Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Bahaya Resesi Seks di Negara Jepang Akan Mengakibatkan Kelangkaan Manusia

Info Terkini | Tuesday, 21 Mar 2023, 13:46 WIB
Dosen Spesialis Medikal Bedah "Prima Trisna Aji" ketika memberikan Pendidikan Kesehatan pada mahasiswa Kesehatan dikota Solo/Foto : Dokpri

Solo – Negara jepang kembali bergejolak setelah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2022 menunjukkan bahwa negara Sakura tersebut mengalami masalah resesi Seksualitas yang cukup besar. Resesi Seks sendiri merupakan keengganan seseorang atau pasangan untuk memiliki keturunan. Di Jepang sendiri, penyebabnya yakni sejumlah kota atau kabupaten yang mencatat zero growth atau nol kelahiran baru. Padahal dinegara Jepang sendiri untuk produksi Film Porno semakin meningkat pada setiap tahunnya.

Dinegara jepang aktivitas memproduksi film porno resmi mendapatkan ijin secara legal yang sudah diatur oleh undang – undang disana. Jadi jangan kaget apabila akan banyak ditemukan produksi film Porno dinegara Sakura tersebut. Meskipun produksi film Porno dinegara jepang tetapi malah membuat tingkat Resesi Seks dinegara tersebut menurun. Apakah peningkatan produksi Film porno berefek mempengaruhi resesi Seks?

Bahkan didalam penelitian terbaru tahun 2023 bahwa negara jepang memiliki tingkat Resesi Seks yang sangat tinggi atau sangat parah. Hal ini juga diungkapkan oleh Perdana Menteri Jepang yaitu Fumio Kishida, beliau menyampaikan bahwa Resesi Seks dinegara Jepang sudah sangat parah sekali sehingga secara resmi negara membentuk Badan Khusus untuk menangani masalah resesi Seks tersebut.

Dari hasil penelitian AFP didapatkan data bahwa dinegara Jepang Jumlah kelahiran mengalami penurunan sekitar 800 ribu per tahun, sehingga apabila dibiarkan akan menyebabkan kelangkaan SDM dinegara jepang.

Penyebab Resei Seks dinegara jepang sendiri sangat bervariasi seperti hasil penelitian Tokyo University terjadi Penurunan aktivitas seksual di negara jepang. Penyebab penurunan aktivitas seksual disebabkan oleh jam kerja hingga terlalu banyak waktu yang dihabiskan di dunia maya. Selain itu, warga Jepang juga dikenal sangat menggemari teman dalam bentuk digital, hingga "rekan" dalam bentuk robot dan hologram begitu populer di negara matahari terbit itu. Hal yang paling utama adalah kekhawatiran anak muda terhadap situasi finansial dan pekerjaan merupakan salah satu faktor penting yang memicu resesi seks di Jepang.

Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa terjadi resesi Seks disuatu negara harus segera diatasi dengan cara Pemerintah secara aktif membentuk kader kesehatan disetiap dusun hingga propinsi dengan aktif memberikan pendidikan kesehatan tentang reproduksi serta bahaya dari resesi seks, selain itu pemerintah ikut menggandeng tokoh agama untuk aktif meningkatkan kegiatan rohani seperti pengajian serta door to door antar rumah seperti pendataan Survey. Dikarenakan dalam agama mengatur bahwa setiap manusia supaya mempunyai keturunan serta meneruskan garis keturunan. Sehingga dengan tergugahnya kesadaran individu akan menurunkan tingkat resesi Seks. *Red

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image