik pada tahun 2023 ini merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar musik. Sejumlah musisi melaksanakan konser di Tanah Air, mulai dari musisi dalam negeri hingga musisi internasional. Beberapa nama diantara nya adalah Dewa 19, Maliq & D’Essentials, D’Masiv, Group asal Korea Selatan Blackpink, NCT, Red Velvet, penyanyi solo internasional asal Indonesia, Niki, hingga musisi internasional legendaris seperti Coldplay dan David Foster mengadakan konser di Indonesia.

Para penggemar musik berbondong-bondong membeli tiket untuk menyaksikan secara langsung penampilan dari idola nya, bahkan mereka pun tidak segan untuk merogoh kocek cukup dalam demi menonton konser tersebut. Kisaran harga tiket konser untuk musisi dalam negeri berkisar ratusan hingga jutaan rupiah, sedangkan untuk musisi internasional rata-rata tiket berkisar satu juta hingga belasan juta rupiah.

Athala Ariq Muhammad

Pihak penyelenggara atau Promotor acara musik untuk konser sudah menetapkan tanggal untuk pembelian tiket konser Coldplay yang akan diadakan pada 15 November 2023 mendatang. Tiket konser dijual pada tanggal 17 hingga 19 Mei 2023 lalu, melalui laman resmi coldplayinjakarta.com. Antusiasme yang begitu tinggi dari para penggemar membuat antrian online untuk pembelian tiket konser kian membludak. Lebih dari 500.000 orang telah memasuki laman pembelian tiket Coldplay, membuat ribuan orang lainnya tidak berhasil untuk ‘tembus’ kedalam antrian online tersebut. Terdapat sekitar 1 juta orang yang mengakses laman tersebut untuk membeli tiket Coldplay.

Tiket kini sudah berhasil terjual habis dalam hitungan jam saja. Tidak sedikit masyarakat yang kecewa akan hal tersebut, pasalnya, dalam sistem pembelian tiket konser secara online ini banyak menuai pro dan kontra dalam masyarakat. Antrian online seperti ini pada dasarnya mengandalkan kecepatan tangan dan internet para pengguna nya, siapa yang cepat maka dia lah yang dapat. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa pembeli tercepat tersebut sejatinya merupakan calo.

Dapat dikatakan sistem calo pada jaman sekarang ini sudah modern, mereka akan membeli tiket dalam jumlah banyak kemudian menjual kembali dengan harga tinggi, bahkan dua sampai lima kali lipat harga aslinya, dan mereka menjual kembali tiket tersebut berbagai alasan, seperti ‘kelebihan beli’ atau ‘tidak jadi menonton’, apabila dipikir-pikir, alasan tersebut cukup konyol bukan?

Tidak hanya calo, banyak penipu-penipu licik juga bertebaran di sosial media. Mereka akan berpura-pura ingin menjual tiket nya, akan tetapi setelah pembeli mentransfer sejumlah uang, pembeli tersebut diblokir kontaknya oleh penipu tersebut. Sudah belasan orang yang tertipu membeli tiket konser Coldplay via sosial media, menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah.

Alangkah baiknya apabila para penyelenggara festival musik turut memberi perhatian ekstra terhadap calo-calo dan penipu nakal seperti ini. Calo modern dan penipu di zaman ini sudah tidak sembunyi-sembunyi lagi dalam menjual kembali dengan harga tinggi tiket yang sengaja dibelinya itu, melalui sosial media seperti twitter dan instagram, mereka dapat meraup banyak keuntungan. Memanfaatkan euforia dari penggemar musik dan band internasional tersebut yang gagal mendapatkan tiket. Besar harapan masyarakat untuk penyelenggara festival musik di Indonesia kedepannya dapat memperbaiki sistem dalam pembelian tiket konser, agar pembeli tiket betul-betul merupakan penikmat musik dan bukanlah manusia-manusia serakah yang ingin meraup keuntungan dengan cara yang tidak baik dengan memanfaatkan keadaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image