Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Kartu Prakerja Bukan Jaminan Kesejahteraan

Politik | 2023-04-20 06:59:52

Kartu Prakerja Bukan Jaminan Kesejahteraan

Oleh: Dhevy Hakim

Setiap orang pasti menginginkan hidupnya bahagia dan sejahtera. Tolak ukur bahagia tentu saja setiap orang berbeda-beda. Ada yang merasa hidupnya bahagia dengan kenikmatan memeluk Islam misalnya. Ada pula yang bahagia disaat mampu bersyukur atas setiap yang diberikan dan digariskan oleh Allah SWT.

Sedangkan kesejahteraan setiap orang dapat dilihat dari tolak ukur yang sama yakni terpenuhi atau tidaknya kebutuhan pokok sehari-hari. Meskipun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya setiap orang berusaha dan berkerja sesuai kemampuannya masing-masing dan penghasilan yang didapatkan juga berbeda tentu kesejahteraan mereka dapatlah diukur.

Meskipun mewujudkan masyarakat yang sejahtera tidak hanya dikarenakan motivasi dari individu tapi juga dukungan dari masyarakat terutama negara. Ya, negaralah yang paling berkewajiban memberikan jaminan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Sebagai langkah awal untuk membantu lulusan sekolah ataupun perguruan tinggi memulai usaha, pemerintah mengeluarkan kebijakan sokongan dana melalui pengadaan kartu prakerja. Belakangan menko perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan bahwa kartu prakerja dianggap sukses mengentaskan kemiskinan.

Hal ini dikarenakan sepertiga dari mereka yang mendapatkan kartu prakerja sudah bekerja atau berbisnis. Kesuksesan kartu prakerja juga dikarenakan mendapatkan pujian dan dijadikan program percontohan di luar negeri.

Namun benarkah kartu prakerja memang sudah sukses?

Ya, jika ditelaah lebih jauh sejatinya kartu prakerja tidak berdampak banyak dalam mengurangi kemiskinan. Faktanya jumlah penduduk miskin tidak berkurang. Malahan angka tersebut bertambah seiring dengan adanya PHK massal.

Jika acuannya hanyalah mengantarkan pemula angkatan kerja memiliki pekerjaan atau sudah melakoni usaha bisnis mungkin saja kartu prakerja dianggap sukses. Akan tetapi jika yang menjadi tolak ukurnya adalah mewujudkan angkatan kerja yang sejahtera tentu fakta yang ada menunjukkan belum bisa dianggap sukses.

Berbicara mewujudkan kesejahteraan tentu bukanlah hal yang simple. Ada faktor sistemik yang saling berkaitan. Setidaknya antara faktor ekonomi makro, situasi politik, dan kesiapan angkatan kerja itu sendiri.

Saat ini di tengah lesunya perekonomian dan ancaman resesi global tidaklah mudah mewujudkan kesejahteraan hanya dengan kartu prakerja. Jika dihitung pencairan dana prakerja saja bisa jadi akan kalah dengan mereka pelaku usaha yang bisnisnya bermodalkan dengan jumlah yang sangat fantastis. Ibarat bertanding tidak akan sebanding kemampuannya.

Terlebih situasi politik ekonomi yang membuat harga-harga dari hari ke hari terus beranjak naik. Bisa jadi antara pendapatan dengan pengeluaran seperti besar pasak daripada tiang.

Oleh karenanya mewujudkan kesejahteraan haruslah berangkat dari perubahan sistemis. Selama sistem yang dipakai adalah kapitalisme maka kesejahteraan akan sulit diwujudkan.

Wallahu a’lam.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image