Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Theresia longga

Gaya hidup anak muda sekarang yang mementingkan gengsi dari pada kehudupan aslinya

Gaya Hidup | 2021-12-23 00:45:50

“ Ketika banyak orang yang berjuang demi hidupnya tetapi ada beberapa orang yang mementingkan gaya hidupnya ”

https://id.pinterest.com/pin/52424783141250768/

Hidup di jaman sekarang merupakan tantangan terbesar bagi kita, apalagi anak-anak di usia muda jaman sekarang. Sering kali kita melihat banyak anak muda yang terlihat begitu fashionable, tetapi kita tidak tahu kehidupan mereka yang sebenarnya seperti apa. Banyak juga kasus yang sekarang marak beredar di sosial media mengenai gaya anak muda jaman sekarang yang tinggi tapi tidak setara dengan kehidupan yang sebenarnya terjadi. Demi mementingkan gengsinya dan terlihat menarik di depan banyak orang merekapun rela berbuat apapun. Banyak dari mereka pun memilki perilaku konsumtif yaitu perilaku yang mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan ataupun kurang dibutuhkan. Sehingga tidak heran anak muda sekarang lebih mementingkan penampilan serta gaya hidupnya dibandingkan dengan kebutuhan pokonya.

Menurut Mowen dan Minor (2002). Perilaku konsumtif merupakan perilaku yang tidak memiliki pertimbangan rasional, melainkan dengan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan atau perasaan emosi. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa kehidupan anak muda sekarang rata-rata memiliki perilaku konsumtif agar dapat menyesuaikan diri dengan standart kelompok dan mereka memilki kebutuhan untuk diterima dengan kelompok sebaya. Bukan hanya itu saja banyak sekali anak muda sekarang yang yang memiliki sifat gengsi yang tinggi, berdasrkan survey yang dilakukan terhadap 1.104 anak muda di china menunjukan sebanyak 84,2% dari jumlah tersebut sudah biasa melakukan konsumsi untuk kepentingan gengsi semata tersebut.

Anak muda sekarang selalu mencari jalan pintas agar bisa mendapatkan rasa hormat di lingkungan sekitarnya dengan berbagai cara. Dijaman sekarang pun seolah mengajarkan anak-anak muda sekarang untuk saling unjuk materi. Walaupun sifat ini tidak berlaku di setiap anak muda tetapi yang kita rasakan dijaman sekarang adalah makin maraknya anak muda yang selalu mementingkan gaya hidupnya. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa kita tidak bisa terlepas dari yang Namanya memnuhi keinginan kita, tetapi jangan sampai keinginan kita melebihi kebutuhan kita. Terkadang kita tidak sadar bahwa kita juga suka memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup yang sebenarnya kita tidak mampu untuk menjalaninnya.

Hidup di wilayah ibu kota memanglah tidak mudah, apalagi kita di kelilingi oleh orang orang yang sebenarnya tidak bisa disamakan dengan gaya hidup kita sehingga kita selalu ingin terlihat sama dengan hal hal yang sedang marak di sekelilingnya dan membeli barang-barang hanya untuk kesenangan yang bersifat sementara. Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: “Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininnya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.” Tetapi hal itu terjadi bukan hanya di wilayah ibu kota saja tetapi di kota-kota besar lainnya pun sama seperti itu, banyaknya trend-trend baru yang marak di sosial media pun menjadi pemicu banyaknya anak muda sekarang yang harus selalu tampil kekinian tanpa mementingkan jumlah materi yang mereka miliki. Dan seiring berkembangnya waktu hal tersebut akan semakin marak di kalangan anak muda.

