Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image aisah bella

Belajar Mengelola Sampah Melalui Bank Sampah Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Lingkungan

Eduaksi | Friday, 26 May 2023, 14:04 WIB

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan yang berkelanjutan dan Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Termasuk Kota Surabaya dengan penduduk terpadat di Jawa Timur yang mana dapat meningkatkan volume sampah plastik. Penumpukan sampah yang terus-menerus tentu saja dapat merusak lingkungan sehingga perlu dilakukan pengelolaan sampah salah satunya melalui bank sampah. Bank sampah merupakan tempat pengumpulan sampah terutama sampah anorganik yang sudah terpilah dan memiliki manajemen sama halnya dengan perbankan pada umumnya, yang membedakan adalah disini kita bukan menabung uang melainkan sampah.

Kota Surabaya sendiri memiliki bank sampah yang bernama Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Lokasinya berada di Jalan Ngagel Timur Nomor 26, RT 09/RW 06, Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng. Kemudian, BSIS juga memiliki nasabah baik individu ataupun kelompok/unit. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga memiliki bank sampah yang bernama BSU Untag Surabaya yang merupakan bank sampah unit dari BSIS.

Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Adanya BSIS menjadi bagian dari solusi untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam mengurangi sampah plastik. Dengan begitu masyarakat perlu belajar dalam mengelola sampah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah sesuai dengan jenisnya, sampah anorganik bisa berupa kertas, plastik, besi, logam, kaca, dan sebagainya. Sedangkan sampah organik merupakan sampah yang mudah terurai oleh tanah bisa berupa nasi kering, limbah minyak goreng, kulit buah-buahan atau sayuran, dan sebagainya. Setelah sampah sudah terpilah dapat disetorkan ke bank sampah, baik bank sampah unit yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat atau langsung ke BSIS.

Aktivitas yang sering dilakukan di bank sampah adalah pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya, penimbangan tonase sampah, pengemasan sampah dan penyetoran sampah yang mana sampah tersebut disetorkan kepada vendor yang telah menjalin kerjasama dengan BSIS. Dengan adanya bank sampah, masyarakat mulai menyadari dan belajar cara mengelola sampah. Itu dilakukan oleh masyarakat sebagai wujud kepeduliannya terhadap lingkungan. Selain itu pola pikir masyarakat juga berubah mengenai sampah sebab sampah yang semula tidak ternilai dengan adanya bank sampah, sampah tersebut bernilai ekonomis.

Sebagai wujud peduli terhadap lingkungan, Aisah Shinta Bella mahasiswa semester 6 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tertarik mengikuti Program BKP MBKM Kewirausahaan di Mitra Bank Sampah Induk Surabaya (BSIS) periode tahun 2022/2023 yang diketuai oleh Bapak Maulana Adam Moestoffa, S. Kom. I. Selama kegiatan berlangsung, peserta MBKM di BSIS dibimbing oleh Ibu Herlina Kusumaningrum, S.Sos.,M.A.

Selama mengikuti program MBKM di BSIS, Aisah Shinta telah berkontribusi dalam pembuatan konten baik untuk BSIS maupun BSU Untag Surabaya, ikut andil dalam kegiatan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya, penyetoran sampah dari nasabah ke bank sampah, dan penimbangan tonase sampah. Tujuan dari mengikuti kegiatan MBKM di BSIS adalah untuk mendapatkan tambahan ilmu dan pengetahuan mengenai jenis-jenis sampah, tata cara pengelolaan sampah dan mekanisme aktivitas di bank sampah. Selain itu sebagai wujud kepeduliannya terhadap lingkungan dengan mengikuti kegiatan MBKM di BSIS.

#KomunikasiUntag #UnderstandingEnpowering #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image