Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image DWIKA INTISHAR SHAFARA

China dan Kepentingan di Baliknya: Kasus China-Ethiopia

Politik | 2021-12-22 08:31:53
Oleh : Dwika Intishar Shafara, Mahasiswi Hubungan Internasional, Universitas Islam Indonesia.

Kerja sama yang terjalin diantara satu negara dan dengan negara lainnya tentu memiliki tujuan agar bisa mencapai kepentingan bersama. Kerjasama sendiri pada dasarnya dilakukan karena adanya faktor perbedaan ataupun juga faktor kesamaan. Adapun mengenai kerjasama ini dapat dibedakan berupa kerja sama yang sifatnya bilateral ataupun juga multilateral. Pada kerjasama bilateral bisa dalam bentuk kerja sama pada bidang seperti budaya, sosial, politik, ekonomi ataupun lainnya. Sedangkan untuk kerjasama multilateral sebaliknya. Berbicara mengenai kerjasama sendiri dapat terlihat dan diambil contoh pada negara seperti Ethiopia dengan negara Tiongkok.

Tiongkok dalam hal ini telah cukup lama memberikan bentuk bantuan kerja sama ataupun juga penanganan pada ekonominya Ethiopia. Adapun seperti yang diketahui, Ethiopia merupakan negara yang jumlahnya terbanyak nomor dua di benua seperti Afrika. Dari segi sistem pemerintahannya sendiri adalah parlementer federal yakni dari segi pemerintahannya yang dianggap sebagai kepala negara ialah Presiden dan Perdana Menteri dianggap sebagai pemimpin pemerintahan. Dibalik pemerintahannya Ethiopia ini, selama ini Tiongkok telah bermain cukup penting di dalam perekomiannya Ethiopia.

Seperti yang diketahui, Tiongkok ialah the emerging economy yang dimana memiliki kekuatan yang amat besar, khususnya di Sub-Sahara yang juga merupakan bagian dari Ethiopia. Bagaimana Tiongkok selama ini telah bermain amat pesat di dalam wilayah ini sendiri dapat dibuktikan dari bagaimana sejak FOCAC di tahun 2000, dari Tiongkok semakin cepat menggerakan ekspansinya mereka melalui kerja sama bilateral, khususnya melalui perdagangan ekonomi. Selain itu juga dari segi investasinya Tiongkok di wilayah ini kian meningkat. Namun tidak dapat dipungkiri, pada mulanya investasinya Tiongkok ke wilayah Sub-Sahara terkhususnya Ethiopia tetap terus berjalan hingga pada akhrinya menurut laporan dari unctad, dari Tiongkok ternyata berhasil meningkatkan investasinya ke negara-negaranya Sub-Sahara terkhususnya adalah Ethiopia.

Pada beberapa sektor dan industri lainnya juga turut dikembangkan oleh Tiongkok untuk negara Ethiopia. Meksipun demikian, penting untuk diketahui bahwasanya dari segi menjalankan kebijakan luar negerinya sendiri, antara Ethiopia maupun juga Tiongkok memiliki perbedaan yang amat jelas. Adapun untuk Ethiopia sendiri, kebijakan luar negerinya lebih banyak kebijakan yang mengarah seperti Rusia. Akan tetapi di sekitar taun 1980-an, kebijakan luar negerinya Ethiopia mulai mengarah kepada kebijkakan yang menekankan kerjasama yang memiliki timbal balik diantara negara-negara yang menjalin kerjasama dengan negaranya baik itu di bidang keamanan, ekonomi, ataupun juga kerjasama yang sifatnya adalah demi kepentingan ekonomi negara.

Jika seandainya Ethiopia dalam hal ini mengharapkan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan,Tiongkok memiliki jalan ataupun cara yang cenderung berbeda dengan lainnya yang dimana perbedaannya sendiri dapat terlihat dari bagaimana Tiongkok menjalankan kebijakan luar negerinya dengan cara melakukan hubungan bilateral. Sedangkan untuk dari segi geopolitik, Tiongkok dalam hal ini mejalin kerjasama dengan Ethiopia dikarenakan di sini Tiongkok melihat adanya keuntungan ekonomi dan juga kerjasama dengan Ethiopia menjadi bentuk kerjasama yang sifatnya kerjasama selatan-selatan yang mana sifatnya lebih alami.

Melalui kerjasma selatan-selatan atau dengan Ethiopia ini sendiri dilihat oleh Tiongkok bisa menjadi bentuk kerjasama dari segi pembangunan dan bisa mencapai kemandirian yang sifatnya lebih kolektif yang di dasarkan pada rasa kesamaan derajat, eksetiakawanan, dan juga rasa saling menguntungkan satu sama lainnya. Kerja sama yang dilakukan antara Tiongkok dan juga Ethiopia ini dalam bentuk kerjasama yang dimana lebih menekankan kepada kerja sama pada sektor pertanian, keterbarukan, dan juga cakupan dari mitrasnya sendiri berasal dari berbagai kalangan baik itu dari organisasi regional, sipil, swansta dan juga para akademisi.

Melalui hal ini maka dapat terlihat dan disimpulkan bahwasanya untuk berkenaan dengan kepentingan sendiri. Jika dari kacamata Ethiopia, sebenarnya kepentingan dibalik adanya kebijakan luar negerinya Ethiopia mulai mengarah kepada kebijkakan yang menekankan kerjasama yang memiliki timbal balik diantara negara-negara yang menjalin kerjasama dengan negaranya baik itu di bidang keamanan, ekonomi, ataupun juga kerjasama yang sifatnya adalah demi kepentingan ekonomi negara. Penanganan yang dilakukan oleh Tiongkok di dalam perekonomiannya Ethiopia lebih banyak mengarah pada kerja sama yang sifatnya untuk kepentingan ekonomi nasional. Adapun bentuk penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini agar nantinya tidak terlulang lagi adalah dengan cara memberikan invesatsi asing yang cukup tinggi. Apalagi di sini Tiongkok menjadi salah negara yang dimana industri investasi, dan juga pembangunannya yang tinggi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image