Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Zizou Wahid

Potensi Kampung Budaya Sindang Barang menjadi Ecomuseum

Wisata | Tuesday, 21 Dec 2021, 18:16 WIB
Rumah Adat di Kampung Budaya Sindang Barang | Gambar: Firliana Hafiza

Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dan sejarah, perlu untuk merawat dan melestarikan kekayaan yang dimilikinya. Kampung Budaya Sindang Barang merupakan salah satu bentuk dari kampung yang memiliki nilai kekayaan budaya dan sejarah lokal yang dilestarikan di dalamnya.

Kampung Budaya Sindang Barang adalah suatu kampung adat Sunda yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Lokasi kampung juga tidak jauh dari perkotaan, jarak yang ditempuh dapat berkisar 5-6 km. Disarankan bagi calon pengunjung untuk menggunakan transportasi pribadi agar mempermudah akses untuk sampai ke tujuan. Walaupun diperlukan waktu lebih untuk menuju ke lokasi kampung, Kampung Budaya Sindang Barang masih menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah bagi masyarakat.

Lokasi dari Kampung Budaya Sindang Barang memiliki alam yang asri dengan suasana pedesaan yang masih kental, menjadikan adanya suasana yang tenang ketika kita berkunjung ke sana. Perlu diketahui juga bahwa kawasan dari berdirinya Kampung Budaya Sindang Barang sangat erat dengan unsur sejarah dan budaya yang kuat.

Area Pesawahan Kampung Budaya Sindang Barang | Gambar: Firliana Hafiza

Hal tersebut menjadi sebuah daya tarik tersendiri, yang berpotensi menjadi pengembangan ecomuseum. Fakta uniknya adalah, kawasan dari Kampung Budaya Sindang Barang memiliki situs purbakala dan benda-benda peninggalan sejarah yang masuk dalam benda cagar budaya, contoh dari situs yang sudah teridentifikasi diantaranya adalah Batu Karut, Jalatunda, Punden Surawisesa, Leuweung Tutupan, dan masih banyak lagi.

Dari aspek budaya, kawasan Kampung Budaya Sindang Barang mempunyai keragaman budaya lokal yang menjadi ciri khas Kampung Budaya Sindang Barang, yaitu upacara Seren Taun (upacara ungkapan rasa syukur) dan Parebut Seeng (berebut seeng).

Tidak lupa juga bahwa Kampung Budaya Sindang Barang memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang sudah cukup baik dalam mendukung pengembangan budaya dan sejarah, seperti rumah adat, balai pertemuan, lapangan, dan sanggar seni. Fasilitas-fasilitas tersebut dapat kita gunakan untuk menikmati wisata budaya di Kampung Budaya Sindang Barang. Sebagai bentuk pelestarian budaya Sunda, masyarakat Kampung Sindang Barang sangat terbuka untuk berinteraksi dengan pengunjung.

Warung Kopi Kaki Gunung, Kampung Budaya Sindang Barang | Gambar: Firliana Hafiza

Keterbukaan dengan masyarakat di luar desa menggambarkan salah satu bentuk dari ecomuseum, yaitu hubungan antara lingkungan dan masyarakat. Sesuai dengan makna ecomuseum yang berarti sebuah museum dinamis dari dan untuk masyarakat lokal dan lingkungannya. Konsep ecomuseum juga bertujuan untuk melindungi dan mengembangkan interaksi antar manusia, manusia dan lingkungan, manusia dan masyarakat, dan material dan spiritual budaya.

Pengembangan Kampung Budaya Sindang Barang untuk menjadi sebuah ecomuseum dirasa merupakan hal yang tepat. Kawasan kampung yang masih kental dengan nuansa pedesaan yang memberikan suasana asri, dengan konsep keterbukaan terhadap masyarakat dan pengunjung dalam pelestarian budaya secara bersama, menunjukkan bahwa terdapat unsur “eco” yang melibatkan interaksi masyarakat dan lingkungan. Serta adanya fasilitas sarana dan prasarana dalam melestarikan budaya, dan juga terdapat situs purbakala dengan benda-benda peninggalan sejarah di dalamnya, memberikan unsur “museum” yang melestarikan kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image