Pancasila Dalam Nilai Nilai Islam (Pandangan Islam Mengenai Pancasila)
Pendidikan dan Literasi | 2023-04-17 06:06:40Pancasila Dalam Nilai Nilai Islam (Pandangan Islam Mengenai Pancasila)
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila.
dan nilai-nilai yang ada didalam pancasila berhubungan atau sejalan dengan syariat.
Pancasila memiliki esensi penting mengenai keagamaan.
sebagaimana dengan diterapkannya nilai-nilai islam didalam Pancasila yang terkandung dalam Al-Quran.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama)
Sila Pertama sudah seperti sendi tauhid didalam islam. Sudah menjadi kewajiban manusia untuk meng-Esakan Allah SWT.
Nilai sila pertama yang sangat jelas tercantum dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas ayat 1-4. Surat ini memerintahkan manusia untuk mentauhidkan Allah dan menyucikan-Nya. Salah satu toleransi yang dilakukan umat islam kepada umat agama yang lain merujuk pada ayat dalam surat Al-Kafirun ayat 6 yang artinya: “untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” untuk menghormati dan menghargai kepercayaannya masing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab (Sila Kedua)
Sila kedua berhubungab dengan Hablum Min An-Nas. Karena dalam sila pertama berkaitan dengan Hablum min Allah, maka dalam sila kedua ini menjelaskan tentang hubungan antar sesama manusia (Hablum min An-Nas). Dalam sila kedua ini berkaitan dengan syariah, yakni masuk kedalam ibadah sosial, yang terhubung dengan bidang masyarakat, dalam Islam didasarkan pada sikap saling menghormati. seperti firman Allah pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 177. Allah menjelaskan tentang hakikat berbuat kebaikan. Bahkan didalam Al-Qur’an Allah tidak melarang umatnya untuk berbuat baik terhadap sesama manusia (walaupun berbeda agama). semua ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap toleransi (saling meghormati) kepada semua manusia tanpa membeda-bedakanya.
3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga)
Sila ketiga mencerminkan ide persaudaraan manusia dan persaudaraan sesama umat muslim. Allah berfirman dalam surat Ali Imran aya 103.
Persatuan akan terbentuk apabila terjadi sikap toleransi antar sesama, sikap saling menghormati dan menghargai. Persatuan yang harus di garis bawahi yakni sama halnya dengan pluralitas. dalam hal ini pluralitas berdasarkan apa yang dituntut oleh kemaslahatan rakyat, agar tercapai kesatuan dalam tujuan dan sasaran. Indonesia adalah negata besar yang mewarisi kejayaan peradaban Nusantara dan kerajaan-kerajaan bahari tersebar dimuka bumi. oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari bahwa alasan lahirnya bangsa ini yaitu adanya kesadaran bersama dan kepentingan bersama untuk hidup rukun. Persatuan Indonesia adalah sebuah persatuan bangsa yang menduduki wilayah Indonesia, tujuannya bersatu untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan Indonesia mempunyai tujuan agar seluruh warga negara Indonesia dapat bersatu sesuai dengan slogan dalam bhineka tunggal ika, dan untuk melindungi segenap bangsa untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi. Indonesia termasuk dalam negara maju karrna keragaman suku, budaya, ras, dan bahasa. Keberagaman seperti ini dapat menjadikan Indonesia negara yang mempunyai ideologi yang bernama Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi Negara Indonesia.Pancasila merupakan sebuah pedoman bangsa Indonesia dalam bernegara.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan (Sila Keempat)
Dalam sila keempat pancasila menekankan kepada warga Indonesia bahwa kehidupan yang dilandasi musyawarah sangat penting dan musyawarah memang selaras dengan nilai nilai syariat dalam ajaran Islam.
dalam menyelesaikan suatu masalah sikap yang harus diambil oleh warga Indonesia adaalah dengan bermusyawarah. Karena pada hakikatnya musyawarah adalah jalan tengah terbaik untuk mencapai kesepakatan atau mencari solusi dimana semua pihak menyampaikan pendapatnya masing-masing. dan sebuah hasil dari musyawarah adalah kesepakatan berdama yang harus diterima dan dijalani dengan ikhlas. Islam mengenalkan sebuah konsep musyawarah dengan istilah syura.
