Masa Depan Butuh SDM yang Agile, Inovatif, Kreatif dan Kolaboratif

Info Kampus  
Wisudawati dan Rektor UGM. (foto : istimewa)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Tahun 2045 diperkirakan ada tren urbanisasi global, arus migrasi, bonus demografi negara berkembang. Selain itu, ada penduduk usia lanjut, perubahan iklim akibat peningkatan suhu global, dan perubahan geopolitik yang mampu mempengaruhi ekosistem global.

Untuk merespon perubahan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang agile, inovatif, kreatif, dan kolaboratif. Pendidikan menjadi salah satu kunci untuk membentuk SDM unggul, berkarakter, berbudaya, beretos kerja, dan tangkas berteknologi untuk mempercepat pembangunan ekonomi berkelanjutan.

BACA JUGA : UGM Wisuda Sembilan Lulusan Program ASEAN Master, Ini Tujuan Programnya

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof dr Ova Emilia, MMed. Ed, SpOG (K) mengemukakan hal tersebut saat mewisuda 1.254 lulusan Sarjana dan Diploma Empat di Grha Sabha Pramana, Rabu (24/5/2023). Wisudawan-wisudawati terdiri 1.201 orang lulusan Program Sarjana, termasuk satu orang Warga Negara Asing (WNA), 53 lulusan Program Sarjana Terapan atau Diploma Empat, dan 38 lulusan dari periode sebelumnya yang mengikuti prosesi wisuda periode ini.

Lebih lanjut Ova Emilia mengatakan Indonesia telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045. Indonesia bertekad sebagai 'Negara Nusantara yang Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan yang memiliki Ketahanan, Kemandirian, Ketangguhan, Berdaya Saing, Unggul, Inovatif, Seimbang dan Lestari.'

“Indonesia di masa depan harus memiliki sumber daya manusia unggul, dan sekaligus menjadi pusat pendidikan serta peradaban, berdaya di bidang teknologi, hingga memiliki kemandirian yang berpengaruh di Asia Pasifik dan menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia," kata Ova Emilia.

Ova menambahkan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan komitmen terhadap lingkungan hidup menjadi prinsip utama pembangunan sebagai satu kesatuan siklus hidup. Karena itu, cita-cita luhur tersebut perlu didukung dengan penguatan pembangunan SDM serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BACA JUGA : Wisudawan Harus Bangga Jadi Lulusan UAD, Ini Alasannya

“Harapannya Indonesia bisa keluar dari middle income trap sebelum tahun 2045 agar setara dengan negara berpendapatan tinggi. Di mana kemiskinan dan ketidaksetaraan menjadi bagian dari problem yang perlu diatasi bersama,” harap Ova.

Menurut Rektor, hingga saat ini transformasi pembangunan terus diupayakan. Di antaranya, pengembangan ekosistem dan industri kreatif digital,untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia di masa depan. "Situasi ini tentu bisa memberikan gambaran bagaimana tantangan masa depan dan harus dihadapi dengan bekal kompetensi pengetahuan yang dimiliki," katanya.

Karena itu, Rektor berharap kepada para wisudawan agar teruslah menjadi sosok pembelajar sepanjang hayat. "Tingkatkan kemampuan dan kapasitas diri di manapun Saudara sekalian berada. Jaga nama baik serta rasa cinta terhadap almamater karena di sanalah keluarga besar Universitas Gadjah Mada kita bentuk bersama,” tandas Rektor UGM. (*)

BACA JUGA : Rektor UP 45 Harapkan Wisudawan Menjadi Pribadi Kreatif dan Inovatif

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image