Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ummu Zidan

Tenaga Kerja Indonesia dalam Ancaman Bahaya

Info Terkini | 2023-05-18 02:11:47

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang katanya pahlawan devisa terpaksa rela meninggalkan tanah air dan keluarga untuk mengadu nasib di negara tetangga.

Semua dilakukan karena tak memadainya lapangan pekerjaan di negeri sendiri yang terkenal gemah ripah loh jinawi.
Sungguh ironi. Sebuah negara kepulauan terbesar dengan sumber daya alam melimpah namun tak mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyat sendiri. Sementara pekerja asing dibiarkan melenggang masuk turut berebut pekerjaan dengan warga asli. Janji seribu lapangan kerja untuk rakyat tinggallah janji.

Problem pengangguran masih menambah daftar panjang kemelut bangsa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari total angkatan kerja per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja. (Republika.co.id, 05/05/2023)
Demi memperbaiki nasib perekonomian rumah tangga, mereka nekat bertaruh hidup meski Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) lintas negara tengah mengancam.

Baru-baru ini Polri mengabarkan 20 Warga Negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tertahan di wilayah konflik bersenjata di Myawaddy, Myanmar. (Republika.co.id, 04/05/2023)
Miris memang, ketika negara tidak mampu memberikan yang terbaik untuk rakyatnya.

Semestinya negara menjamin kesejahteraan rakyat, menyediakan lapangan kerja yang memadai, senantisa mengecek kondisi rakyat, apakah sudah mendapatkan perlindungan dan keamanan yang menyeluruh.
Ini semua merupakan kegagalan negara dalam mengurusi rakyat. Negara tidak amanah terhadap tanggung jawab kepemimpinannya. Buktinya rakyat dengan terpaksa harus meninggalkan keluarga dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun kejamnya sistem kapitalisme malah membuat mereka terancam TPPO lintas negara.

Selama kapitalisme masih menjadi landasan mengatur kehidupan dunia ini, maka kasus TPPO tak akan mampu terselesaikan, baik tingkat ASEAN ataupun Internasional.
Hanya Islam yang memiliki konsep kepemimpinan adalah amanah yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Sehingga dengan berbagai upaya maksimal negara akan mengayomi dan melindungi rakyat dari berbagai permasalahan.

Negara wajib memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, yakni sandang, pangan, papan, kesehatan dan keamanan. Negara akan membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Roda perekonomian rakyat harus diputar dengan berbagai cara, misal mendirikan industri padat karya. Rakyat akan terserap tenaga kerjanya, perekonomian pun berjalan lancar.

Selain itu negara akan menghidupkan tanah mati yang terbengkalai. Lalu diberikan kepada orang yang mampu untuk mengolahnya. Di tambah lagi pemerintah akan membantu rakyat memberikan pinjaman modal tanpa riba bagi mereka yang ingin membuka usaha.

Dengan demikian rakyat tidak akan kesulitan mencari nafkah untuk keluarga, merasakan kesejahteraan, ketentraman, kebersamaan dengan keluarga. Wallahu’alam bish-shawwab.



Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image