Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nadira Meilaningrum

Manfaat Gaya Hidup Minimalis dan Tips Memulainya

Gaya Hidup | Sunday, 14 May 2023, 14:57 WIB
sumber : https://sarae.id/tips-gaya-hidup-minimalis/

Siapa disini yang tidak kenal dengan gaya hidup minimalis? Atau beberapa dari kalian sudah menerapkan gaya hidup ini? atau ada juga yang belum tau tentang gaya hidup minimalis? Nah, mimin kasih sedikit penjelasan mengenai gaya hidup minimalis. Menurut Break the Twitch, minimalis adalah gaya hidup yang berfokus pada meminimalkan gangguan yang dapat menjaga kita untuk melakukan hal-hal yang benar-benar penting saja. Jadi, apa artinya min? jadi, gaya hidup ini hanya melakukan hal yang menurutnya penting aja. Gaya hidup ini dikenal sebagai salah satu cara dalam menghemat karena tidak terlalu ingin membeli barang yang menurutnya tidak penting. Gaya hidup minimalis dapat mulai diterapkan sedini mungkin loh. Apalagi untuk kaum muda yang hectic banget pengen beli ini dan itu mengikuti trend yang tidak ada habisnya. Tapi emang salah ya min kalau pengen gaul dan mengikuti trend? Ya nggak sih tetapi dalam membeli barang sebaiknya kita lebih mempertimbangkan fungsi dari pada gengsi.

Saat ini negara indonesia menghasilkan 2.633 ton sampah tekstil per tahun. Itu baru sampah tekstil loh, belum sampah industri, sampah rumah tangga dan lain-lain. Kita sebagai kaum muda dapat ikut dalam mengurangi sampah tekstil dengan mengurangi pembelian pakaian secara berlebihan. Kamu dapat menjadikan gaya hidup minimalis sebagai pegangan untuk selalu konsisten. Apa saja manfaat dari gaya hidup minimalis? Berikut beberapa manfaat gaya hidup minimalis ;

 

  1. Mengurangi pengeluaran

Gaya hidup minimalis mengajarkan untuk membeli barang yang hanya dibutuhkan saja. Orang dengan gaya hidup ini tidak terlalu mementingkan trend, dan hanya fokus kepada fungsi dari barang yang akan dibeli. Banyak dari mereka harus mempertimbangkan secara matang sebelum membeli, buka semata untuk menghemat tetapi apakah barang tersebut dapat memberikan banyak manfaat ?, apakah barang tersebut cukup worth it dibeli ? dan apakah barang tersebut saya butuhkan saat ini dalam pemakaian jangka panjang ?. Dengan perilaku ini, tentu dapat membuat kita berhemat.

 

  1. Mengurangi barang bertumpuk

Tentu kalian tidak suka jika kamar kalian atau rumah kalian penuh tumpukan barang, bukan ? kebanyakan hal tersebut dipicu oleh gaya hidup konsumtif. Kebanyakan dari mereka membeli barang tanpa memikirkan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak. Boleh jadi hal tersebut dilakukan karena tergiur oleh diskon. Demi mendapat diskon banyak orang yang langsung membeli tanpa berpikir panjang. Jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus dapat membuat kamar atau rumah penuh dengan barang.

 

  1. Mengurangi sampah

Gaya hidup minimalis jika diterapkan dapat membantu dalam mengurangi sampah tekstil. Jika hal ini dilakukan oleh banyak orang, tentu akan terlihat dampaknya. Tetapi perubahan kecil dimulai dari diri sendiri. Kebanyakan orang, terutama perempuan membeli pakaian minimal 1 minggu 1 kali. Hal itu tentu sangat berdampak dalam menyumbang sampah tekstil yang ada di indonesia. Apalagi banyak dari mereka menyukai membeli barang thrift atau barang bekas bermerek dengan harga jauh dari barang baru. Lebih parahnya lagi, barang tersebut diimpor dari negara luar. Masuknya barang thrift tersebut tentu akan menjadikan seolah indonesia sebagai tempat pembuangan sampah tekstil. Apalagi saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan penyidikan terkait impor baju bekas.

 

  1. Hidup lebih enjoy

Gaya hidup minimalis dapat membuat orang untuk hidup lebih enjoy. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak ambil pusing terkait apa yang sedang trend belakangan ini. Dalam membeli sesuatu mereka memikirkan fungsi dari barang yang akan dibeli. Semakin banyak fungsi dalam satu barang maka peluang untuk dibeli juga semakin besar. Dengan jumlah barang yang sedikit membuat orang tidak stress akan tumpukan barang.

Itulah beberapa manfaat dari gaya hidup minimalis. Sebenarnya tidak salah apabila kamu ingin sekali membeli banyak barang. Tetapi, alangkah baiknya jika hal tersebut dipikirkan secara matang sebelum membeli. Apakah itu sekedar hawa nafsu saja atau memang perlu untuk membeli barang tersebut. Mimin ada beberapa tips nih, dalam menerapkan gaya hidup minimalis antara lain;

1. Membuat skala prioritas

Hal ini tentu tidak asing ditelinga kalian. Yap, pembuatan skala prioritas dapat membantu kalian dalam menerapkan gaya hidup minimalis. Skala prioritas disusun berdasarkan sifat urgensi dan tingkat kepentingan.. Apakah barang tersebut menjadi prioritas saya saat ini? apakah barang tersebut merupakan sesuatu yang mendesak? Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam membeli barang.

2. Membeli barang dengan kualitas yang baik

Banyak orang membeli barang tidak melihat kualitas. Orang dengan gaya hidup minimalis lebih memilih untuk membeli barang dengan kualitas yang dapat menunjang fungsi dengan pemakaian lama. Hal tersebut dipertimbangan dengan harga dan kualitas barang tersebut.

3. Memilih model yang tidak termakan trend (timeless)

Trend menjadi hal yang sangat diminati oleh berbagai kalangan terlebih anak muda. Adanya trend akan mendorong pola hidup konsumtif karena trend tidak ada habisnya. Orang dengan pola hidup minimalis tidak terlalu mengikuti trend, bukan berarti ketinggalan jaman atau kuno. Kebanyakan barang yang dibeli berwarna netral atau dapat dipakai dan dipadu padankan dengan banyak warna. Barang yang dibeli kebanyakan tidak bermotif atau polosan saja.

Sekian beberapa tips yang dapat dilakukan dalam menerapkan gaya hidup minimalis. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat membantu sebagian kecil pembaca tentang pentingnya gaya hidup minimalis di era gempuran trend yang tidak ada habisnya. Ingat, perubahan dimulai dari diri sendiri dan dari sekarang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image