Manajemen Fisioterapi pada Low Back Pain
Gaya Hidup | 2023-05-25 10:01:46Pada umumnya, ketika seseorang dihadapkan pada situasi tertentu, tindakan yang diambil didasari oleh pemikiran dan kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Begitu pula dalam segi kesehatan, masih banyak masyarakat yang percaya akan kebiasaan – kebiasaan nenek moyang dalam hal pengobatan tubuh. Namun, tidak semua hal berpengaruh positif. Contohnya, ketika masyarakat mendapati rasa nyeri mereka akan cenderung pergi ke tukang pijat, mengonsumsi jamu jamuan yang konon namanya jamu pegal linu. Bahkan tak sedikit masyarakat yang juga mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter untuk meredakan rasa nyeri tersebut.
Nyatanya, dengan pergi ke tukang pijat dan melakukan pemijatan nyeri tanpa adanya instruksi tenaga kesehatan dapat memicu cedera, bahkan juga memicu kerusakan saraf. Selain itu, untuk meredakan nyeri punggung bagian bawah, masih banyak masyarakat yang mengonsumsi jamu ataupun obat obatan secara berlebihan tanpa adanya resep dokter. Penggunaan obat yang berlebihan memicu efek samping pada kerusakan sistem jaringan hingga mampu menyebabkan kerusakan organ tubuh. Oleh karena itu, diperlukan suatu edukasi pada masyarakat mengenai menejemen fisioterapi pada low back pain. Fisioterapi merupakan salah satu bidang kesehatan yang mengatasi gangguan fisik pada nyeri tubuh, persendian, tulang, dan berbagai gangguan lainnya. Mari kita simak apa itu low back pain, penyebab dan cara penanganan yang tepat berikut ini.
Nyeri punggung bagian bawah (Low Back Pain) adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan rasa sakit atau nyeri pada punggung bagian bawah tubuh, meliputi tulang punggung bawah, pinggang, panggul, dan bisa menjalar ke bokong atau kaki. Penyebab low back pain yang pertama adalah ketegangan atau cedera pada otot dan tulang belakang. Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti terkena hantaman benda tumpul, aktivitas fisik yang berlebih, mengangkat beban berlebih atau tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.
Yang kedua, radang sendi atau osteoarthritis. Osteoarthritis dapat merusak tulang rawan yang berperan sebagai bantalan sendi dalam tubuh, termasuk sendi tulang belakang.Bila dibiarkan tanpa penanganan, osteoarthritis berisiko menyebabkan tulang belakang saling bersinggungan satu sama lain, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri pada punggung terutama saat bergerak.
Yang ketiga, pengeroposan tulang (osteoporosis) adalah penurunan kepadatan tulang yang menyebabkan tulang keropos mudah retak dan patah. Osteoporosis yang terjadi di tulang belakang akan menimbulkan rasa nyeri dan menusuk pada punggung. Selain itu, osteoporosis juga dapat mengakibatkan postur tubuh menjadi membungkuk (kifosis). Rasa nyeri dari low back pain tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pengidapnya. Oleh karena itu, low back pain perlu ditangani sesegera mungkin.
Yang keempat, gangguan postur tubuh. Ini merupakan salah satu hal yang kerap terjadi pada anak-anak dan remaja adalah gangguan postur tubuh. Gangguan postur tubuh dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu lordosis, kifosis, dan skoliosis. Lordosis: gangguan postur tubuh yang terjadi karena tulang belakang bagian bawah (lumbar) melengkung ke depan secara berlebihan. Kifosis: merupakan kelainan tulang belakang yang ditandai dengan punggung bagian atas melengkung ke belakang.Skoliosis: gangguan postur tubuh berupa tulang belakang melengkung ke samping menyerupai huruf C atau S.
Fisioterapis pada kasus LBP memegang peranan untuk mengatasi dan mengembalikan keterbatasan aktivitas, sehingga pasien dengan kondisi LBP dapat beraktivitas kembali tanpa adanya keluhan yang dialami. Adapun berbagai penanganan fisioterapi pada kasus LBP, yaitu dengan memberikan terapi latihan yang berupa William Flexion Exercise dan McKenzie exercise. Kedua latihan tersebut pada prisipnya sama, yaitu untuk mengurangi nyeri, namun yang membedakan adalah bentuk gerakannya. Terapi William Flexion Exercise lebih menitik beratkan pada gerakan fleksi lumbal, sedangkan terapi McKenzie exercise lebih menitik beratkan pada gerakan ekstensi lumbal.
William Flexion Exercise merupakan terapi latihan atau latihan fisik yang digunakan fisioterapi untuk mengatasi masalah muskuloskeletal yang terjadi di daerah punggung bagian bawah. Latihan ini bertujuan untuk mengurangi nyeri, memberikan stabilitas pada lower trunk, meningkatkan fleksibilitas pada otot fleksor hip, serta untuk mengembalikan keseimbangan kerja antara otot fleksor dan ekstensor. William Flexion Exercise efektif untuk mengurangi nyeri dan mengurangi kekakuan di area tulang belakang pada kasus LBP.
Sedangkan McKenzie exercise adalah terapi latihan yang bertujuan untuk mengurangi keluhan LBP. Prinsip dari latihan ini adalah untuk memperbaiki postur tubuh, mengurangi hiperlordosis lumbal, menurunkan spasme otot melalui relaksasi, serta untuk menyembuhkan kekauan pada sendi intervertebralis. Adapun tujuan dari terapi McKenzie exercise adalah untuk mengurangi nyeri punggung bawah dan membentuk stabilitas tubuh bagian bawah dengan cara penguatan otot-otot abdominal dan gluteus maksimus, serta mengurangi posisi lordosis dari vertebra lumbal sehingga dapat mengurangi tekanan pada struktur posterior vertebra lumbal. McKenzie exercise efektif untuk menyembuhkan kekakuan pada sendi serta mengurangi nyeri akibat spasme otot pada kasus LBP.
Selain itu, penanganan fisioterapi berupa modalitas terapi fisik yang sering digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, yaitu Short Wave Diathermy. SWD merupakan modalitas fisioterapi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat menghasilkan panas. Efek panas dari SWD dapat memberikan efek berupa relaksasi otot, mengurangi rasa nyeri dan spasme otot, serta dapat memperbaiki Range Of Motion sendi. menjelaskan bahwa SWD efektif untuk mempercepat proses penyembuhan jaringan dan menurunkan nyeri akibat kekakuan otot pada kasus LBP. Kombinasi dari terapi modalitas dan terapi latihan ini sangat efektif untuk mempercepat penyembuhan serta dapat meningkatkan lingkup gerak sendi lumbosakral pada pasien yang mengalami LBP.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.