Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image CECILYA AUDRIA LINDY CISTIA PRABA

Mie Instan: Makanan Anak Kos yang Ramah di Kantong, Simak Dampak Negatifnya!

Kuliner | Thursday, 18 May 2023, 08:30 WIB
ilustrasi mie instan. source: Pngtree

Sebagian besar mahasiswa rantau di Indonesia yang bertempat tinggal di sebuah hunian berupa kos-kosan sering disebut sebagai anak kos. Pada umumnya, anak kos tidak memilki waktu yang lama untuk dapat mengonsumsi makanan lengkap dengan 4 sehat 5 sempurna dan memiliki keinginan serba cepat sehingga memilih makanan cepat saji sebagai pengganti makanan pokok. Mie instan merupakan salah satu alternatif makanan cepat saji yang menjadi primadona di Indonesia, terutama di kalangan anak kos. Banyaknya iklan mengenai mie instan dengan berbagai bentuk dan rasa menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Makanan dengan harga yang ramah di kantong anak kos ini tidak memakan waktu lama untuk disajikan, cukup dengan direbus sekitar 5 menit saja tergantung selera kematangan masing-masing.

Mie instan dikemas dalam bentuk blok dilengkapi dengan bumbu yang khas sehingga menghasilkan cita rasa yang sangat nikmat. Mie instan memiliki banyak varian rasa masakan khas Indonesia maupun manca negara yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. Hanya dengan konsumsi mie instan dapat diasumsikan bahwa tanpa mengonsumsi makanan aslinya tetap dapat menikmati rasa dari makanan tersebut, apalagi sebagai anak kos dengan budget pas-pasan. Terdapat dua jenis yang sangat familiar dalam mie instan, yakni mie goreng dan mie kuah. Pada dasarnya tidak terdapat perbedaan spesifik mengenai cara masaknya. Keduanya dimasak dengan cara direbus, akan tetapi dalam penyajiannya mie goreng tidak memerlukan kuah.

Disamping kepraktisan dan rasanya yang nikmat, makanan instan berbahan dasar tepung terigu ini mengandung karbohidrat yang tinggi namun rendah akan mineral, protein, dan vitamin. Meskipun tinggi karbohidrat mie instan tidak memberikan kekenyangan dalam waktu yang cukup lama sehingga membuat orang yang mengonsumsinya lebih mudah lapar. Berbeda dengan nasi yang sama-sama mengandung karbohidrat tetapi memberikan rasa kenyang lebih lama, karena komponen karbohidrat antara nasi dan mie yang berbeda. Bumbu yang terdapat pada mie instan mengandung mono sodium glutamate, biasa disebut dengan MSG atau micin. Selain itu, terdapat penambahan natrium benzoate supaya mie instan dapat disimpan dalam jangka waktu yang Panjang.

Konsumsi mie instan secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan. Kurangnya gizi dan beberapa kandungan berbahaya yang terdapat pada mie instan dapat menghambat penyerapan nutrisi, mengganggu pencernaan, dan juga dapat menimbulkan penyakit berbahaya lainnya termasuk obesitas dan syndrome metabolic. Meskipun menjadi anak kos dengan latar belakang merantau tanpa keluarga hendaknya tetap menjaga pola makan untuk tidak mengonsumsi mie instan terlalu sering, tetap menjaga kesehatan mental dan juga emosional, serta tetap memperhatikan asupan nutrisi pada makanan yang dimakan.

Referensi

Amelia, Anti & Ngugroho, P. S. (2021). Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Mie Instan dan Minuman Soda dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja. Borneo Student Research : Vol. 2, No. 2.

Efrizal, Wiwin. (2021). Perilaku Konsumsi Mie Instan Pada Remaja di Bangka Belitung. CITRA DELIMA : Jurnal Ilmiah STIKES Citra Delima Bangka Belitung : Vol. 4, No. 2, 94-100.

Nuraisyah, F., Novitasari, P. R., & Rayendra, M. F. (2022). Pengaruh Kebiasaan Mengonsumsi Mie Instan Terhadap Obesitas dan Hipertensi : Systematic Literature Review. Prosiding Seminar Nasional dan kajian Obat , Vol. 2.

Putera, Y. D., & Adi, A. C. (2021). Pengaruh Substitusi Tepung Batang Nanas (Ananas Comosus) dan Red Kidney Bean (Phaseolus Vulgaris) Terhadap Daya Terima, Kadar Pati Resisten & Protein Pada Mi Instan. Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) : 16(2), 156–166.

by: Cecilya Audria Lindy Cistia Praba

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image