Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andreas Romeo Ibrahim

Sakit Perut Sebelum Tampil di Publik? Mungkin Stres

Eduaksi | Monday, 20 Dec 2021, 19:07 WIB

Sering sekali kita pernah merasakan sakit perut saat sebelum tampil di atas panggung. Mengapa bisa begitu? Karena sebelum tampil kita merasakan hal yang dinamakan gugup. Tidak hanya saat gugup kita akan merasakan kondisi sakit perut ternyata panik atau stress juga bisa mengalami hal tersebut. Mengapa kondisi tersebut bisa memicu sakit perut?

Dikutip dari Health.harvard.edu, Minggu (20/12/2021) saat tubuh mengalami gugup, stress, dan panik, maka proses pencernaan akan melambat atau berhenti, maka otak akan melepaskan asam lebih banyak ke dalam perut. Hal ini menyebabkan gangguan pada perut seperti sakit perut, perut merasa kembung, bersendawa, perut terasa perih, tiba-tiba merasa ingin buang air besar atau kecil, mual dan juga mulas. Sehingga tubuh dapat memfokuskan seluruh energi didalam tubuh untuk menghadapi ancaman atau gangguan psikologis yang terjadi tersebut. Gangguan inilah yang menyebabkan sakit perut tersebut.

Identifikasi penyebab sakit perut ini dinamakan dengan perut gugup (Nervous Stomach). Nervous stomach adalah sumber dari adanya gangguan pada perut yang disebabkan oleh gugup, stress, dan panik.

Nerveous stomach tidak bisa dikategorikan sebagai penyakit tertentu, Karena pada umumnya dokter hanya menggunakan istilah ini setelah pemeriksaan diagnostic tidak bisa mengungkapkan apa penyebabnya.

Dr Michael Miller seorang editor dari Harvard Mental Health Letter menjelaskan bahwa beberapa intervensi psikologis bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit perut akibat gugup.

Berikut ada beberapa tips untuk meredakan sakit perut saat mengalami gugup

Ada beberapa tips yang mungkin dapat dilakukan untuk meredakan nyeri perut yang diakibatkan oleh gugup yaitu:

• Memperbanyak minum air putih

Air putih sangat bermanfaat untuk menetralisir kelebihan dari asam lambung yang disebabkan oleh rasa gugup.

Air hangat juga dapat mengurangi ketegangan dari saluran cerna, sehingga dapat membuat perut menjadi lebih nyaman, minumlah air hangat sebanyak satu hingga dua gelas agar mengurangi rasa nyeri perut saat gugup. Selain hal tersebut, Anda juga bisa melakukan dengan cara mengkompres air hangat pada perut untuk mengurangi rasa nyeri perut tersebut saat mengalami gugup

• Konsumsi makanan yang mudah dicerna

Karena aliran darah ke saluran cerna berkurang saat gugup, kemampuan kerja saluran pencernaan dalam menghancurkan makanan juga ikut berkurang. Untuk itu, konsumsilah makanan yang mudah dicerna oleh perut seperti, bubur, roti gandum, oat, buah dan sayur, agar nyeri perut berkurang.

Hindarilah makanan yang sulit dicerna oleh perut karena hal tersebut justru akan dapat memperparah sakit perut yang Anda alami.

• Relaksasi

Relaksasi ini ialah salah satu cara yang bisa mengatasi nyeri perut yang disebabkan oleh gugup dan cemas. Relaksasi dapat Kembali menyeimbangkan kadar adrenalin dan glukokrtilokoid dalam darah, sehingga gejala sakit perut pun juga akan ikut mereda. Anda dapat melakukan relaksasi dengan cara mendengarkan lagu klasik, pijat, meditasi, mandi air hangat dan aroma terapi. Ada cara yang lain yaitu Anda juga bisa membayangkan hal-hal yang menyenangkan agar bisa mengurangi rasa gugup atau cemas tersebut.

• Minum obat-obatan

Bila cara-cara diatas tersebut kurang maksimal dan rasa nyeri perut Anda belum berkurang, cobalah Anda minum obat-obatan penetralisir atau penekan produksi asam lambung untuk meredakan nyeri perut.

Minum obat bisa dapat meredakan sakit perut lebih cepat.

Nah, saat ini Anda telah mengetahui apa saja penyebab dan bagaimana cara meredakan sakit perut akibat gugup. Bila rasa sakit perut tersebut masih berlanjut, maka sebaiknya anda segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan suatu penanganan yang tepat oleh dokter.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image