Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurul jubaedah

5 Kesulitan dan Solusi Belajar Peserta didik

Eduaksi | Saturday, 18 Mar 2023, 12:08 WIB

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Kesulitan

1. Rendahnya daya serap peserta didik terhadap pembelajaran akibat posisi duduk peserta didik dan suasana ribut di dalam kelas.

2. Kurangnya dukungan orang tua dalam pendampingan pembelajaran yang menyebabkan peserta didik sering tidak masuk kelas dan kurangnya minat dalam belajar.

3. Kurangnya adaptasi dengan teman dan guru, kurang minat terhadap mata pelajaran tertentu, dan pengaruh lingkungan sekitar.

4. Kendala adaptasi dari masa pandemi ke new normal menyebabkan learning loss akibatnya konsentrasi peserta didik di kelas menurun drastis.

5. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran peserta didik baik di sekolah maupun di rumah.

Solusi

1. Guru menganalisis nilai peserta didik dalam pembelajaran pada semester sebelumnya (PR, PH, PAS atau PAT), mengevaluasi perilaku peserta didik di kelas serta menanyakan dan meminta bimbingan langsung kepada guru sesuai dengan pelajaran yang kurang mereka kuasai. Guru sebaiknya menggunakan model atau metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Guru diharapkan menggunakan strategi 4C (Collaboration, communication, critical thinking dan creativity) dalam melaksanakan pembelajaran abad 21. Hal ini dapat memberi kesempatan lebih besar kepada peserta didik agar mereka menuangkan pendapatnya sehingga peserta didik dapat ikut berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran. Strategi 4C ini menerapkan metode diskusi agar dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan, tidak membuat peserta didik yang tegang, dan cepat jauh dalam mengikuti suatu proses pembelajaran.

Di samping itu peserta didik juga perlu meningkatkan motivasi belajarnya terutama tetap ulet dalam menghadapi kesulitan, bekerja kelompok, mencari dan memecahkan masalah pada soal-soal, melaksanakan tugas- tugas yang diberikan guru. Jika ada pertanyaan yang diberikan guru maka peserta didik hendaknya melakukan diskusi dan tukar pendapat atau informasi kepada teman sekelompoknya agar menghasilkan suatu jawaban yang benar dari pertanyaan tersebut. Melalui 4C ini akan otomatis merolling tempat duduk sekaligus meminimalisir keributan di kelas.

2. Guru atau wali kelas melaksanakan home visit. Kunjungan guru membuat peserta didik merasa bahwa sekolah selalu peduli dan menjaga mereka. Kunjungan tersebut memberikan kesempatan kepada para guru untuk menyaksikan dan mengamati secara langsung bagaimana anak-anak belajar, perjalanan hidup mereka dan permasalahan yang mereka hadapi dalam keluarga mereka.

Guru berkesempatan memberikan informasi kepada orang tua peserta didik tentang bagaimana mendidik dengan baik, bagaimana memecahkan masalah yang dihadapi anaknya. Hubungan antara orang tua dan guru akan semakin erat. Kunjungan dapat memotivasi orang tua untuk lebih berpikiran terbuka dan dapat bekerja sama untuk meningkatkan pendidikan anak-anaknya.

Guru memiliki kesempatan untuk melakukan wawancara tentang situasi atau fakta yang berbeda tentang sesuatu yang ingin diketahuinya. Komunikasi dan pertukaran informasi tentang kondisi anak dan pertukaran instruksi antara guru dan orang tua dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.

Selain Home visit guru atau wali kelas juga dapat mengundang orangtua ke sekolah, melaksanakan Case Conference. Case Conference merupakan rapat atau conference tentang kasus. Cara lainnya adanya Badan pembantu sekolah yaitu bentuk kerjasama organisasi antara sekolah atau guru dengan orangtua murid. Mengadakan Surat Menyurat Antara Sekolah Dan Keluarga dan adanya Daftar Nilai Atau Raport.

3. Ketika peserta didik baru menginjakkan kaki di lingkungan baru, temani dan dekati karena mereka masih membutuhkan kehadiran orang dewasa untuk membuat mereka merasa aman. Berkomunikasilah dengan peserta didik tentang lingkungan baru yang mereka hadapi. Perkuat visual sesuai minat peserta didik, seperti lokasi yang menyenangkan, memproyeksikan citra positif dan bahagia tentang tempat baru.

Salah satu kunci aklimatisasi adalah frekuensi kunjungan, bukan durasi. Semakin sering peserta didik berada di tempat baru, semakin mudah bagi mereka untuk beradaptasi. