
Teknologi AI Solusi atau Ancaman?
Teknologi | 2023-05-16 21:06:58
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sudah menjadi teman sehari-hari, seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin cepat dan canggih. Teknologi di desain untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia. Baru-baru ini manusia dihebohkan dengan teknologi AI (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan atau AI yaitu bidang ilmu komputer yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kecerdaan manusia. Sebenarnya keberadaan AI sudah lekat dengan kita tanpa kita sadari, seperti menggunakan google assistant siri atau alexa.
ChatGBT adalah bagian dari AI yang ramai diperbincangkan lantaran mampu menyelesaikan tugas dalam waktu singkat, mulai dari chatting, memberi joke sesuai tema yang diminta pengguna, menjawab soal matematika, membuat artikel, menulis esai, bahkan mampu membantu programmer memecahkan isu code dan masih banyak lagi. Meski begitu ChatGBT masih memiliki kekurangan, yaitu adanya kemungkinan memberikan jawaban yang salah, tidak memahami realita dan perlunya pembaruan agar paham terhadap isu terkini. Meskipun demikian fitur ChatGBT mungkin akan menglami pembaruan dan penyempurnaan.
Bukan itu saja belakangan ini publik dimanjakan dengan kehadiran AI cover, yaitu aplikasi voice generator yang dapat mengubah suara menjadi suara orang yang diinginkan, contohnya yang sedang tren adalah mengubah lagu yang mulanya dinyanyikan penyanyi asli diubah menjadi penyanyi lain atau orang lain yang pengguna inginkan. Tentunya penggunaan AI cover memberikan kesenangan sendiri dan menghibur bagi penggunanya.
Perkembangan teknologi AI menguntungkan banyak industri, AI digadang-gadang mampu melakukan tugasnya lebih baik dari manusia, karena mampu membaca peluang yang mungkin tidak disadari oleh manusia. Perusahaan dari berbagai industri saat ini mulai banyak yang menggunakan teknologi AI untuk mengurangi risiko kegagalan sistem.
Industri hiburan berita tanah air digemparkan dengan kemunculan presenter berbasis AI pertama di Indonesia dan sukses mencuri perhatian publik yang disambut antusias oleh masyarakat meski tentunya ada saja yang kontra terhadap penggunaan presenter AI. AI dinilai dapat mencegah adanya potensi berita bohong, kecepatan dan keakuratan dalam memperoleh informasi, dan yang tak kalah penting yaitu mengemat biaya produksi.
Teknologi AI juga mulai merambah ke dunia arsitektur, implementasi AI arsitektur membuat proses pembuatan desain menjadi lebih cepat dan efisien dengan tingkat kreativitas dan inovasi baru. AI juga bisa menentukan parameter mulai dari bahan bangunan, anggaran, lokasi hingga dapat menganalisis tujuan bangunan dan memeberikan pilihan desain yang memenuhi persyaratan tertentu. Teknologi AI memberikan dampak besar bagi industri arsitektur karena bantuan desainnya sampai analisi kerja bangunan dan manajemen kontruksi.
Terdapat banyak sekali jenis teknologi AI dengan segudang manfaat yang dapat dirasakan umat manusia. Namun dengan adanya teknologi AI apakah itu sebuah solusi yang dicari manusia atau justru menjadi boomerang atau ancaman bagi manusia?
Perkembangan teknologi terus berinovasi tanpa henti dengan tujuan mempermudah kehidupan manusia. Meski AI memiliki banyak manfaat tak dapat disangkal adanya teknologi AI juga dapat menjadi ancaman nyata bagi manusia. Kian banyak pekerjaan yang dapat diambil alih oleh AI akan berdampak banyaknya pengangguran, dan manusia bukan lagi bersaing dengan manusia lainnya tapi mulai bersaing dengan robot-robot pintar baik secara kecerdasan ataupun fisik. Tingkat pengangguran yang tinggi tentunya menyebabkan kemiskinan dan berdampak juga pada negara. Selain itu AI dapat melanggar privasi dan mengancam keamanan digital seperti peretasan atau melakukan rekayasa sosial. Fitur AI yang dapat mengubah suara ataupun wajah nantinya akan terus berkembang dan akan sulit menilai keasliannya dan menyebabkan maraknya cybercrime dan rawan akan adanya pelanggaran hak cipta. Kemudahan dalam mengakses ChatGBT serta mendapat jawaban dalam waku singkat membuat manusia semakin malas secara intelektual dan jika dibiarkan secara terus menerus mungkin saja dunia di masa depan akan dikuasai oleh robot-robot pintar, bukan lagi manusia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook