Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image 24_ saldila naura

Melonjaknya Kasus HIV di Indonesia Tahun 2023

Eduaksi | Thursday, 25 May 2023, 20:11 WIB

Penularan kasus human immunodeficiency virus (HIV) di Indonesia meningkat pada 2023. Sayangnya, penularan kasus tersebut didominasi oleh ibu rumah tangga dimana mencapai 35%. Penyebab melonjaknya kasus HIV pada ibu rumah tangga adalah kurangnya pengetahuan tentang seks dan suami pelaku seks beresiko. Tidak hanya itu, ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV juga berisiko tinggi menularkan virus kepada anak-anaknya. Infeksi dapat dimulai dari hamil sampai saat melahirkan hingga fase menyusui.

Meskipun ada upaya yang signifikan dalam penanganan HIV/AIDS, tantangan kompleks masih ada, dan harapan terus muncul untuk mengatasi epidemi ini. Salah satu tantangan utama dalam penanganan HIV di Indonesia adalah peningkatan jumlah kasus baru setiap tahunnya. Meskipun angka prevalensi HIV secara keseluruhan telah menunjukkan tren yang relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kasus baru di beberapa daerah. Hal ini memerlukan respon yang cepat dan efektif untuk menghentikan penyebaran virus.

Selain itu, akses ke layanan pengujian HIV dan perawatan yang memadai juga tetap menjadi masalah di beberapa wilayah, terutama di daerah terpencil dan komunitas yang rentan. Upaya harus dilakukan untuk memperluas cakupan layanan dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang adil ke pemeriksaan, terapi, dan dukungan yang diperlukan.

Tetapi, stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV masih menjadi masalah di Indonesia. Stigma ini dapat menghalangi orang-orang untuk mencari tes, pengobatan, dan dukungan yang dibutuhkan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerja sama dari pemerintah, LSM, dan masyarakat secara keseluruhan untuk melawan stigma dan diskriminasi, serta meningkatkan pemahaman tentang HIV/AIDS.

Namun, meskipun ada rintangan yang harus dihadapi, masih ada harapan dalam penanganan HIV di Indonesia. Pemerintah terus berkomitmen untuk menangani HIV/AIDS dengan meluncurkan kebijakan dan program yang lebih fokus pada pencegahan, deteksi dini, dan perawatan yang berkualitas. Pemerintah juga berkolaborasi dengan organisasi internasional dan mitra lainnya untuk meningkatkan kapasitas sistem kesehatan dan memperkuat respons terhadap HIV.

Tambahannya, kemajuan dalam bidang pengobatan HIV terus berlangsung, termasuk pengenalan terapi antiretroviral terkini dan metode pencegahan seperti pre-exposure prophylaxis (PrEP). Apabila inovasi-inovasi ini berhasil diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan, maka akan memberikan dampak positif dalam menurunkan penyebaran HIV serta meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang hidup dengan HIV.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image