Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Masruroh Lailiyah

Kondisi Minat Baca Masyarakat Indonesia

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 18 May 2023, 06:32 WIB
Ilustrasi gambar diambil dari https://www.kompasiana.com/salsaindrtk/60a645518ede4860e84938f2/generasi-muda-kehilangan-minat-baca

Minat baca adalah kesadaran dalam diri untuk membaca karena adanya dorongan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar (Mansur,2019). Tingkat kegemaran membaca di Indonesia pada tahun 2022 meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional (perpusnas) yang menyebutkan bahwa tingkat kegemaran membaca (TGM) di Indonesia tahun 2022 meningkat 7,4% dari tahun sebelumnya. Skor tahun 2022 adalah 63,9 dan tahun 2021 adalah 59,5. Perpusnas melakukan survey terhadap 11.153 responden yang tersebar di 102 kota/kabupaten di Indonesia.

Meskipun pada tahun 2022 telah meningkat 7,4 % dari tahun sebelumnya, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah diantara negara-negara di dunia. Berdasarkan data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di tahun 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara. UNESCO juga menyebutkan bahwa minat baca di Indonesia sangat rendah dengan data 0,001 % atau hanya 1 dari 1000 orang.

Berdasarkan penelitian dari Program for International Student Assessment (PISA) yang di unggah oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, tingkat literasi masyarakat Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia termasuk 10 negara dengan tingkat literasi yang rendah. Tingkat membaca di Indonesia pada tahun 2022 sudah meningkat dari tahun sebelumnya adalah merupakan awal baru bagi Indonesia untuk menjadi top 10 negara dengan literasi yang tinggi. Tentu saja tidak mudah melalukan suatu perubahan besar di negara dengan padat penduduk seperti Indonesia ini. Kita dapat melakukan perubahan mengenai tingkat literasi di Indonesia secara pertahunnya.

Strategi untuk menumbuhkan semangat minat baca bisa dimulai dari hal kecil dengan cara membiasakan sejak dini sehingga keluarga memiliki peran besar dalam aktivitas membaca anak. Dengan minat baca dapat mengembangkan enam literasi dasar yang harus manusia kuasai di society era 5.0 ini seperti baca tulis, literasi numerasi, literasi finansial, literasi sains, literasi budaya dan kewarganegaraan, serta literasi teknologi informasi dan komunikasi atau digital.

Strategi menumbuhkan semangat membaca diperkuat di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi. Membaca merupakan hal penting bagi semua kalangan untuk menambah informasi dan pengetahuan. Membiasakan diri untuk membaca bukan suatu hal yang mudah, sehingga diperlukan dorongan dari diri sendiri. Rendahnya minat baca terjadi di berbagai kalangan, tidak terkecuali kalangan mahasiswa.

Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh faktor tertentu. Berdasarkan Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), penyebab minat baca masyarakat Indonesia rendah karena kurangnya akses untuk membaca. Layanan perpustakaan belum merata di setiap daerah menyebabkan akses masyarakat untuk membaca terhambat. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa perlu dilakukan upaya serius agar akses siswa dan mahasiswa terhadap bahan literasi ditingkatkan. Selain itu, akses masyarakat pada perpustakaan daerah perlu didorong agar mendapat lebih banyak akses terhadap bahan-bahan literasi.

Faktor lain yang memengaruhi minat baca yaitu faktor perasaan atau suka dan tidak suka. Jenis buku yang disukai mahasiswa merupakan faktor lain yang mempengaruhi minat baca. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Mumpuni dan Nurbaeti (2019) terhadap minat baca mahasiswa PGSD menyatakan bahwa buku novel yang paling disukai dibanding buku nonfiksi, komik, dan buku perkuliahan. Mahasiswa yang suka membaca buku perkuliahan hanya sebesar 2, 1 %. Hasil survei dari Mumpuni dan Nurbaeti (2019) terkait tampilan buku yang disukai mahasiswa PGSD adalah buku dengan ilustrasi gambar dan berwarna yang dilengkapi gambar ilustrasi. Buku berisi tulisan akan sulit dipahami bagi mahasiswa yang menyukai tampilan dengan ilustrasi dan warna.

Berdasarkan data dari perpusnas, tingkat kegemaran membaca di Indonesia terus meningkat dari tahun 2016 hingga tahun 2022. Perubahan mengenai minat baca di Indonesia telah berjalan secara perlahan. Negara Indonesia dapat masuk dalam kategori 10 negara dengan minat baca tertinggi di tahun berikutnya jika tingkat minat baca masyarakat terus meningkat. Tentu memerlukan cara yang tepat untuk mewujudkan cita-cita tersebut, bukan?

Buku fiksi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata fiksi memiliki arti yaitu cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan, atau berdasarkan khayalan atau pikiran. Buku fiksi merupakan buku yang mengandung cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan atau berdasarkan khayalan penulis. Jenis dari buku fiksi diantaranya yaitu novel, roman, fabel, legenda, dan cerita pendek.

Cara lain yang dapat dilakukan yaitu membiasakan siswa dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk membaca buku minimal 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai. Jika hal ini terus dilakukan dengan baik, kemungkinan besar para siswa akan merasa kehilangan sesuatu yang telah menjadi kebiasaannya yaitu membaca.

Penulis: Masruroh Lailiyah, Mahasiswa Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image