Menganalisis Lingkungan Bisnis Pasar, STP dan SWOT, Serta Strategi Komunikasi Pemasaran
Eduaksi | 2023-04-21 22:24:28Rinso adalah sabun deterjen pencuci pakaian, deterjen Rinso ini pertama kali dipasarkan di Eropa, Australia dan Amerika pada tahun 1918, dan pencetus deterjen Rinso ini bernama Robert S. Hudson dan pertama kali deterjen Rinso ini bernama Hundson’s Soap. Pertama kali Rinso diiklankan melalui radio di Amerika Serikat, dan awal munculnya Rinso di Indonesia pada tahun 1970 sebagai merek deterjen pertama dengan taglinenya “mencuci sendiri” dan berubah menjadi “membersihkan paling bersih” dan berganti tagline lagi pada tahun 2014 dengan “berani kotor itu baik” dan pada tahun 2019 menggantinya dengan “berani kotor demi kebaikan”.
Lingkungan Pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Dan lingkungan pemasaran Rinso sangat baik karena Rinso yang sudah menjadi market leader sehingga Rinso tidak perlu lagi membangun citra produknya dan tidak lagi memperkenalkan produknya terhadap konsumen Rinso hanya perlu mempertahankan posisinya sebagai market leader dengan cara terus berinovasi terhadap produknya. Dan tujuan pada produk Rinso adalah memberikan proses pencucian yang efektif dan lebih mudah dan pengalaman mencuci terbaik agar orang dapat mengeluarkan semua potensi mereka tanpa takut kotor.
Segmentasi adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda. Dan segmentasi pemasaran yang menjadi target produk Rinso adalah kalangan kebawah, menengah, dan keatas. Karena PT. Unilever menginginkan menarik minat beli dan hati masyarakat Indonesia khususnya masyarakat menengah dan kebawah. Sehingga kedepannya dapat memberikan keuntungan penjualan yang jauh lebih tinggi pada perusahaan Rinso. Dan segmentasi demografi Rinso tertuju pada ibu rumah tangga yang kesulitan membersihkan noda pada pakaian keluarga. Targeting adalah proses memilih target market yang tepat bagi suatu produk atau jasa dan perusahaan. Dan produk Rinso ini memiliki target konsumennya yaitu seluruh ibu-ibu di Indonesia yang memiliki daya beli melihat dari harga dan kualitas serta produk Rinso ini mudah didapatkan dimana saja ada di pasar swalayan pasar modern sampai di warung-warung kecil pun ada. Positioning adalah pemasar memutuskan posisi produk dipasaran yang ingin disasar, pada proses ini pemasar menjelaskan kepada konsumennya dan menancapkan di benak mereka tentang keunggulan produk dan keunikan produk yang membuat beda dibandingkan dengan produk pesaing. Dan positioning Rinso sampai saat ini masing menjadi pemimpin pasar deterjen atau sebagai market leader.
Strength atau kekuatan dari suatu produk Rinso adalah sabun cuci atau detergen pertama yang ada di Indonesia, Weaknesses atau kelemahan pada produk Rinso adalah produknya jika terkena tangan menjadi panas dan dapat mengakibatkan kulit terbakar, Opportunity atau peluang pada produk Rinso adalah menjadikan sebuah produk yang selalu dipercaya ibu Indonesia dengan kualitas terbaik dan memiliki keuntungan yang lebih banyak, Threat atau ancaman produk Rinso sudah terkenal dan banyak orang sudah pada tau oleh karena itu timbulah banyak pesaing produk sejenis dengannya seperti produk Daia, Eatek, Soklin dll.
Produk Rinso ini sudah banyak melakukan inovasi atau perubahan mulai dari tagline atau slogan, packaging, desain produknya, dan juga menambahkan varian-varian wangi dan tekstur produk. contohnya awal mula muncul produk Rinso memiliki tagline “mencuci sendiri” dan berubah menjadi “membersihkan paling bersih” dan berganti tagline lagi dengan “berani kotor itu baik” dan menggantinya lagi dengan “berani kotor demi kebaikan”. Contoh inovasi packaging pada Rinso tahun 1978 berawal dari kardus, lalu tahun 1980 berbentuk karung plastik, dan tahun 2015 Rinso hadir dengan kemasan yang praktis yaitu saset dan botol. Dan awal hadir Rinso hanya sebagai detergen bubuk namun berinovasi membuat menjadi produk cair juga. Rinso juga berinovasi dalam logonya yang awal logonya terkesan kaku, kini hadir dengan logo sebuah bunga kecil yang didesain elegan.
Strategi Komunikasi yang dilakukan pada produk Rinso ini adalah dengan mengiklankan atau promosi melalui media televisi, media cetak, billboard, media sosial dan website. Dan teknik pada iklan Rinso ini ingin membuat para konsumen menyadari bahwa jangan takut untuk kotor karena ada produk Rinso yang bisa membersihkan baju kotor dengan sekali kucekan. Dan berani kotor demi kebaikan contohnya seperti iklannya yang membantu membersihkan sampah plastik. Dan iklan Rinso selalu berinovasi dari iklan-iklan sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis brand Rinso ini terdapat saran yaitu, Rinso sebaiknya melakukan perbaikan-perbaikan yang ada kurangnya dan mengikuti perkembangan jaman, dan harus memahami kebutuhan konsumen dan meningkatkan perhatiannya untuk keperluan konsumennya, dan harus terus meningkatkan kualitas produknya agar Rinso selalu mengikuti perkembangan jaman dengan reputasi produk yang baik sehingga dapat selalu memimpin positioning pasar sebagai market leader.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.