
Kasur dan Sahur
Agama | 2023-03-25 09:59:06
Manusia ketika beristirahat dengan kata lain tidur pasti beralaskan sesuatu untuk tidur, sebagian besar sudah dipastikan menggunakan kasur meskipun sebagian kecil beralaskan seadanya bahkan tanpa alas masih juga ada yang merasakan.
Kasur entah siapa yang awal mula menciptakan dan menggunakan sehingga seantero dunia sebagaian besar penghuni bumi menggunakan alas tidur tersebut yang sampai sekarang mengalami modifikasi dan innovasi sehingga para pengguna semakin betah dan berlama-lama menikmati kasur.
Semakin mewah dan semakin mahal kasur maka akan semakin empuk dan nyaman untuk digunakan oleh para penggunanya. Hal itu menjadikan tingkat kelelapan insan dalam menikmati kasur semakin terbuai dalam tidur tanpa dirasa terlelap juga akan kewajiban tentang porsi istirahat dan porsi ibadah.
Di bulan Ramadhan ini sudah dipastikan perintah berpuasa menjadi kewajiban bagi yang memenuhi syarat, dalam berpuasa ada ritual Sunnah yang diutamakan yaitu sahur, sahur merupakan bagian dari ritual puasa yang diutamakan melaksanakan sahur membutuhkan kekuatan bagi insan karena sahur dilakukan pada waktu dimana waktu itu sedang terlelap nya para insan dibuai tidurnya. Sehingga membutuhkan kekuatan untuk meniatkan diri dalam menunaikan sahur.
Kasur akan mempengaruhi sahur tetapi sahur tidak akan mempengaruhi kasur, kasur dan sahur tidak ada hubungannya sama sekali hanya saja apabila terlalu lelap dengan kasur akan lupa sahur, sehingga nabi mengajarkan kepada kita untuk tidak terlalu lelap dengan kasur yang tebal dan empuk dan beliau tidur hanya beralaskan kulit binatang dan kadang pelepah/daun kurma. Ini hanyalah pelajaran untuk kita semua di bulan Ramadhan. Bahwa kasur salah satu penyebab kita lupa sahur.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook