Mengatasi Bau Mulut Ketika Berpuasa
Agama | 2023-05-18 07:32:12Islam merupakan agama yang sempurna, digunakan sebagai petunjuk bagi umat muslim dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari baik di dunia maupun sebagai bekal di akhirat nanti. Sebagai umat muslim, wajib hukumnya untuk melakukan ibadah maupun kegiatan lain yang sudah diwajibkan untuk selalu dilakukan guna mencapai pahala dan keridhaan dari Allah SWT. Salah satu ibadah wajib yang harus dilakukan yaitu puasa di bulan Ramadhan, yaitu puasa yang dilaksanakan pada bulan suci, berawal dari fajar hingga maghrib sebagi tanda waktu berbuka puasa selama satu bulan penuh setiap tahunnya.
Selama berpuasa, salah satu masalah yang sering dihadapi yaitu timbulnya bau mulut atau istilah medisnya yaitu halitosis yang tidak sedap, terutama pada akhir hari puasa. Hal tersebut dapat menjadi masalah sosial dan kesehatan yang mengganggu. Seseorang yang memiliki bau mulut, kepercayaan dirinya akan menurun dan merasa tidak nyaman ketika hendak berbicara kepada orang lain, begitupun sebaliknya, lawan bicara juga akan merasakan suasana tidak nyaman.
Penyebab terjadinya halitosis pada saat berpuasa, yaitu (1) kondisi kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga kebersihannya sehingga dapat terjadi pembusukan sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi oleh bakteri dalam rongga mulut serta beberapa bakteri dapat mengubah sisa-sisa makanan menjadi gas sulfur penyebab bau mulut. (2) Dehidrasi mengakibatkan produksi saliva pada rongga mulut menurun sehingga bakteri dapat berkembang dengan cepat yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. (3) Mengidap penyakit sistemik bagi orang-orang yang mengalaminya sehingga dapat bermanifestasi menjadi bau mulut. Selain itu, orang-orang dengan kondisi tertentu seperti contohnya sedang melakukan perawatan ortodontik dengan memakai kawat behel yang dapat meningkatkan potensi terjebaknya sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi maupun di sekitar kawat behel yang sulit dijangkau sehingga menimbulkan halitosis.
Namun, tidak perlu khawatir karena bau mulut saat berpuasa dapat dihindari dengan mengikuti beberapa tips berikut :
1. Menjaga Kebersihan Mulut dengan Baik
Hal ini merupakan langkah pertama dalam mengatasi bau mulut saat puasa Ramadhan. Rutin menyikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari, setelah sahur dan setelah berbuka puasa dengan menggunakan sikat gigi dengan bulu halus dan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan dan menghilangkan bakteri pada mulut. Bagi pengguna kawat behel, dapat menggunakan sikat gigi khusus yaitu sikat gigi ortodontik yang dapat membantu membersihkan sisa makanan sampai ke sela-sela yang sebelumnya tidak dapat dijangkau. Hindari menggunakan bulu sikat yang tajam karena dapat mengakibatkan luka pada gusi.
2. Membersihkan Lidah
Perlu diketahui, membersihkan lidah sangat penting dilakukan agar mengurangi terjadinya bau mulut. Pembersihan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan alat khusus pembersih lidah (tongue scrapper). Permukaan lidah disikat dengan lembut dan perlahan agar lidah tidak luka sambil lidah dijulurkan ke depan.
3. Berkumur Menggunakan Obat Kumur
Berkumur dengan obat kumur antiseptik dapat membantu mengurangi jumlah bakteri di mulut sehingga bau mulut dapat teratasi. Pemakaian obat kumur dapat digunakan cukup sekali sehari sebelum tidur karena obat kumur memberikan efek antibakteri selama tidur saat aktivitas bakteri penyebab bau mulut meningkat. Sebaiknya pilih obat kumur yang tidak mengandung alkohol. Penggunaan tidak perlu terlalu berlebihan, kurang lebih 10 - 15 ml sudah cukup untuk membasahi seluruh permukaan mulut. Kumur sekurang-kurangnya 1 - 2 menit.
4. Menggunakan Dental Floss
Pemakaian dental floss dapat membantu dalam mengambil sisa-sisa makanan yang terperangkap pada daerah gigi yang tidak terjangkau.
5. Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Sehat dan Bergizi
Makanan dan minuman yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka puasa juga dapat mempengaruhi bau mulut. Makanan yang tinggi protein, seperti daging, telur, dan ikan, serta sayuran dan buah-buahan yang segar dapat membantu mengurangi risiko bau mulut yang tidak sedap. Hindari makanan yang pedas, berbumbu kuat, atau mengandung bawang-bawangan terlalu banyak seperti bawang putih, karena dapat meningkatkan risiko bau mulut. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi cukup air putih selama waktu berpuasa untuk menjaga kelembaban mulut dan mengurangi risiko bau mulut.
6. Menghindari Merokok
Hindari merokok pada saat sahur maupun berbuka karena kandungan tar dan nikotin pada rokok dapat menyebabkan mulut menjadi kerinh dan bau mulut.
7. Pemeriksaan ke Dokter Gigi
Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi selama 6 bulan sekali agar gigi selalu bersih dan sehat. Pada awal puasa, sebaiknya sempatkan waktu untuk pergi memeriksakan gigi ke dokter gigi agar pada saat puasa, plak, lubang gigi, dan kondisi lainnya dapat ditangani oleh dokter gigi sehingga nantinya gigi akan kembali dalam kondisi bersih.
Itulah beberapa tips untuk mengatasi halitosis atau bau mulut pada saat menjalani puasa Ramadhan. Semoga tips tersebut dapat membantu, mskipun ada ungkapan yang menyatakan bahwa bau mulut orang puasa (di hadapan Allah SWT) jauh lebih wangi dari minyak kasturi, namun apabila bau mulut dapat dicegah maka seseorang akan lebih percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain sehingga tercipta suasana yang nyaman saat berkomunikasi dengan lawan bicara.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.