Hedonisme Membawa Pengaruh Kurang Baik Terhadap Keuangan Mahasiswa
Gaya Hidup | 2023-05-22 09:03:09Peningkatan dan pertumbuhan ekonomi mempengaruhi perilaku masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Sebagai mahasiswa harus mampu mengelola keuangannya dengan cermat sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat dan efektif tentang penggunaan atau pengalokasian dananya.
Teknologi dan perkembangan zaman telah menyebabkan perubahan kebiasaan menggunakan uang, sehingga orang sekarang lebih fokus pada kenikmatan dan kesenangan yang dianggap harus terpenuhi, sehingga merasa baik dan diakui keberadaannya di masyarakat. Hal ini memicu perilaku konsumtif generasi muda dan munculnya kesalahan pengelolaan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Gaya hidup ini mengarah pada gaya hidup hedonis. Gaya hidup didefinisikan sebagai cara seseorang menggunakan waktu, yang berkaitan dengan aktivitas, apa yang dianggap penting dalam lingkungannya dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia di sekitarnya (Assael, 2009). Gaya hidup yang berhubungan langsung dengan aspek kesenangan disebut gaya hidup hedonis. Keinginan konsumen akan kesenangan hedonis saat berbelanja seringkali dikaitkan dengan pembelian impulsif (Anjani, 2012).
Umumnya, masalah yang dihadapi mahasiswa adalah kurangnya pendapatan dan dana yang terbatas. Ini karena manajemen keuangan yang buruk dan adanya kebutuhan yang mendesak. Keluarga juga memberikan dukungan materil untuk memenuhi kebutuhannya. Dukungan materi ini bisa bermacam-macam bentuknya, salah satunya berupa uang saku yang diterima anak sebagai pendapatan. Pendapatan dapat mempengaruhi perilaku mahasiswa karena berkaitan erat dengan bagaimana seseorang membelanjakan atau mengalokasikan pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan, semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan seseorang, semakin sulit untuk memenuhi kebutuhannya.
Banyak perubahan dalam kehidupan mahasiswa saat ini, dapat kita lihat dari penampilannya yang mamukau, gaya perilaku, tingkah laku dll. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian banyak orang, terutama dari kelompok sebayanya sendiri, karena pada dasarnya sebagian mahasiswa ingin diakui terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Tidak jarang beberapa mahasiswa dapat ditemukan di berbagai pusat perbelanjaan seperti mall, pusat hiburan, kafe, dan restoran kelas atas. Mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis yang tinggi mulai mengikuti atau menyesuaikan diri dengan gaya hidup hedonis dengan teman tanpa disadari bahwa keadaan tersebut menimbulkan konflik internal, keadaan ini berarti mahasiswa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karena kebiasaan berkumpul bersama teman hanya sekedar untuk nongkrong atau hang out, memanjakan diri dengan kegiatan kuliner, nonton film dan lain sebagainya tanpa disadari menjadi kebiasaan yang buruk dan salah satunya akan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan biaya kebutuhan bulanan mahasiswa. Gaya hidup hedonis ditandai dengan mengutamakan penampilan fisik. Mahasiswa dengan gaya hidup hedonis lebih mengutamakan pentingnya penampilan fisik dan mengabaikan kemampuan. Tentu saja, jika perilaku ini terus berlanjut, berdampak negatif terutama pada mahasiswa yang seharusnya berkonsentrasi pada kuliahnya, tugas tugas yang diberikan oleh dosen di kampus sengaja atau tidak sengaja dilupakan karena sibuk bersenang-senang. Gaya hidup hedonis membutuhkan biaya yang besar, karena kebahagiaan dalam hidup diukur dari kesuksesan materi, sehingga kekayaan dan kemewahan dalam hidup menjadi norma mereka.
Oleh karena itu, mahasiswa selalu dihimbau untuk mempelajari informasi keuangan dan peka sehingga dapat terhindar dari masalah keuangan. Kedepannya mahasiswa harus lebih meningkatkan pola perilaku keuangannya dengan tidak melupakan gaya hidup hedonis, karena gaya hidup hedonis dapat menurunkan kepuasan keuangan dan mengganggu pengelolaan keuangan mahasiswa. Dengan demikian diharapkan para siswa tidak terus bergantung pada penghasilan orang tua, tetapi dapat menggunakan waktu luangnya untuk menghidupi diri sendiri dan dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Penulis : Nikita Meilia Prita Dewi
Institusi : Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.