UP 45 Tiga Kali Dapat Amanah Seleksi Calon Pamong Caturtunggal Sleman

Info Kampus  
Rektor UP45, Dr Benedictus Renny See saat memberikan sambutan pada Ujian Seleksi Calon Pamong di Yogyakarta, Senin (20/3/2023). (foto : heri purwata)

JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Universitas Proklamasi (UP) 45 Yogyakarta sudah tiga kali mendapat amanah untuk menyeleksi Calon Pamong Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Senin (20/3/2023), mendapat amanah untuk melakukan seleksi Calon Dukuh yang dilaksanakan di Auditorium UP 45 Yogyakarta.

Ada 16 Calon Dukuh yang mengikuti seleksi ujian tertulis, ujian ketrampilan, psikologi, dan wawancara. Ujian tertulis meliputi tes potensi akademik dan tes kemampuan bidang. Sedang ujian ketrampilan meliputi praktik komputer dan praktik berpidato. Mereka dipilih tiga terbaik untuk menjadi Dukuh di Pedukuhan Ngentak, Karanggayam dan Kledokan.

BACA JUGA : UP 45 Dukung Bantul Wujudkan Bersih Sampah 2025

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Saya sangat berterima kasih kepada Lurah Caturtunggal yang sudah beberapa kali mempercayakan proses seleksi perangkat desa bekerjasama dengan Universitas Proklamasi 45," kata Rektor UP45, Dr Benedictus Renny See SH, SE, MH saat membuka proses seleksi.

Pembukaan seleksi calon dukuh ini dihadiri Febriyanti Angelia Ginting SPd, MSc, Wakil Rektor III; Direktur Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) UP 45, Philip Joseph Leaternia SE, SH, MH; Ketua Panitia Seleksi, Ana Riana SH, MH. Selain itu, juga Lurah Caturtunggal, Agus Santoso SPsi, MM; dan Panewu Depok, Wawan Widiantoro, SIP, MPA.

Rektor UP 45 menjelaskan Kabupaten Sleman memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2019 tentang Tata Cara Pengisian dan Pemberhentian Perangkat Desa. Dalam pasal 19 ayat 2 disebutkan pelaksanaan seleksi calon perangkat desa wajib bekerja sama dengan Perguruan Tinggi yang terakreditasi institusi paling rendah B dan mempunyai kompetensi terkait materi ujian.

"Kemudian dalam pasal 19 ayat 3 disebutkan apabila proses seleksi tidak mengikutkan perguruan tinggi maka dianggap tidak sah. Ini satu kehormatan dan banyak saya ucapkan terima kasih. Bukan karena kita berada di wilayah Caturtunggal, tetapi karena ada perasaan saling percaya," tambah Renny See.

BACA JUGA : Mahasiswa KKN UP 45 Ajak Warga Pantai Depok Kelola Sampah

Sedang Ana Riana, mengatakan proses seleksi Calon Dukuh ini berpedoman pada Perda Kabupaten Sleman. Materi tes meliputi tes potensi akademik dan tes kemampuan bidang. Tes kemampuan bidang meliputi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, sistem pemerintahan Republik Indonesia, Bahasa Indonesia, pengetahuan mengenai pemerintahan daerah, pengetahuan mengenai pemerintahan desa, pengetahuan umum, pengetahuan sesuai dengan lowongan jabatan dan muatan lokal.

Sedang tes ketrampilan meliputi praktik komputer, praktik berpidato, presentasi dan memimpin rapat. Kemudian ada tes psikologi, dan tes wawancara. "Pidato Bahasa Jawa tidak tercantum dalam Perda. Tetapi ini permintaan dari Pemerintah Kalurahan Caturtunggal. Kebetulan permintaanya, pidato Bahasa Jawa halus. Dan ini merupakan nilai plus," kata Ana Riana.

Lurah Caturtunggal, Agus Santoso mengaku merasa puas bekerjasama dengan UP 45 untuk menyeleksi calon pamong. Agus Santoso berupaya untuk terus menjaga agar kemitraan ini terus berkelanjutan.

"Di wilayah Caturtunggal itu ada 22 perguruan tinggi, tetapi kami memilih bermitra dengan UP 45. Bahkan saya juga ikut mempromosikan ke desa-desa lain menggunakan UP 45," kata Agus Santoso.

BACA JUGA : Dosen UMB dan Binus Lakukan Pengabdian Masyarakat di Kemanggisan Jakarta, Ini Tujuannya

Sementara Panewu Depok, Wawan Widiantoro mengatakan Caturtunggal itu merupakan contoh kalurahan yang miliki indek fasilitas di atas rata-rata nasional. "Caturtunggal memiliki 22 perguruan tinggi, tidak ada kalurahan lain di Indonesia yang memiliki perguruan tinggi sebanyak itu. Tetapi Kalurahan Caturtunggal mempercayakan UP45 untuk proses seleksi pamong kalurahan," kata Wawan.

Wawan menambahkan, berdasarkan pengamatannya, pamong-pamong hasil seleksi UP45 ternyata menunjukkan loyalitas dan dedikasi, ketrampilan maupun kompetensi sangat bagus nilainya. Karena itu, Wawan mengharapkan peserta seleksi yang terpilih sebagai dukuh harus menunjukkan dedikasi yang tinggi.

"Jangan semangatnya hanya di depan saja. Tetapi makin lama terus naik semangatnya. Sehingga dapat melayani warga masyarakat Caturtunggal dengan baik dan terus lebih baik lagi," harap Wawan.

Selain itu, tambah Wawan, Lurah Caturtunggal telah mencanangkan program yang disebut CADAS (Caturtunggal Digital System) dan ini merupakan program satu-satunya yang ada di Kabupaten Sleman. "CADAS dimaksudkan untuk melayani masyarakat yang tidak terbatas ruang dan waktu. Semoga kerjasama UP 45 dengan Caturtunggal dan Kapanewon Depok ini dapat lebih mensejahterakan masyarakat," katanya. (*)

BACA JUGA : Tim PKM UAD Inisiasi Penyelesaian Sampah di Rumah Tangga, Ini Caranya

Peserta Tes Calon Dukuh di wilayah Kalurahan Caturtunggal, Sleman, DIY. (foto : heri purwata)

Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image