Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dimas Mitrananda

Bagaimana Cara Tiktok Mengubah Standar Media Sosial Dalam Pembuatan Konten dan Penyampaian Informasi

Gaya Hidup | Saturday, 06 May 2023, 21:04 WIB

Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut kita sebagai manusia untuk berkembang mengikuti teknologi yang semakin cerdas. Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju membuat kehidupan manusia menjadi semakin mudah. Salah satu kemudahan yang kita dapatkan adalah mudahnya kita dalam memperoleh informasi dari seluruh penjuru dunia. Ketika zaman dulu, penyebaran informasi sangatlah terbatas. Dahulu manusia masih mengandalkan surat kabar seperti koran yang disebarkan ke masing-masing rumah. Setelah itu, muncullah radio yang semakin mempermudah orang-orang untuk memperoleh kabar dan informasi terbaru. Pada zaman sekarang, ada banyak sekali media yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi seperti internet, televisi, dan media sosial. Internet dan media sosial kini menjadi platform yang sangat digemari dan paling banyak digunakan oleh orang-orang. Bahkan kini pamor televisi kian semakin bergeser dan digantikan oleh media sosial sebagai platform pencari informasi terbaik. Di dunia yang serba modern ini, kehidupan manusia seolah-olah dikuasai oleh internet dan media sosial.

Alasan mengapa media sosial lebih dipercaya masyarakat sebagai media pencari informasi yang lebih baik dari televisi adalah mudahnya akses yang diperlukan serta sangat mudah sekali dalam mencari informasi yang spesifik sesuai dengan apa yang ingin masyarakat cari. Pada saat ini, ada banyak sekali media sosial yang populer di kalangan masyarakat seperti facebook, Instagram, twitter, youtube, tiktok, dan lain sebagainya. Media sosial tersebut juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Ada banyak media sosial yang tidak dapat bertahan dan akhirnya harus menyingkir dan bahkan ada yang harus terpaksa mengakhiri layanannya seperti Blackberry Messenger, Friendster, Myspace, Path, Vine dan masih banyak lagi. Di tengah banyaknya media sosial yang harus tersingkir dari jagat internet karena perubahan zaman dan fitur aplikasinya yang sudah tidak relevan lagi, muncullah Tiktok yang justru mengubah standar media sosial di seluruh dunia. Sebagai platform yang masih bisa dibilang baru, Tiktok sangat sukses dalam memasarkan produknya hingga menjadi salah satu platform media sosial paling populer untuk saat ini. Lantas, standar apa yang sebenarnya diubah oleh tiktok? Revolusi apa yang dilakukan oleh Tiktok terhadap seluruh platform media sosial hingga membuat banyak sekali platform yang terinspirasi olehnya? Mari kita bahas bersama!

Peran media sosial sangatlah penting pada saat ini. Selain memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, media sosial juga berperan sebagai sarana komunikasi dan hiburan bagi orang-orang. Oleh karena itu, media sosial dituntut untuk memenuhi beberapa kriteria agar dapat memberikan value atau layanan yang nyaman bagi masyarakat. Lalu, apa perbedaan Tiktok dengan platform media sosial lain? Sebelum adanya Tiktok, platform media sosial lebih cenderung menyajikan informasi secara bertele-tele dan tidak langsung pada intinya. Seperti contohnya adalah youtube. Youtube mengharuskan creatornya untuk membuat video di atas 10 menit agar bisa mendapatkan adsense untuk pemasukkan mereka. Hal ini membuat para content creator youtube lebih suka bertele-tele dan memanjangkan videonya agar mendapatkan adsense. Padahal informasi yang ingin disampaikan sangatlah singkat dan tidak perlu membuang waktu hingga 10 menit lamanya. Hal ini membuat kebanyakan penonton merasa kesal karena video yang mereka tonton cenderung dilama-lamakan dan sang creator dengan sengaja menyampaikan inti videonya di akhir video. Jadi singkat cerita, kita sebagai penonton youtube diharuskan untuk menonton video hingga 20 menit lamanya, meskipun video yang kita cari hanya sesimple video tutorial cara daftar akun google. Tentunya hal ini hanya akan menghabiskan waktu penonton dengan sia-sia. Informasi yang seharusnya bisa disampaikan dengan waktu kurang dari 5 menit, justru disampaikan secara bertele-tele hingga 20 menit. Begitu pula dengan platform media sosial lain yang penyampaian informasinya cenderung lambat dan tidak langsung ke intinya.

