
Menjelma Doa, Melupakanmu adalah Bayang-Bayang
Sastra | Wednesday, 22 Mar 2023, 06:44 WIB30 hari pertama
setelah perpisahan kita
aku memutuskan untuk berdoa
beberapa kata tersusun
berderet-deret di udara
apa yang ingin kupinta?
dari 30 hari pertama
setelah perpisahan kita?
bayang-bayang lusuh
yang masih kurajut
setiap harinya
tak sanggup lagi
mempertahankan ikatannya
alasan demi alasan
yang kubentangkan
untuk mengobati luka-luka
bahwa
hal mudah
dengan melupakanmu
ternyata adalah
hal yang paling tak mudah
lalu aku memutuskan
melangitkan permintaan egois
ialah, untuk menghapus dirimu
segala apa pun itu
tentang dirimu
dan setelah kesekian ratus hari
doa-doa itu bergelantungan
menjelma menjadi hantu
memandangku
lewat tatapan rindumu
juga ketakpedulianmu
dan kutantang juga
dengan pengabaianku
adalah ternyata
tak menghapus apa pun
kau masih di situ
lalu aku berharap
untuk terbangun di suatu pagi
tanpa suatu ingatan sedikit pun
akanmu
setelah kubunuh
semua bayang-bayang itu
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.