Pengaruh Distorsi Kognitif Terhadap Kepribadian dan Perilaku Individu
Edukasi | 2023-05-11 15:59:26Distorsi Kognitif adalah sesuatu yang dapat dialami oleh seseorang yang mempunyai pemikiran-pemikiran menyimpang, antara lain berupa : Personalization, over generalization, mental filter, mind reading, minimization, black and white thinking, labelling, jumping to conclusion, double standard, pemikiran "harus" dan lain sebagainya. Secara khusus, di bawah alam sadar pikiran seseorang berpengaruh dalam proses pengembangan kepribadian. Pikiran yang berasal dari diri sendiri tersebut belum tentu merupakan suatu pemikiran yang objektif mengenai keadaan yang dialami sebenarnya. Reaksi emosional tidak menyenangkan yang dialami oleh individu digunakan sebagai tanda bahwa yang dipikirkan mengenai dirinya sendiri mungkin tidak rasional, kemudian membangun pikiran objektif dan rasional terhadap peristiwa yang dialami. Pikiran seperti itu merupakan aspek kognitif untuk memahami seseorang dalam membuat pilihan dan menarik kesimpulan yang ada di dalam pikirannya.
Pikiran yang terdistorsi berdampak pada kepribadian individu itu sendiri. Apabila dibiarkan, maka akan menjadi kebiasaan yang buruk dan berdampak pada masa depan. Berikut adalah jenis-jenis distorsi kognitif yang mungkin tanpa sadar kita alami :
1. Personalization
Personalization adalah keadaan seseorang yang menyalahkan diri sendiri atas sesuatu yang bukan kesalahannya.
Contoh :
Yumiko menyalahkan dirinya sendiri ketika adikknya memukul temannya. Yumiko tidak mencari tahu alasan adikknya memukul temannya tetapi ia menganggap itu telah menjadikannya kakak yang buruk.
2. Overgeneralization
Overgeneralization adalah menarik kesimpulan dari satu peristiwa dan menggunakannya dalam segala kesempatan yang sama.
Contoh:
Seseorang yang dihianati dalam pertemanan dan tidak pernah ingin berhubungan dengan orang lain karena menyimpulkan semua orang tidak dapat dipercaya
3. Mental filter
Mental filter merupakan keadaan seseorang yang hanya melihat dan terfokus pada hal-hal negatif dan mengabaikan aspek positif yang ada
Contoh:
Nahida tidak suka dengan salah satu dosen yang mengajar mata kuliah ekonomi di kampus, Nahida langsung berpikir bahwa kampus itu tidak menyenangkan dan mengabaikan fakta bahwa masih banyak hal lain yang positif tentang kampus selain dosen yang mengajar mata kuliah ekonomi
4. Mind reading
Mind reading adalah seseorang yang memprediksi apa yang orang lain pikirkan tanpa adanya bukti bukti yang mendukung
Contoh: Di jalan Rosa berpapasan dengan Akira tetapi Akira tidak menyapanya. Rosa langsung berpikir bahwa Akira sombong dan tidak mau berteman dengan Rosa.
5. Magnifying atau minimising
Pembesaran atau pengecilan merupakan keadaan dimana seseorang saat melakukan kesalahan namun dibesar-besarkan dan melakukan pencapaian yang penting namun di kurangi
Contoh:
Taryzza telah berlatih menjadi pembawa untuk acara pembukaan restaurant milik keluarganya. Namun, dia salah menyebutkan nama tamu yang menghadiri acara tersebut. Taryzza dengan cepat meralat ucapannya dan mengambil kembali kendali dan acara terus berlanjut. Kemudian, banyak orang memuji penampilannya. Namun Taryzza, mengeluh bahwa dia merasa malu dengan kesalahannya dan beranggapan dia merusak acara pembukaan restauran keluarganya. Jika Taryzza menyadari bahwa banyak orang yang memuji penampilannya saat menjadi pembawa acara.
6. Black and white thinking
Pola pikir hitam dan putih membuat orang hanya mempunyai 2 pikiran ekstrem yaitu secara absolut, seperti hitam atau putih dan baik atau jahat
Contoh:
Izura merasa gagal di kampus. Setiap kali dia membuat kesalahan bukannya memperbaiki kesalahan tetapi dia selalu berpikir untuk menyerah dan tidak dapat melakukannya dengan benar.
7. Labelling
Pemberian cap atau label merupakan tindakan seseorang memberi label pada siapapun termasuk diri sendiri ataupun orang lain
Contoh:
Tamara melabeli adikkya bodoh sehingga adikknya berpikir dirinya bodoh dan meyakini hal tersebut sehingga merubah kepribadiannya
8. Jumping to conclusion
Loncatan Kesimpulan, membuat kesimpulan tanpa adanya bukti yang mendukung. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara membaca pikiran seseorang seolah-olah mengetahui isi pikiran orang tersebut atau memprediksi peristiwa yang akan dating untuk menghindari sesuatu yang dikiranya sulit
Contoh:
Aruna memperkirakan bahwa dirinya tidak akan lulus ujian praktek elektronika analog. Akhirnya, ia tidak mengikuti ujian tersebut.
9. Double standard
Standar ganda merupakan keadaan dimana seseorang mempunyai standar yang berbeda untuk diri sendiri dan orang lain
Contoh:
Ketika kita melakukan kesalahan maka akan berpikiran negative tetapi jika orang lain yang melakukan kesalahan maka kita akan menganggap hal tersebut biasa terjadi
10. Pemikiran “Harus”
Pemikiran ini membuat seseorang terjebak dalam situasi yang mengharuskan diri sendiri atau orang lain lakukan
Contoh:
Andromeda berpikir bahwa tadi seharusnya dia lebih berani dalam mengutarakan pendapatnya agar tidak dipandang buruk oleh teman-temannya.
Faktor lingkungan juga ikut berpengaruh dalam membuat situasi seseorang dengan distorsi kognitif seperti pihak keluarga maupun teman. Tentu hal ini membuat seseorang mendoktrin dirinya sendiri sehingga berdampak pada pola pikir dan kepribadiannya
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.