Ditengah kekurangan itu, hadirlah sebuah platform media sosial baru berbasis video yang bernama Tiktok. Tiktok membatasi video yang diupload tidak boleh melebihi dari 1 menit. Hal ini membuat para creator Tiktok harus memutar otak agar inti video yang mereka buat dapat disampaikan kepada masyarakat hanya dengan waktu kurang dari 1 menit. Video yang hanya berdurasi 1 menit ini akan sangat efisien bagi masyarakat. Mereka tidak perlu menunggu terlalu lama sampai 10 menit untuk mendapatkan informasi yang mereka cari. Di Tiktok, mereka hanya perlu menonton video untuk mendapatkan informasi yang mereka cari hanya dengan waktu 1 menit. Video youtube yang biasanya memakan waktu lebih dari 10 menit, dapat diringkas hanya menjadi 1 menit di Tiktok. Creator Tiktok dituntut untuk membuat video mereka menjadi padat, informatif dan menarik hanya dengan waktu 1 menit. Tidak ada pemborosan waktu, pemborosan kata, dan tentu saja tidak bertele-tele. Formula video 1 menit dari Tiktok ini terbukti sangat berhasil menarik para penonton dan pengguna internet. Formula yang berhasil merevolusi cara penggunaan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi kepada masyarakat. Bisa dibilang formula yang dibawa oleh Tiktok berhasil membuat kualitas penyampaian informasi di internet menjadi lebih baik.

Keberhasilan yang diraih oleh Tiktok ini membuat beberapa platform media sosial serupa berusaha untuk menghadirkan “Tiktok” buatan mereka sendiri ke platformnya masing-masing. Kita ambil contoh di Instagram. Setelah keberhasilan Tiktok yang luar biasa, Instagram pun menghadirkan fitur yang sekiranya dapat bersaing dengan Tiktok. Fitur tersebut adalah Reels. Instagram membuat reels yang hampir sama dengan tiktok, yakni seperti durasi videonya yang hanya sebatas 1 menit dan penyajian videonya yang hanya perlu discroll ke atas atau ke bawah. Kehadiran reels dibuat untuk menarik kembali pengguna Instagram yang sebelumnya pindah ke Tiktok. Langkah ini terbukti efektif bagi Instagram karena banyak penggunanya yang lebih suka menghabiskan waktu di reels daripada di Instagram biasa yang hanya berisi foto. Namun, langkah ini juga dinilai negative bagi beberapa pihak karena hal ini membuat Instagram kehilangan jati dirinya sebagai media sosial yang berfokus ke fotografi. Langkah yang sama juga dilakukan oleh youtube dengan menghadirkan fitur barunya yaitu “Youtube Shorts”. Shorts juga memiliki kesamaan dengan Reels dan Tiktok, yakni videonya yang berdurasi 1 menit dan penyajiannya yang hanya perlu discroll ke atas atau ke bawah. Youtube Shorts juga membawa angin segar bagi youtube dikarenakan viewersnya yang membludak dan sangat efektif bagi creator youtube dalam memperluas pasarnya. Setelah kita menelusuri tentang bagaimana Tiktok dapat mengubah cara penyampaian informasi di media sosial, kita dapat menarik kesimpulan. Kesimpulannya yaitu masyarakat memerlukan penyajian informasi yang to the point dan cepat. Masyarakat juga lebih menyukai konten atau video yang singkat namun memiliki isi yang padat daripada video yang berdurasi panjang namun hanya bertele-tele. Hadirnya Tiktok tentu berperan besar bagi perkembangan media sosial di dunia. Kehadiran Tiktok yang dapat mengubah cara pembuatan konten dan penyampaian informasi ke masyarakat menjadi lebih efisien dan singkat, namun tetap padat dan informatif. Meski pada awal kemunculannya Tiktok mendapatkan stigma negative dari masyarakat karena kontennya yang tidak edukatif, namun kini Tiktok telah berkembang menjadi platform yang berisi banyak sekali konten-konten yang bermanfaat dan juga menghibur bagi masyarakat. Namun, sebaik-baiknya sosial media adalah bagaimana cara kita menggunakan sosial media tersebut. Jadi, platform media sosial yang baik dihasilkan oleh diri kita sendiri sebagai penonton, dan juga creator. Tetaplah bijak bersosial media karena sosial media dapat menjadi pahlawan atau bahkan menjadi penjahat yang hanya akan menguras waktu kita.

Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut kita sebagai manusia untuk berkembang mengikuti teknologi yang semakin cerdas. Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju membuat kehidupan manusia menjadi semakin mudah. Salah satu kemudahan yang kita dapatkan adalah mudahnya kita dalam memperoleh informasi dari seluruh penjuru dunia. Ketika zaman dulu, penyebaran informasi sangatlah terbatas. Dahulu manusia masih mengandalkan surat kabar seperti koran yang disebarkan ke masing-masing rumah. Setelah itu, muncullah radio yang semakin mempermudah orang-orang untuk memperoleh kabar dan informasi terbaru. Pada zaman sekarang, ada banyak sekali media yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi seperti internet, televisi, dan media sosial. Internet dan media sosial kini menjadi platform yang sangat digemari dan paling banyak digunakan oleh orang-orang. Bahkan kini pamor televisi kian semakin bergeser dan digantikan oleh media sosial sebagai platform pencari informasi terbaik. Di dunia yang serba modern ini, kehidupan manusia seolah-olah dikuasai oleh internet dan media sosial.

Alasan mengapa media sosial lebih dipercaya masyarakat sebagai media pencari informasi yang lebih baik dari televisi adalah mudahnya akses yang diperlukan serta sangat mudah sekali dalam mencari informasi yang spesifik sesuai dengan apa yang ingin masyarakat cari. Pada saat ini, ada banyak sekali media sosial yang populer di kalangan masyarakat seperti facebook, Instagram, twitter, youtube, tiktok, dan lain sebagainya. Media sosial tersebut juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Ada banyak media sosial yang tidak dapat bertahan dan akhirnya harus menyingkir dan bahkan ada yang harus terpaksa mengakhiri layanannya seperti Blackberry Messenger, Friendster, Myspace, Path, Vine dan masih banyak lagi. Di tengah banyaknya media sosial yang harus tersingkir dari jagat internet karena perubahan zaman dan fitur aplikasinya yang sudah tidak relevan lagi, muncullah Tiktok yang justru mengubah standar media sosial di seluruh dunia. Sebagai platform yang masih bisa dibilang baru, Tiktok sangat sukses dalam memasarkan produknya hingga menjadi salah satu platform media sosial paling populer untuk saat ini. Lantas, standar apa yang sebenarnya diubah oleh tiktok? Revolusi apa yang dilakukan oleh Tiktok terhadap seluruh platform media sosial hingga membuat banyak sekali platform yang terinspirasi olehnya? Mari kita bahas bersama!

Peran media sosial sangatlah penting pada saat ini. Selain memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat, media sosial juga berperan sebagai sarana komunikasi dan hiburan bagi orang-orang. Oleh karena itu, media sosial dituntut untuk memenuhi beberapa kriteria agar dapat memberikan value atau layanan yang nyaman bagi masyarakat. Lalu, apa perbedaan Tiktok dengan platform media sosial lain? Sebelum adanya Tiktok, platform media sosial lebih cenderung menyajikan informasi secara bertele-tele dan tidak langsung pada intinya. Seperti contohnya adalah youtube. Youtube mengharuskan creatornya untuk membuat video di atas 10 menit agar bisa mendapatkan adsense untuk pemasukkan mereka. Hal ini membuat para content creator youtube lebih suka bertele-tele dan memanjangkan videonya agar mendapatkan adsense. Padahal informasi yang ingin disampaikan sangatlah singkat dan tidak perlu membuang waktu hingga 10 menit lamanya. Hal ini membuat kebanyakan penonton merasa kesal karena video yang mereka tonton cenderung dilama-lamakan dan sang creator dengan sengaja menyampaikan inti videonya di akhir video. Jadi singkat cerita, kita sebagai penonton youtube diharuskan untuk menonton video hingga 20 menit lamanya, meskipun video yang kita cari hanya sesimple video tutorial cara daftar akun google. Tentunya hal ini hanya akan menghabiskan waktu penonton dengan sia-sia. Informasi yang seharusnya bisa disampaikan dengan waktu kurang dari 5 menit, justru disampaikan secara bertele-tele hingga 20 menit. Begitu pula dengan platform media sosial lain yang penyampaian informasinya cenderung lambat dan tidak langsung ke intinya.

