Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sabrina Aisya Putri

Rendahnya Literasi di Era Digital

Pendidikan dan Literasi | 2023-04-11 00:07:00

Baru-baru ini, masyarakat di media sosial dihebohkan dengan informasi peringkat literasi Indonesia secara internasional yang sangat rendah. Nyatanya, menurut Program for International Student Assessment (PISA), tingkat literasi Indonesia berada di peringkat ke-62 dari 70 negara. Hal ini menunjukkan masih minimnya kesadaran masyarakat Indonesia bahwa literasi sangatlah penting. Kondisi ini juga yang mendorong pemerintah untuk menggalakkan program literasi di seluruh sekolah-sekolah di Indonesia.

Literasi dapat diartikan sebagai seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya minat literasi masyarakat ini makin kuat karena perubahan zaman yang memunculkan berbagai teknologi seperti smartphone. Masyarakat saat ini cenderung lebih senang berkutat dengan smartphone dibandingkan membaca buku.

Rendahnya tingkat literasi masyarakat saat ini juga sering dijumpai di sosial media. Misalnya ketika terdapat sebuah berita yang disebarkan ke pengguna di salah satu sosial media, banyak dari mereka yang mengomentari berita tersebut bahkan sebelum mereka membaca secara keseluruhan isi berita. Hal ini menunjukkan daya baca masyarakat yang rendah. Selain menimbulkan hoax, perilaku tersebut juga membuat jelek citra masyarakat Indonesia di mata orang asing, karena sosial media adalah platform yang digunakan oleh seluruh orang di dunia.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah menggalakkan pentingnya literasi bagi kehidupan. Untuk mengikuti arus perkembangan teknologi informasi, sekarang literasi dapat dilakukan dengan sistem digital atau yang disebut dengan literasi digital. Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Kegiatan literasi digital saat ini sudah banyak difasilitasi seperti buku-buku yang kini dapat dibaca cukup melalui smartphone, atau artikel-artikel berita yang terkadang bahkan lebih update dibanding berita di televisi.

Selain itu, untuk meningkatkan minat literasi pada siswa, pemerintah juga menggalakkan program literasi di seluruh sekolah di Indonesia. Hal ini untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Program literasi ini dijalankan dengan mewajibkan siswa membaca buku serta membuat pojok literasi di tiap-tiap kelas. Meski penerapannya belum maksimal, hal ini setidaknya membantu siswa dalam membiasakan diri untuk membaca karena kemampuan literasi merupakan salah satu kompetensi wajib yang diujikan dalam Asesmen Nasional (AN).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image