Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ananda Ifra

Bubur Pedas: Takjil Khas Masyarakat Melayu

Kuliner | Wednesday, 05 Apr 2023, 13:58 WIB
Bubur Pedas Khas Masyarakat Melayu

Takjil merupakan makanan yang disantap saat berbuka puasa. Umumnya, masyarakat Indonesia memakan kurma dan gorengan sebagai pembuka, lalu dilanjutkan dengan makan nasi. Namun, ada budaya unik masyarakat melayu yaitu memasak bubur pedas sebagai takjil di bulan Ramadhan. Bubur pedas merupakan sajian khas lingkungan Kesultanan Deli. Bubur pedas mulai disajikan sebagai santapan bagi keluarga kerajaan sejak tahun 1909 dibawah kepemimpinan Tuanku Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alam Syah. Namun, di masa sekarang ini bubur pedas dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, khususnya masyarakat Melayu Deli di Sumatera Utara

Rasa bubur pedas sebenarnya tidak pedas. Bubur ini diberi nama "bubur pedas" karena memiliki efek menghangatkan tubuh ketika memakannya. Hal ini dikarenakan racikan bumbu yang mengandung puluhan rempah. Seporsi bubur pedas sudah mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan serat yang baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Hal inilah yang menjadi alasan bubur pedas dijadikan sebagai takjil disaat bulan Ramadhan.

Bubur pedas terbuat dari nasi halus, kentang, wortel, jagung dan kelapa parut. Selain itu, bubur ini juga kaya akan rempah-rempah, serta terdapat campuran perencah seperti udang dan kepiting kecil untuk menghasilkan rasa yang sedikit gurih. Untuk penyajiannya, bubur pedas disandingkan dengan sayur pakis, tauge rebus, dan anyang (hidangan yang mirip dengan urap namun menggunakan campuran kelapa parut) sehingga menambah cita rasa yang khas.

Saat ini, pembuatan bubur pedas menjadi lebih mudah karena sudah tersedia bumbu instan yang dapat ditemukan dimana saja, baik di pasar tradisional maupun e-commerce. Terlebih saat suasana bulan Ramadhan seperti saat ini, penjual bubur pedas akan mudah kita jumpai di sore hari menjelang berbuka. Seporsi bubur pedas biasanya dijual seharga Rp5.000-Rp10.000 dengan isi yang cukup banyak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image