Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image marsha aulia

Virus Panleukopenia Mudah Menular, Yuk Vaksin kan Kucing dari Sekarang!

Edukasi | Tuesday, 23 May 2023, 19:16 WIB

Tidak hanya manusia, hewan juga bisa saling menularkan penyakit yang di deritanya. Salah satu penyakit berbahaya yang apabila di derita oleh kucing harus segera di isolasi dari kucing lain adalah panleukopenia. Virus ini kebanyakan ditakuti oleh para pemelihara kucing karena sifatnya yang ganas dan mematikan. Penyakit ini bisa menular dengan cepat dan mudah antara kucing satu dengan yang lain. Namun memang, berbeda dari scabies penyakit yang disebabkan oleh virus panleukopenia ini bukan termasuk zoonosis atau yang bisa menular pada manusia. Panleukopenia ini disebabkan oleh feline parvovirus yang biasanya menyerang anak kucing ataupun kucing yang belum di vaksin. Bukan hanya itu, melainkan juga bisa menyerang pada janin kucing yang sedang berada dalam kandungan.

Virus ini bisa menyerang dan menginfeksi mulai dari organ dalam tubuh kucing seperti usus, kulit, dan sumsum tulang lebih tepatnya pada sel darah putih sehingga sangat berpengaruh terhadap kekebalan tubuh si kucing. Gejala - gejala yang timbul akibat penyakit ini pun beragam, bisa dari hal yang terlihat kecil dan sepele seperti muntah, diare, lemas, penurunan aktivitas, demam maupun penurunan berat badan yang spesifik. Tetapi, apabila tidak ditangani dengan baik akan merujuk pada gejala gejala yang lebih serius seperti memar kulit, pingsan bahkan dapat menimbulkan kematian mendadak pada kucing.

Seperti yang sudah sempat disinggung, penyakit ini bukan merupakan penyakit yang dapat menular pada manusia tetapi sangat rentan dan mudah menular pada sesama kucing. Kebanyakan penyakit ini menular pada kucing yang masih kecil dan dapat menular pada janin kucing di dalam kandungan. Jika sudah menular pada janin apalagi pada masa awal kehamilan sangat beresiko untuk terjadinya keguguran atau mati saat masih berada di dalam kandungan. Namun, apabila janin terkena penyakit ini di masa akhir kandungan maka dapat menyebabkan ada nya kelainan pada otak Penularan dari virus panleukopenia ini dapat melalui sekresi dari kucing yang sudah tertular. Sekresi yang dimaksud adalah kencing, feses, dan cairan hidung apabila kucing yang masih rentan berhubungan langsung atau menyentuh sekresi dari yang sudah menderita penyakit virus panleukopenia. penularan bisa terjadi lewat kutu yang ada pada kucing penderita kemudian berpindah pada kucing yang rentan menderita penyakit virus panleukopenia.

Dulu, owner atau pemelihara kucing khawatir apabila kucing nya terinfeksi dari virus panleukopenia ini. Karena penyakit yang disebabkan oleh virus panleukopenia ini adalah salah satu dari sekian banyak penyebab kematian pada kucing. Penyebaran nya yang bisa dari kandang, bahkan tempat makan ini menular dengan waktu yang relatif cepat. Namun, sekarang penyakit ini dapat dicegah melalui vaksin yang bisa di akses dan di dapatkan dengan mudah. Vaksin pertama dapat diberikan sedini mungkin dari mulai umur 6 minggu atau 8 minggu dan kemudian menyusul vaksin lanjutan di usia 16 minggu

Vaksin ini dibuat dari bahan mikroba yang dikembangkan khusus untuk membentuk sistem imun atau kekebalan tubuh pada kucing sehingga tahan dan tidak rentan tertular virus panleukopenia ini. Feline Panleukopenia (FPV) memberikan kemampuan dan membantu imun tubuh dari anak kucing sehingga lebih kuat dan terhindar dari virus berbahaya tersebut. Tidak hanya pada anak kucing, pada kucing dewasa juga perlu di vaksin untuk mencegah tertular virus ini. Vaksin merupakan langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menghindari kucing terinfeksi virus panleukopenia

Jika tidak di segerakan untuk vaksin FPV maka resiko yang dapat terjadi adalah peluang kesembuhan dari kucing penderita panleukopenia bisa dibilang tidak besar. Anak kucing yang baru lahir misalnya berusia delapan minggu mempunyai peluang yang sangat kecil untuk bisa sembuh dan kembali normal. Kucing dewasa memang mempunyai kesempatan untuk sembuh lebih besar tetapi bukan berarti bisa untuk pulih seperti keadaan semula. Perawatan dalam rangka penyembuhan dari penyakit ini berfokus pada pencegahan dehidrasi dan pemberian nutrisi yang memadai atau cukup bagi para kucing. Tidak ada obat yang bisa untuk membunuh dan menghilangkan virus panleukopenia apabila sudah tersebar pada tubuh para kucing. Meskipun tidak membunuh, tetapi perawatan juga dapat menggunakan antibiotik sebagai langkah lanjutan untuk membantu peningkatan imun tubuh kucing.

Virus panleukopenia bukanlah virus yang dapat kita sepelekan, virus ini sangat berbahaya dan aktif menyebar dalam waktu yang singkat tanpa pernah disadari. Sebagai pemilik dan pemelihara atau owner dari kucing, sudah lah menjadi tanggungan untuk menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi kucing. Salah satunya adalah pemberian vaksin. Maka dari itu, yuk mulai lah tindakan vaksin sejak dini dan kenali tanda tanda dari virus panleukopenia.

sumber tulisan :

Ramadhian, Nabila. 2022. Bisakah Virus Panleukopenia pada Kucing Menular ke Manusia?. https://amp.kompas.com/homey/read/2022/09/09/193000476/bisakah-virus-panleukopenia-pada-kucing-menular-ke-manusia-

Makarim, Fadhli. 2020. 2 Cara Mencegah Kucing Peliharaan Alami Virus Panleukopenia https://www.halodoc.com/artikel/2-cara-mencegah-kucing-peliharaan-alami-virus-panleukopenia

Adrian, Kevin. 2022. Panleukopenia, Penyakit Akibat Virus yang Menyerang Kucing. https://www.alodokter.com/panleukopenia-penyakit-akibat-virus-yang-menyerang-kucing

Isti, Ayu. 2022. Harga Vaksin Kucing, Jenis, dan Fungsinya, Perlu Diketahui. https://www.merdeka.com/jateng/harga-vaksin-kucing-jenis-dan-fungsinya-perlu-diketahui-kln.html

Sumber foto :

https://www.alodokter.com/panleukopenia-penyakit-akibat-virus-yang-menyerang-kucing

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image