Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Firza Ajizulfani

Berkurangnya Eksistensi Organisasi di Lingkup Mahasiswa

Eduaksi | Wednesday, 24 May 2023, 18:40 WIB

Seperti yang kita tau organisasi mahasiswa telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kampus, dalam organisasi mahasiswa kita dapat memperoleh lingkungan yang beragam dan memberikan kesempatan agar kita dapat berkembang. Tujuan itulah sejatinya menjadi alesan para mahasiswa untuk bergabung dalam organisasi mahasiswa. Namun, beberapa tahun terakhir terjadi sebuah fenomena dimana eksistensi organisasi di lingkup mahasiswa mulai mengalami penurunan. Hal itulah yang membuat saya tertarik mengangkat topik ini, topik yang sedang saya alami dan hadapi dimana menurut pandangan saya kehidupan kampus sekarang sudah tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Pada artikel ini saya akan membahas penyebab berkurangnya eksistensi organisasi tersebut dan menggali potensi solusi untuk mengatasi dilema ini.

Ada banyak hal-hal yang menjadi penyebab ini terjadi salah satunya adalah perubahan prioritas, seperti yang kita ketahui mahasiswa sekarang dituntut untuk mendapatkan tempat di dunia pekerjaan dimana mahasiswa harus memprioritaskan akademik yang lebih banyak porsinya dan cenderung menilai bahwa beban kerja yang padat dan persaingan yang ketat membuat banyak mahasiswa enggan meluangkan waktu mereka untuk kegiatan organisasi. Selain perubahan perioritas yang terjadi perubahan gaya hidup pula yang mendasari berkurangnya eksistensi organisasi mahasiswa dimana pada hal ini kemajuan teknologi dan pergeseran tren sosial telah membawa perubahan pada gaya hidup mahasiswa. Banyak mahasiswa cederung menghabiskan waktu luang dengan menggunakan sosial media, game online atau hiburan digital lainnya. Sehingga dibandingkan dengan pergi berinteraksi langsung seperti rapat atau berdiskusi banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk dirumah dan mencari hiburan pada alat digital miliknya.

Hal lainnya yang mendasari adalah kurangnya dukungan institusi terkait, intitusi yang menaungi beberapa organisasi cederung tidak atau kurang memberikan dukungan yang memadai bagi organisasi itu sendiri. Terkadang ada beberapa aturan atau regulasi yang menyebabkan berkurangnya minat pada organisasi mahasiswa tersebut. Selain pada instistusi yang menaungi berkuranagnya eksistensi juga disebabkan oleh kehilangan jati diri dimana beberapa organisasi tidak memiliki makna dan relevansi bagi mahasiswa. Banyak mahasiswa yang bepikiran bahwa dengan mengikuti organisas mahasiswa hanya untuk mengisis CV yang sudah dibuat.

Sudah menjadi rahasia umum apabila setiap organisasi memiliki sisi buruk, hal tersebut dikarenakan oknum mahasiswa yang tidak bertanggung jawab yang memakai nama organisasi sebagai kepentingan pribadi. Banyak organisasi yang menjadi tercemar namanya dikarenakan beberapa oknum. Kurangnya transparansi pada organisasi dan banyak adanya praktek nepotisme dimana mereka cenderung memilih rekan organisasi atau rekan kerja nya berdasarkan kenal atau tidak nya bukan berdasarkan kinerja dari tiap individu tersebut.

Dengan demikian banyaknya faktor yang mempengaruhi eksistensi organisasi mahasiswa menyebabkan kurangnya peminat yang benar-benar menggunakan organisasi sebagai tempat pengembangan diri, disisi lain banyak orang yang justru mengurungkan niatnya untuk bergabung dan lebih memilih untuk mencari tempat lain. Hal-hal tersebut sangat bisa dihindari apabila pihak pihak terkait mau untuk melakukan sinergi, banyak hal yang dapat dijadikan solusi pada permasalahan tersebut. Dimulai dari peningkatan kesadaran dari institusi pendidikan agar lebih memperhatikan dan mulai memberi edukasi dan pemahaman terhadap pelatihan kepemimpinan, keterampilan interpersonal, dan pengalaman yang didapat melalui organisasi mahasiswa.

Berikutnya lebih difokuskan pada dukungan kebijakan yang lebih fleksibel dan memadai bagi organisasi mahasiswa, maksudnya dengan memberikan akses ke sumber daya, dana, dan ruang lingkup yang memadai sehingga para mahasiswa berfikir bahwa mereka difasilitasi dengan baik. Yang terakhir para mahasiswa harus lebih selektif dalam memilih organisasi yang bersifat membangun dan mengembangkan diri mereka dari pada harus mengikuti organisasi yang terlalu banyak menuntut hal yang tidak memiliki hal positif sehingga organisasi mahasiswa menjadi wadah murni untuk mengembangkan diri bukan menjadi tempat untuk kepentingan dan ego tertentu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image