ChatGPT dan Kontroversinya di Kalangan Mahasiswa
Teknologi | 2023-05-04 08:55:20Telah rilis sebuah artificial intelligence (AI) yang belakangan ini meramaikan jagat maya, yaitu ChatGPT. ChatGPT dibuat oleh sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan AI yaitu Open AI. AI pintar ini mampu menjawab berbagai pertanyaan hingga menghasilkan karya tulis dalam waktu singkat.
Munculnya ChatGPT telah menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan, tak terkecuali mahasiswa. Di satu sisi, para pengguna ChatGPT berargumen bahwa teknologi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam proses pembelajaran dan pengembangan pengetahuan. Dengan ChatGPT, mahasiswa dapat dengan mudah menghasilkan karya tulis dalam waktu yang singkat dan mempercepat proses pembelajaran. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penggunaan ChatGPT berpotensi mengikat kreativitas mahasiswa. Hal ini karena di saat mahasiswa menghadapi sebuah permasalahan, alih-alih berusaha memecahkan masalah tersebut sendiri, mahasiswa akan bertanya ke ChatGPT dan mendapatkan solusinya secara instan.
Kontroversi lain yang muncul adalah tentang etika penggunaan ChatGPT. Sebagian mahasiswa berpikir bahwa penggunaan ChatGPT dalam membuat karya tulis dapat dianggap sebagai bentuk kecurangan. Mereka berpendapat bahwa penggunaan AI ini menyebabkan karya tulis yang dihasilkan oleh mahasiswa tidak mampu mencerminkan kemampuan penulisnya dengan baik. Namun, para pendukung ChatGPT menunjukkan bahwa teknologi ini hanya digunakan sebagai alat bantu dan bukan sebagai pengganti kemampuan intelektual manusia.
Dalam hal ini, mahasiswa perlu mempertimbangkan baik-buruknya penggunaan ChatGPT dalam kehidupan perkuliahan dan mengambil keputusan yang tepat dalam penggunaannya. Penting bagi mahasiswa untuk tetap mempertahankan integritas akademik dan tidak tergoda untuk menggunakan teknologi ini sebagai pengganti dari kemampuan intelektual mereka sendiri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.