Ditengah kekurangan itu, hadirlah sebuah platform media sosial baru berbasis video yang bernama Tiktok. Tiktok membatasi video yang diupload tidak boleh melebihi dari 1 menit. Hal ini membuat para creator Tiktok harus memutar otak agar inti video yang mereka buat dapat disampaikan kepada masyarakat hanya dengan waktu kurang dari 1 menit. Video yang hanya berdurasi 1 menit ini akan sangat efisien bagi masyarakat. Mereka tidak perlu menunggu terlalu lama sampai 10 menit untuk mendapatkan informasi yang mereka cari. Di Tiktok, mereka hanya perlu menonton video untuk mendapatkan informasi yang mereka cari hanya dengan waktu 1 menit. Video youtube yang biasanya memakan waktu lebih dari 10 menit, dapat diringkas hanya menjadi 1 menit di Tiktok. Creator Tiktok dituntut untuk membuat video mereka menjadi padat, informatif dan menarik hanya dengan waktu 1 menit. Tidak ada pemborosan waktu, pemborosan kata, dan tentu saja tidak bertele-tele. Formula video 1 menit dari Tiktok ini terbukti sangat berhasil menarik para penonton dan pengguna internet. Formula yang berhasil merevolusi cara penggunaan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi kepada masyarakat. Bisa dibilang formula yang dibawa oleh Tiktok berhasil membuat kualitas penyampaian informasi di internet menjadi lebih baik.

Keberhasilan yang diraih oleh Tiktok ini membuat beberapa platform media sosial serupa berusaha untuk menghadirkan “Tiktok” buatan mereka sendiri ke platformnya masing-masing. Kita ambil contoh di Instagram. Setelah keberhasilan Tiktok yang luar biasa, Instagram pun menghadirkan fitur yang sekiranya dapat bersaing dengan Tiktok. Fitur tersebut adalah Reels. Instagram membuat reels yang hampir sama dengan tiktok, yakni seperti durasi videonya yang hanya sebatas 1 menit dan penyajian videonya yang hanya perlu discroll ke atas atau ke bawah. Kehadiran reels dibuat untuk menarik kembali pengguna Instagram yang sebelumnya pindah ke Tiktok. Langkah ini terbukti efektif bagi Instagram karena banyak penggunanya yang lebih suka menghabiskan waktu di reels daripada di Instagram biasa yang hanya berisi foto. Namun, langkah ini juga dinilai negative bagi beberapa pihak karena hal ini membuat Instagram kehilangan jati dirinya sebagai media sosial yang berfokus ke fotografi. Langkah yang sama juga dilakukan oleh youtube dengan menghadirkan fitur barunya yaitu “Youtube Shorts”. Shorts juga memiliki kesamaan dengan Reels dan Tiktok, yakni videonya yang berdurasi 1 menit dan penyajiannya yang hanya perlu discroll ke atas atau ke bawah. Youtube Shorts juga membawa angin segar bagi youtube dikarenakan viewersnya yang membludak dan sangat efektif bagi creator youtube dalam memperluas pasarnya.

Setelah kita menelusuri tentang bagaimana Tiktok dapat mengubah cara penyampaian informasi di media sosial, kita dapat menarik kesimpulan. Kesimpulannya yaitu masyarakat memerlukan penyajian informasi yang to the point dan cepat. Masyarakat juga lebih menyukai konten atau video yang singkat namun memiliki isi yang padat daripada video yang berdurasi panjang namun hanya bertele-tele. Hadirnya Tiktok tentu berperan besar bagi perkembangan media sosial di dunia. Kehadiran Tiktok yang dapat mengubah cara pembuatan konten dan penyampaian informasi ke masyarakat menjadi lebih efisien dan singkat, namun tetap padat dan informatif. Meski pada awal kemunculannya Tiktok mendapatkan stigma negative dari masyarakat karena kontennya yang tidak edukatif, namun kini Tiktok telah berkembang menjadi platform yang berisi banyak sekali konten-konten yang bermanfaat dan juga menghibur bagi masyarakat. Namun, sebaik-baiknya sosial media adalah bagaimana cara kita menggunakan sosial media tersebut. Jadi, platform media sosial yang baik dihasilkan oleh diri kita sendiri sebagai penonton, dan juga creator. Tetaplah bijak bersosial media karena sosial media dapat menjadi pahlawan atau bahkan menjadi penjahat yang hanya akan menguras waktu kita

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image