Konsep tersebut merujuk ke beberapa surah didalam Al-Quran, dan salah satunya terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 159. Dalam sila keempat Pancasila menghimbau bahwa pentingnya sebuah kehidupan yang dilandasi dengan musyawarah. Maka dari itu penting nya sebuah musyawarah adalah agar tidak ada salah satu pihak yang diberatkan dan semua pihak merasa adil dan merata atas pendapatnya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima)
Sama seperti prinsip keadilan dalam agama Islam. Bahwa keadilan yang dimaksud adalah dalam pembagian/pemerataan rizki, contohnya zakat, infak dan shodaqoh. Keadilan sosial sangat berkaitan erat dengan sasaran sasaran syariat (maqashid al syari’ah). Maqashid al syari’ah terbagi menjadi 3 aspek:
1. Dharuriyat, yaitu mengenai perlindungan yang berkaitan dengan hal-hal esensial bagi manusia, contohnya agama (ad dien), keturunan (nasb), jiwa (nafs), akal (aql) dan harta benda (mal).
2. Hajiyat, yaitu pemenuhan hal-hal yang dibutuhkan oleh hidup manusia, tetapi nilainya dibawah aspek dharuriyat.
3. Tahsiniyat, yaitu satu hal yang bisa menjamin meningkatnya kondisi individu dan masyarakat sesuai dengan tuntutan tempat dan waktu, tuntutan selera, dan rasa kepatutan untuk mengelola persoalan masyarakat dengan baik.
Didalam prinsip keseimbangan kehidupan ekonomi, Al - Quran mencela orang orang yang sibuk menumpuk harta hingga lupa dengan kematian. seperti dalam surat Al-Humazah ayat 1 sampai 4.
Pancasila sangat menjunjung tinggi keadilan dalam sila keluma, dan semangat yang selalu digaungkan Al-Quran dalam ayat-ayatnya. Dengan dasar Pancasila dan UUD 1945 melalui semangat nya yang sangat Qur’ani, bahwa jelad tidak teoat joka kedua dasar sistem kenehataan kita dianggap tidak Islami. walaupun Pancasila dan UUD 1945 tidak ada didalam Al-Quran, tetapi seperti apa yang ditegaskan oleh imam al-Ghazali, bahwa yang islami itu bukan hanya sekedar (apa yang ada didalam Al-Quran dan Sunnah) tetapi lebih dari itu, yaitu, yang (yang sesuai dengan syariat”. Pandangan tersebut cukup untuk membantah keyakinan bahwa sesungguhnya semua hukum buatan manusia adalah produk kekufuran. selagi hukum tersebut sesuai dengan syariat, maka tidak menghalalkam yang haram dan tiddak juga mengharamkan yang halal. Maka disini jelas bahwa Pancasila dan UUD 1945 sangat islami.
Daftar Pustaka
Muttaqien, Sabilul. 2011. Keselarasan Nilai-Nilai Pancasila Dengan Ajaran Islam. Dalam internet online: http://blog.uin-malang.ac.id/dargombes/in- donesia/keselarasan-nilai-nilai-pancasila-dengan-ajaran-islam/index. html
Haq, Hamka. 2011. Pancasila 1 Juni dan Syariat Islam. Jakarta: RM Books
Daras, Roso. TT. Pidato Bung Karno 1 Juni 1945; Lahirnya Pancasila (ke-1). Dalam internet online: http://rosodaras.wordpress.com/2010/05/29/pidato- bung-karno-1-juni-1945-lahirnya-pancasila-ke-1-2/
Hameed, Hakeem Abdul. Aspek-aspek pokok jaran Islam. 1983. Jakarta: Dunia Pustaka Jakarta
Syahbana, Ali. 2012. Pancasila dan Keluwesan Ajaran. Dalam internet online:
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,4-id,40159- lang,id-c,kolom-t,Pancasila+dan+Keluwesan+Ajaran+Islam-.phpx. Di- akses tanggal, 22-2-2013.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
