Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Happy Masiro Topayuda

Kesehatan Mental Gen Z, Seberapa Penting?

Gaya Hidup | Tuesday, 23 May 2023, 22:31 WIB

Bukan kehidupan normal apabila berbagai tekanan hidup atau masalah tidak datang menimpa seseorang. Semakin bertambah usia, individu akan semakin memiliki tanggung jawab yang besar dan tekanan hidup yang mulai menghampirinya. Berbagai cobaan yang datang tentu akan membuat kita semakin dewasa apabila kita dapat meresponnya dengan baik. Namun apabila individu tidak dapat meresponnya dengan baik maka hal ini akan berpengaruh pada kesehatan mental individu.

Hal ini memberikan pengaruh yang besar pada gen Z atau generasi Z. Saat ini generasi Z memasuki usia sekitar 11-26 tahun, dimana pada usia ini dikategorikan sebagai remaja hingga dewasa awal. Pada usia inilah individu mulai memiliki tanggung jawab dan tekanan hidup pada dirinya. Kesehatan mental sangat diperlukan bagi semua kalangan terutama generasi Z.

ilustrasi oleh https://www.djkn.kemenkeu.go.id/

Kesehatan mental merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki kenyamanan dan kesejahteraan yang tampak dalam dirinya dimana ia mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalah atau tekanan hidup normal pada berbagai kondisi dalam kehidupan. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang memberikan dampak besar pada kepribadian seseorang. Hal ini dapat berupa trauma, stres berat, kekerasan, pelecehan, serta kondisi lingkungan sekitar seperti pertemanan, pekerjaan dan lain-lain.

Apabila kesehatan mental terganggu maka dapat menimbulkan gangguan mental. Gangguan mental dapat mempengaruhi cara seseorang dalam menangani stres ketika tertimpa masalah sehingga memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Hal ini dikarenakan seseorang tidak dapat menangani maupun menampung stres akibat tekanan hidup dan masalah yang dihadapi.

Dampak yang ditimbulkan apabila kesehatan mental seseorang terganggu yaitu sulit berkonsentrasi saat berpikir, sering diam atau melamun, serta mengalami kendala dalam mencapai cita-cita. Selain itu, kesehatan fisik juga ikut terganggu mengingat kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik sehingga kehidupan menjadi tidak harmonis. Bahkan salah satu dampak terbesar yang sangat diwaspadai adalah bunuh diri.

Beberapa waktu lalu terdapat kasus yang berkaitan dengan kesehatan mental generasi Z yaitu kasus mahasiswa UGM berinisial TSR (18) bunuh diri dengan loncat dari lantai 11 hotel di kawasan Colombo, Sleman, Yogyakarta. Hal ini dikarenakan korban mengalami masalah psikologi setelah ditemukannya surat terkait hasil pemeriksaan psikologis korban dari RS JIH Sleman di tas korban.

Sebagai mahasiswa dan gen Z, tentunya hal ini harus diperhatikan mengingat dampak dari terganggunya kesehatan mental sangat besar dan mempengaruhi kehidupan individu sehingga diperlukan solusi dan penanganan yang tepat terkait kesehatan mental. Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental antara lain berpikir positif, berolahraga secara teratur, menjaga kecukupan tidur dan istirahat, konsumsi makanan bergizi, serta meluangkan waktu untuk rekreasi seperti pergi ke pantai, pergi ke taman, berpergian ke tempat wisata dan lain-lain.

Menjaga komunikasi dengan orang tersayang juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesehatan mental. Manusia hidup membutuhkan manusia lain, mereka tidak bisa hidup sendiri. Sebagai mahasiswa dan gen z, menurut saya, dengan terbuka dan menceritakan keluh kesah kepada orang tersayang maka individu tersebut akan merasa bahwa masih ada orang yang peduli kepada dirinya dan individu tersebut tidak merasa sendirian ketika tertimpa masalah yang tidak bisa ia hadapi. Selain itu, dengan bercerita juga dapat meringankan tekanan hidup yang dialami seseorang sehingga hal ini akan menurunkan beban pikiran dirinya. Di sinilah peran orang terdekat sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan mental seseorang.

Penulis : Happy Masiro Topayuda (Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image