Menurut primaberita.com “generasi remaja jaman sekarang kini hanya pada diri sendiri dan hanya ingin memuaskan keinginan saja. Pola pikir dan gaya hidup remaja sekarang terbiasa bebelanja membeli barang yang yang mereka inginkan, bukan yang dibuthkan. Dan sebagiab besar pola pikir dan gaya hidup remaja jaman sekarang lebih mengikuti trend mode di masa kini, seperti contohnya berpakaian seperti orang-orang luar negeri”. Terkadang mereka tidak sadar bahwa disekeliling mereka pun banyak orang yang susah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara kita masih saja selalu mementingkan keinginan kita dari pada kebutuhan yang kita perlukan. Kita harus bisa merubah pola pikir kita untuk lebih mementingkan kebutuhan kita dari pada keinginan yang bersifat sementara. Carilah pertemanan yang kira-kira bisa kita terima dalam kondisi apapun itu sehingga kita tidak merasa terbebani hanya karena kita tidak bisa memenuhi keinginan yang mereka inginkan.

Kasus seperti ini memang sedang marak terjadi di berbagai kota terlebih lagi dengan adanya banyaknya pengaruh dari negara-negara lain yang menjadikan suatu trend bahkan banyak trend-trend yang berlebihan sehingga beberapa orang mengikuti trend tersebut agar bisa terlihat hits di depan banyak orang, yang sebenarnya orang tersebut melakukan hal seperti itu hanya untuk kesenagan sementara. Banyak penyebab yang mempengaruhi gaya hidup seseorang banyak hal yang sudah kita bahas sebelumnnya, dan berbagai macam masalah yang menjadi pemicu permasalahan ini. Lingkungan pertemanan pun menjadi salah satu pemicu yang sering kita hadapi saat ini, oleh sebab itu kita harus tetap memiliki lingkungan pertemanan yang baik agar kita bisa terhindar dari maraknya perilaku konsumtif yang terjadi pada saat ini.

Sudah sebaiknya kita harus menjaga perilaku kita di jaman yang seperti ini, dan juga kita harus bisa meminimalisir keinginan kita dan lebih sadar dengan keadaan kita yang sebenarnya, jangan karena trend sesaat kita bisa menjadi manusia yang berperilaku konsumtif dimana kita hanya membeli barang hanya untuk terlihat kekinian di depan banyak orang sementara kebutuhan kita masih banyak yang belum terpenuhi. Setidaknya kita harus bisa memilih lingkungan yang baik untuk kita. Tetapi dibalik itu semua tidak bisa kita pungkiri sifat-sifat tersebut pasti sudah ada di diri kita baik dapat kita sadari ataupun tanpa kita sadari, selain itu sifat-sifat tersebut juga merupakan sifat yang perlu kita kurangi agar kita bisa saling menghargai satu sama lain dan bergaya sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak akan baik sepenuhnya.

Menurut youngontop.com ada berbagai cara agar kita tidak menjadi anak muda yang memiliki perilaku konsumtif yaitu yang pertama, jadi diri kamu sendiri. Jangan ngikut-ngikut orang lain apalagi sampai ikutin gaya hidupnya. Gak usah malu kalau memang kita tidak mampu untuk mengikuti gaya hidup mereka. Tidak perlu memksakan diri untuk bisa diterima di lingkungan itu. Yang kedua, bergaya sesuai kemampuan kita. Sesuain gaya kita dengan kemampuan keuangan kita. Jangan sampai untuk ngikutin gaya hidup, kita sampai harus meminjam uang sana-sini untuk menutupi gengsi. Sebagai anak muda kita harus tahu Batasan kita dan menempatkan diri kita di lingkungan yang sehat,selagi masih banyak orang yang lebih membutuhkan kenapa kita tidak bantu saja dari pada harus mementingkan keinginan yang sebenarnya tidak baik jika dilakukan terus menerus. Jadi mulai lah hidup sesuai dengan kebutuhan kita tanpa harus berperilaku konsumtif dan mementingkan gengsi. Dari pada mementingkan gaya hidup yang tidak ada habis lebih baik kita mementingkan masa depan kita yang tentunya lebih bermanfaat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image