nanda robi

    FOLLOW  

Diplomasi Budaya Korea Selatan Melalui Korean Waves, Apakah Sudah Berhasil?

Leisure | Friday, 12 May 2023, 12:27 WIB

Saat ini, budaya Korea sedang sangat digemari oleh kalangan anak muda Indonesia. Tak hanya musik dan film, kini makanan dan fashion pun tidak dapat dipisahkan dari budaya Korea. Tak sedikit saya jumpai hal-hal yang berbau budaya Korea di setiap tapak jalan yang saya lewati. Salah satunya di lingkungan kampus Universitas Airlangga. Sebagai mahasiswa yang menghabiskan banyak waktu di lingkungan kampus, seringkali saya jumpai—entah mahasiswa maupun menu makanan di kantin— yang membawa unsur budaya Korea.

Mahasiswa yang membahas artis K-Pop favoritnya, membahas drama Korea yang saat ini sedang on going, cara berpakaian yang mengikuti artis Korea, menu makanan Korea yang dikonsumsi mahasiswa di kantin, merupakan bukti nyata bahwa saat ini budaya Korea sedang menjamur. Tentu saja ini bukan merupakan hal yang negatif dan sangat wajar karena budaya Korea saat ini sedang menjamur hampir di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa Korea Selatan telah berhasil mendiplomasikan budaya mereka melalui Korean Waves. Seperti yang kita ketahui bahwa awal dari melonjaknya budaya Korea yang digemari masyarakat dunia adalah melalui K-Pop dan K-Drama. K-Pop yang berhasil menguasai musik dunia, menjadi sebuah gebrakan dari negara Asia, dimana sebelumnya musik-musik yang dilirik hanyalah musik dari negara Barat saja. Salah satu bukti yang mendukung pernyataan ini adalah boyband Korea Selatan BTS yang bertahan di peringkat pertama Billboard Hot 100 selama lebih dari empat minggu berturut-turut dan menjadi artis Asia pertama yang berada di posisi tersebut. BTS pun diundang ke acara-acara besar di Amerika yang merupakan pusat industri musik dunia, serta rekor-rekor baru lainnya yang dibuat oleh BTS dalam industri musik Asia maupun dunia. Tak hanya berhasil di musik, Korea pun berhasil diakui masyarakat dunia lewat drama-drama dan filmnya yang dibuktikan melalui penghargaan Oscar yang mereka capai melalui Film Parasite.

Melalui penampilan-penampilan artis K-Pop maupun K-Drama yang begitu memukau, masyarakat dunia pun secara tidak sadar tersugesti untuk mengikuti apa yang mereka lihat dari layar kaca. Cara berpakaian, berbicara dan makanan menjadi tiga besar produk budaya Korea yang setidaknya dapat kita lihat hadir di masyarakat. Tak hanya budaya, hal ini pun meningkatkan pariwisata Korea Selatan, dimana banyak orang berbondong-bondong ke Korea Selatan entah untuk liburan, tapak tilas tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh artis favoritnya atau bahkan untuk mendatangi konser artis favoritnya.

Di saat ekspor barang-barang mewah seperti mobil berhenti meningkat, pemerintah Korea Selatan memutar otak dengan menempuh jalan melalui diplomasi kebudayaan untuk mempromosikan negara mereka dan meningkatkan kembali perekonomian.

Seperti yang dikatakan Kimmy Kim, Pejabat Berita Internasional SBS Television, “Ekspor budaya sangat penting. Ekspor budaya lebih menguntungkan dari pada ekspor mobil. Sekali budaya diekspor, itu akan bertahan selamanya di negara ini. Tidak seperti mobil yang bisa ditukar kapan saja.” (Larasati, 2017)

Melalui diplomasi soft-power ini, Korea Selatan telah berhasil menyebarkan budayanya dan mempromosikan dirinya sehingga citra kuat ini membawa banyak keuntungan bagi pemerintah Korea Selatan serta menjadi rekor baru khususnya dalam sejarah musik dan perfilman Asia.