Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alifa Ramadhan Mulya

Dampak Dari Bencana Alam Tanah Longsor Bagi Lingkungan dan Masyarakat

Eduaksi | Monday, 20 Dec 2021, 12:52 WIB
Gambar diambil dari https://pusatkrisis.kemkes.go.id/__asset/__images/content/5330.%20waspada%20bahaya%20tanah%20longsor.jpg

Tanah longsor adalah pergerakan material berupa batuan atau tanah melalui permukaan bidang miring yang disebut lereng. Tanah Longsor sering terjadi di daerah pegunungan atau Dataran tinggi. Nah berikut adalah tanda-tanda dan gejala yang sering muncul sebelum terjadinya bencana alam tanah longsor

Tanda dan gejala tanah longsor

Tanda-tanda awal terjadinya tanah longsor sebagai berikut:

1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing setelah

hujan turun.

2. Air sungai dan air sumur muncul kepermukaan dan berwarna keruh.

3. Dipermukaan tanah muncul mata air baru secara tiba-tiba.

4. Kondisi tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

5. Disekitar lereng pohon-pohon, tiang-tiang dan rumah-rumah mulai tampak

miring.

6. Terjadi perubahan bentuk bangunan rumah, sehingga jendela dan pintu sulit

dibuka.

7. Terdengar suara gemuruh dari atas lereng disertai dengan getaran pada

permukaan tanah.

8. Terjadi runtuhan bagian-bagian dari massa tanah atau batuan dalam jumlah

besar

Tanah longsor bisa terjadi akibat tanah tidak stabil ,Curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng atau tebing yang terjal ,Gempa Bumi, kurang nya perhatian masyarakat terhadap lingkungan disekitar. Seperti hutan, lahan kosong, kebun-kebun,dsb. Lalu, apakah dampak Tanah Longsor bagi lingkungan dan Masyarakat disekitar?

Berikut adalah Beberapa Dampak Tanah Longsor bagi Lingkungan dan Masyarakat disekitar:

-Jatuhnya korban jiwa

Hal yang paling memprihatinkan dari kejadian bencana alam tanah longsor adalah, Jatuhnya korban jiwa baik korban luka-luka ataupun hingga merenggut nyawa manusia. Hujan yang turun secara tiba-tiba dapat menyebabkan ke tidak stabilan kontur tanah di bagian dataran tinggi ataupun di daerah yang rawan pergeseran tanah. Di kutip dari World Health Organization(WHO), antara 1998 hingga 2017, tanah longsor mempengaruhi sekitar 4,8 juta orang dan menyebabkan lebih dari 18 ribu kematian. Tidak hanya berdampak secara fisik, korban selamat dari tanah longsor kerap kali mengalami trauma psikis antara trauma ringan sampai trauma yang berat, Hal ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang tua.

-Rusaknya Fasilitas umum dan terputusnya akses Keluar-Masuk Desa

Tanah Longsor juga dapat merusak fasilitas umum seperti insfraktrukur dan terputusnya akses jalan yang mengakibatkan masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara menjadi terisolir. Hal ini terjadi karena banyak jalanan dan jembatan banyak yang rusak akibat dari kejadian tanah longsor.

Bencana Tanah longsor yang fatal juga bisa merusak Jalan, jembatan, Gedung, dan Menara pemancar sinyal Telekomunikasi. Hal tersebut sering kali menutup jalan dan memutus sinyal komunikasi, yang dapat menyebabkan daerah yang terkenal longsor sulit dicapai.

-Hilangnya tempat tinggal

Bencana alam ini dapat merusak rumah warga yang berada di lokasi rawan tanah longsor. Hal ini sangat merugikan bagi masyakat yang terdampak dari bencana alam tanah longsor. Kehilangan tempat tinggal juga menyebabkan korban tanah longsor tidak memiliki tempat perlindungan, makanan, dan pakaian, Kejadian ini seharusnya sangat perlu perhatian dari pemerintah untuk lebih sigap dan tanggap dalam menangani bencana tanah longsor seperti ini.

-Tercemarnya sumber air bersih

Tanah longsor dapat mencemari sumber air di sekitarnya seperti mata air dan sungai. Bencana tanah longsor ini dapat menurunkan kadar kualitas air bersih,karena biasanya bencana tanah longsor bisa membawa kandungan logam maupun zat kimia. Zat kimia dan juga kandungan logam berat dapat merusak kualitas sungai, mencemari sepanjang aliran sungai, dan memberikan gangguan kesehatan hingga kematian pada makhluk hidup di sekitarnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image