Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andika Ramadhan

Berkembangnya Industri Esports di Indonesia

Teknologi | Thursday, 23 Dec 2021, 17:43 WIB
Wawancara pada saat tim Bigetron RA mendapatkan WWCD pada Turnamen Grand Final PMCO SEA Final. (Foto: Insatgram BTR Luxxy)

E-Sports merupakan Electronic Sports atau Olahraga Elektronik dalam permainan video game yang bersifat kompetitif. Pada saat dulu esports tidak dikenal oleh masyarakat luas, tapi pada saat sekarang ini esport sudah berkembang seiring berjalannya waktu dan mulai memancing perhatian. Banyak dari komunitas, media, serta perusahaan besar mulai melirik esports ini karena jika dilihat lebih jauh lagi banyak manfaat yang bisa diambil dari fenomena esports ini. Walaupun esports ini bisa dibilang hanya permainan video game, tapi esports sendiri sudah masuk ke perlombaan mulai dari lokal hingga ke dunia.

Esports sendiri juga bersifat kompetitif dan memerlukan teknik dan strategi dalam bermain di dalam kompetisi tersebut untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Kualitas macro dan micro yang dimiliki pemain merupakan faktor terbesar dalam menunjang kemenangan dalam berkompetisi. Maka dari itu sebelum memainkan game yang ingin dimainkan, pastikan untuk memahami lebih dalam bagaimana kerja sistem game tersebut. Banyak dari para player esports diluar sana yang menghabiskan waktunya hanya untuk berlatih dan mengembangkan teknik permainan baru setiap saat seperti berlatih dengan jelas dan realistis, mengevaluasi hasil latihan permainan yang telah dilatih. Dengan ini para player esports akan siap bertanding dan berkompetisi untuk memenangkan pertandingan tanpa takut kalah dan mundur sedikitpun.

Indonesia negara yang bisa dibilang merupakan negara yang unggul dalam sektor esports, pasalnya dalam hal gaming Indonesia merupakan negara dengan player game online terbanyak di dunia pada tahun 2019. Seperti pada tahun 2018, Asian Games tergelar di Indonesia yang merupakan awal dari penyetujuan dan keseriusan negara Indonesia dalam industri esports ini. Tidak salah jika esports di Indonesia tiap tahunnya berkembang, karena antusias dari penonton dan player yang mengikuti fenomena esports ini setiap saat selalu mengalami perkembangan. Setiap tahunnya banyak player-player dan penonton-penonton baru berdatangan dalam setiap game, hal ini yang membuat esports di indonesia berkembang hingga saat ini.

Butuh waktu yang cukup lama untuk membuat esports di Indonesia menjadi seperti ini, pasalnya sedari dulu hal-hal yang berhubungan dengan game selalu dipandang sebelah mata. Orang tua pun mengatakan bahwa bermain game itu hanya membuang buang waktu saja, dapat merusak masa depan, dsb. Padahal jika dilihat lebih dalam lagi, esports ini merupakan olahraga elektronik yang menjanjikan. Indonesia sudah mendukung dan mensupport esports ini, seperti pada gelaran Asian Games di Indonesia tahun 2018 lalu, dengan hal itu Indonesia ingin memberi tahu kepada masyarakat bahwa Indonesia mendukung dan serius terhadap fenomena esport ini. Ditambah esports di Indonesia sudah didukung oleh IeSPA (Indonesia eSport Association), yang nantinya akan membuat para gamers yakin karena adanya dukungan lebih dari pemerintah dalam fenomena esports ini.

Esports PC pada awalnya di Indonesia terbilang tidak berkembang. Seperti pada game Dota 2, yang merupakan esports game PC kompetitif dengan hadiah terbesar di dunia. Pada tahun 2013 Dota 2 mulai tersebar ke kancah dunia, termasuk Indonesia. Indonesia sendiri butuh waktu 3 tahun untuk membuat game Dota 2 ini berkembang, bibit awal muncul pada Muhammad Rizki. Dia merupakan pro player Dota 2 yang pada saat itu memiliki MMR tertinggi di Asia Tenggara, mulai saat itu Muhammad Rizki ini dilirik oleh tim esports luar negeri dan banyak dibincangkan oleh dunia.

Game PUBG juga terbilang tidak terlalu melesat di kancah internasional. Butuh waktu 2 tahun bagi Indonesia untuk menunjukan kepada dunia bahwa divisi PUBG di Indonesia patut diwaspadai. Pada bulan April tahun 2019, tim esports asal Indonesia, Aerowolf Team One berhasil meraih peringkat 8 di ajang FACEIT GLOBAL SUMMIT: PUBG CLASSIC di London. Dan juga pada bulan Desember tahun 2019 juga berhasil menjuarai Legion of Champions IV 2019 di Bangkok. Dengan membutuhkan waktu yang tidak sedikit Indonesia mampu membuktikan kepada dunia bahwa esports PC di Indonesia mengerikan, tidak bisa dipandang sebelah mata oleh dunia.

Tidak lama kemudian muncul esports mobile ditengah negara Indonesia, perkembangannya melonjak pesat karena banyak dari anak muda yang menyukai esport mobile ini dikarenakan dapat dimainkan kapanpun lewat handphone. Indonesia juga memiliki tim esports yang ditakuti oleh dunia, yaitu Bigetron Red Alien dalam divisi PUBG Mobile. Bigetron RA sudah pernah memenangkan kejuaraan tingkat dunia 2 kali, yaitu pertama kejuaraan dunia Pubg Mobile Club Open (PMCO) Global Finals 2019, dan yang kedua kejuaraan dunia PUBG Mobile World League 2020 Season Zero - East Region. Bigetron RA sendiri merupakan tim esports yang performanya dan kesuksesannya yang sangat konsisten dalam skema kompetitif esports PUBG Mobile, semua tingkat kejuaraan kompetisi dari lokal, nasional, hingga internasional berhasil di dominasi dan dimenangkan seluruhnya oleh mereka.

Dalam divisi Mobile Legends juga sering kali menguasai turnamen internasional, seperti pada kejuaraan Mobile Legend Southeast Asia Cup (MSC) 2019, ONIC Esports berhasil menjuarai turnamen ini, dan posisi runner up didapatkan oleh tim asal Indonesia, yaitu Louvre. EVOS esports juga pernah menjuarai M1 MLBB World Championship, dan posisi runner up juga dimenangkan oleh tim asal Indonesia, yaitu RRQ Hoshi. Dengan ini, tim Indonesia masih belum mendapatkan perlawanan berlebih dari negara lain dan Indonesia juga masih menguasai turnamen internasional ini.

Pada akhirnya esports sudah berkembang dan diakui di Indonesia, khususnya pada platform mobile. Untuk platform PC, esports masih dipandang sebelah mata oleh Indonesia walaupun prestasi yang diperoleh pada tingkat internasional tidak seperti perolehan platfrom mobile, tetapi bisa dibilang esports PC Indonesia terbilang diakui oleh dunia karena memang rata rata skill pemain Indonesia melebihi skill rata rata player dunia. Esports mobile di Indonesia sudah tidak usah diragukan lagi kehebatan dan keresmiannya, kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menikmati esports mobile dibandingkan esports PC. Dikarenakan, esports mobile menggunakan handphone yang tergolong lebih murah dibandingkan esports PC, dan esports mobile bisa dimainkan dimanapun karena keefektivitasannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image