Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zurrotul Imani Shafara

Serangan Ransomware : Ancaman Besar bagi Keamanan Data dan Bisnis Online di Indonesia

Teknologi | Tuesday, 23 May 2023, 12:23 WIB

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan pada insiden ransomwere di seluruh dunia. Metode serangan cyber ini dianggap menjadi pilihan bagi para penjahat cyber. Ransomware adalah jenis malware yang menyerang komputer atau jaringan, mengenkripsi file dan data, dan kemudian meminta tebusan dalam bentuk uang agar data bisa dikembalikan ke pemiliknya. Serangan ransomware terbaru telah menimbulkan dampak yang signifikan pada bisnis online dan keamanan data di Indonesia. Ancaman ransomware menjadi semakin besar bagi keamanan data dan bisnis online di Indonesia karena serangan ini dapat mematikan operasi bisnis secara keseluruhan, dan mematikan layanan penting seperti transportasi, kesehatan, dan keamanan nasional.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadikan serangan ransomware sebagai ancaman besar bagi keamanan data dan bisnis online di Indonesia:

1. Ketergantungan pada teknologi digital dan kurangnya kesadaran keamanan cyber

Ketergantungan pada teknologi digital semakin tinggi di Indonesia, terutama dengan adopsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin pesat. Meskipun begitu, kesadaran keamanan cyber di Indonesia masih relatif rendah, baik di kalangan masyarakat umum maupun pelaku bisnis. Banyak perusahaan tidak memiliki sistem keamanan yang memadai, seperti firewall, antivirus, dan perangkat lunak pembaruan, sehingga mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan ransomware

2. Rentan terhadap serangan phishing

Serangan phishing menjadi cara umum bagi para penyerang untuk menyebarkan ransomware. Di Indonesia, pengguna internet cenderung kurang waspada terhadap email dan situs web yang mencurigakan, yang sering kali mengarah pada penginstalan malware yang membawa ransomware. Serangan phishing juga sering memanfaatkan bahasa Indonesia dan konten lokal untuk menipu pengguna, sehingga sulit untuk membedakan antara situs web asli dan palsu.

3. Sistem keamanan yang kurang memadai

Sistem keamanan yang kurang memadai dapat menjadi celah bagi penyerang untuk menyebarkan ransomware ke jaringan korban. Hal ini bisa terjadi karena sistem keamanan yang tidak diperbarui secara teratur atau tidak dilakukan pengecekan keamanan sistem dengan cukup sering. Selain itu, perusahaan juga sering tidak memiliki sistem pemulihan data yang memadai, sehingga tidak dapat mengembalikan data mereka setelah terkena serangan ransomware

4. Adopsi teknologi cloud yang semakin pesat

Adopsi teknologi cloud semakin pesat di Indonesia, tetapi banyak pengguna yang tidak memahami risiko keamanan yang terkait dengan penyimpanan data di cloud. Hal ini dapat menjadi celah bagi penyerang untuk menyebarkan ransomware melalui jaringan cloud yang kurang terlindungi.

Dalam menghadapi ancaman besar dari serangan ransomware, perusahaan dan organisasi di Indonesia perlu meningkatkan kesadaran keamanan cyber dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti menginstal sistem keamanan yang memadai, memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak secara rutin, serta melakukan backup data secara teratur. Selain itu, perusahaan juga perlu melatih karyawan mereka untuk mengenali serangan phishing dan menghindari membuka email atau mengklik tautan yang mencurigakan. Serangan-serangan tersebut telah menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi bisnis online di Indonesia, serta mengancam keamanan data pribadi pengguna internet. Serangan ransomware dapat menghambat bisnis online dan mengakibatkan kehilangan data yang penting, seperti data pelanggan, informasi keuangan, dan bahkan data medis.

Berikut penjelasan langkah langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah serangan ransomware :

1. Pastikan selalu melakukan backup data secara teratur dan mengirimkan salinan ke tempat yang aman

Mengamankan backup data sangat penting dalam mencegah kerugian data akibat serangan ransomware. Tujuan dari melakukan backup data secara teratur dan mengirimkan salinan ke tempat yang aman adalah untuk memastikan bahwa data yang penting dan berharga selalu tersedia dalam kondisi yang terjamin. Backup data yang dilakukan secara rutin dan disimpan di tempat yang aman dapat membantu meminimalkan dampak kerugian data apabila terjadi serangan ransomware. Dalam kasus terburuk, backup data yang tersedia dapat digunakan untuk mengembalikan data yang hilang atau terenkripsi akibat serangan ransomware.

2. Pastikan perangkat lunak dan sistem operasi Anda selalu terbaru dan diperbarui

Serangan ransomware sering memanfaatkan kelemahan pada perangkat lunak dan sistem operasi yang belum diperbarui. Pastikan untuk selalu memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak pada perangkat Anda. Tujuan dari memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi adalah untuk memperbaiki celah keamanan yang ada pada perangkat. Setiap kali terdapat kelemahan atau bug pada perangkat lunak atau sistem operasi, perusahaan pengembang biasanya mengeluarkan pembaruan untuk memperbaikinya. Dengan memperbarui sistem operasi dan perangkat lunak secara rutin, pengguna dapat memastikan bahwa perangkat mereka selalu mendapatkan pembaruan keamanan terbaru, sehingga kemungkinan untuk terkena serangan ransomware dapat diminimalkan.

3. Hindari membuka file yang mencurigakan atau meng-klik link yang tidak diketahui

Serangan ransomware biasanya menyebar melalui email phishing, situs web palsu, atau file yang diunduh dari sumber yang tidak terpercaya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari membuka email atau file yang mencurigakan dan meng-klik link yang tidak dikenal. Waspadai tanda-tanda email phishing, seperti tampilan email yang mencurigakan, bahasa yang mengancam, atau permintaan untuk memberikan informasi pribadi. Pastikan untuk selalu memverifikasi sumber dan keaslian file sebelum membuka atau mengunduhnya. Dengan tidak membuka email atau file yang mencurigakan dan tidak meng-klik link yang tidak dikenal, pengguna dapat meminimalkan risiko terkena serangan ransomware dan mencegah kerugian data yang disebabkan oleh serangan tersebut.

Penting bagi bisnis online dan pengguna internet di Indonesia untuk memperhatikan keamanan data dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Pemerintah Indonesia juga perlu terus memperkuat keamanan cyber dan meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman ransomware dan serangan cyber lainnya. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran publik yang meningkat, diharapkan Indonesia dapat mengurangi risiko dan dampak dari serangan ransomware dan ancaman cyber lainnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image