Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alexander Abdullah

Ini Dia Drone Kamikaze dengan Kecerdasan Buatan dari Turki

Teknologi | 2023-05-11 09:45:32
Foto drone STM Kargu. Sumber : armyinform.com.ua.

Dalam medan pertempuran modern, peran pesawat tanpa awak (drone) sangatlah penting. Drone dapat terbang selama berjam-jam dan dapat dikendalikan oleh operator dari jarak jauh untuk melakukan misi pengintaian bahkan penyerangan tanpa harus membahayakan nyawa operator.

Dengan berkembangnya teknologi kecerdasan buatan, perusahaan-perusahaan pertahanan mencoba memanfaatkan kemampuan AI dalam teknologi drone. Sehingga, diharapkan dengan adanya kemampuan ini, drone dapat melakukan serangan yang lebih akurat dan presisi. Perusahaan seperti STM dari Turki pun tidak mau kelewatan untuk memanfaatkan teknologi AI hingga akhirnya, muncullah drone STM Kargu.

Drone STM Kargu ini dapat melakukan misi serangan bunuh diri (kamikaze) dengan presisi sesuai dengan prinsip Man-in-the-Loop yang mengindikasikan bahwa walaupun drone ini memiliki kemampuan otonom dalam serangan presisi, keputusan untuk serangan presisi tetap menjadi tanggung jawab operator manusia. Selain itu, serangan presisi pada siang dan malam terhadap target yang sedang diam maupun bergerak juga menjadi kemampuan drone ini.

Berdasarkan laporan PBB yang dipublikasikan pada 2021, drone STM Kargu-2 dioperasikan secara otonom oleh Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) menyerang pasukan yang terafiliasi Pemerintahan Khalifa Haftar pada perselisihan di Maret 2020. Serangan ini bisa jadi salah satu serangan secara otonom penuh dari sebuah robot terhadap sasaran manusia.

Seperti yang kita ketahui dari atas, perkembangan teknologi AI pada drone tentu saja memberi manfaat bagi pihak yang mengoperasikan drone, yaitu mengurangi korban pada pertempuran hanya dengan mengoperasikan drone dari jarak jauh dan serangan yang dilancarkan dapat dilakukan secara presisi berkat AI yang tertanam.

Namun di lain sisi, penggunaan AI pada drone juga perlu diperhatikan. Seperti yang kita tahu bahwa drone ini menggunakan prinsip Man-in-the-loop sehingga diperlukannya operator manusia yang mampu menjaga tanggung jawabnya dalam pengambilan keputusan. Selain itu muncul pertanyaan agar bagaimana drone ini tidak jatuh di tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga tidak berjatuhan korban dari warga sipil yang tidak bersalah.

Penulis : Alexander Abdullah, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image