Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Linka Azzahra

Tren Kamu Nanya? di Tiktok Efek Media Terencana atau Efek Media Tidak Terencana?

Edukasi | Thursday, 04 May 2023, 20:56 WIB

Saat ini, berkembangnya teknologi menyebabkan banyak sekali hal yang terjadi salah satunya dengan munculnya media sosial yang juga semakin berkembang. Hal yang menghebohkan saat ini sebuah aplikasi berbasis video yaitu aplikasi Tiktok tengah ramai diminati hampir segala kalangan, adanya aplikasi ini memunculkan banyak tren baru seperti “kamu nanya?” yang dipopulerkan oleh seorang anak laki-laki bernama Alif yang dikenal sebagai Dilan KW karena gayanya yang mengikuti karakter Dilan dalam film “Dilan”. Tak hanya di lingkungan masyarakat Indonesia, tren ini juga sudah menyebar hingga beberapa negara lain seperti Malaysia, banyak masyarakat Malaysia yang merespon hingga menggunakan suara dari konten Tiktok Alif tersebut dan menganggap konten tersebut menghibur.

Pada awalnya tren ini memang menghibur, namun lama-kelamaan tren ini mulai dianggap salah dan menyimpang oleh masyarakat karena tren ini mulai mempengaruhi sikap dan perilaku hampir seluruh kalangan mulai dari dewasa, remaja hingga anak-anak. Kemunculan tren ini dapat dilihat dari sisi sosiologi komunikasi yaitu efek media terencana dan efek media tidak terencana. Sebelum menelaah tren ini, berikut adalah maksud dari efek media terencana dan efek media tidak terencana berdasarkan buku karya Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin. S.Sos. M.Si yaitu “Sosiologi Komunikasi”.

Media memiliki fungi sebagai sebuah saluran informasi, pendidikan, dan hiburan, tetapi pada kenyataannya media memiliki fungsi lain di luar efek tersebut. Media massa memiliki efek yang bisa mempengaruhi sikap hingga perilaku seseorang, pada level yang lebih jauh efek media dapat mempengaruhi sistem – sistem sosial maupun sistem budaya yang ada di masyarakat. Efek media dapat mempengaruhi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, namun media juga memberikan efek disengaja maupun tidak disengaja.

1. Efek Media Terencana

Efek media terencana dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka waktu yang panjang. Efek media terencana jangka waktu pendek seperti propaganda, agenda-setting, kampanye media, learning, pembingkaian berita, dan respon individu. Sedangkan efek media terencana jangka waktu panjang dilakukan dengan pemeritaan yang sudah dirancang oleh media yang nantinya medai dapat merencanakan terjadinya pembaruan dalam berbagai objek pembangunan di masyarakat namun karena dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, efek yang timbulkan juga akan terjadi secara perlahan.

2. Efek Media Tidak Terencana

Sama halnya dengan efek media terencana, efek media tidak terencana juga terjadi dalam kurun waktu yang cepat dan lama. Efek yang terjadi dalam jangka waktu cepat adalah sebuah tindakan reaksi terhadap sebuah pemberitaan yang tiba-tiba dan mengejutkan. Namun dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkan berbagai macam efek di masyarakat baik secara sadar ataupun tidak. Namun, disaat yang bersamaan efek tidak terencana ini akan sulit dikendalikan oleh media itu sendiri bahkan sama sekali tidak terkendali dan dapat mengakibatkan rusaknya kontrol dan sistem sosial, sistem budaya, pandangan hidup, konsep realitas, hingga gagasan yang menimbulkan budaya baru yang mungkin akan merusak peradaban manusia.

Dari hasil penjelasan singkat di atas, tren yang terjadi baru-baru ini yaitu “kamu nanya?” yang di ciptakan oleh salah satu content creator Tiktok yaitu Alif dapat dikatakan sebagai efek media yang tidak terencana, sebab efek jangka pendek yang ditimbulkan adalah keterkejutan masyarakat atas apa yang dirinya posting pada akun pribadinya yang awalnya masyarakat merasa terhibur dengan adanya tren ini. Namun perlahan tren ini menimbulkan efek jangka panjang yaitu masyarakat mulai menganggap tren ini sebagai tren yang salah dan merusak, sebab tren ini mengakibatkan perubahan perilaku pada remaja dan anak-anak yang sering menonton konten tersebut pada aplikasi Tiktok secara terus–menerus.

Efek jangka panjang ini sangat dirasakan oleh masyarakat khusunya pada anak-anak. Akibat tren ini, perubahan juga terjadi terutama pada budaya masyarakat yaitu anak-anak yang mengetahui tren ini menggunakan kalimat “kamu nanya?” ketika dirinya ditanya oleh orang sekitarnya, masyarakat dewasa menganggap tren ini tidak baik karena mengubah budaya sopan santun yang ada di masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image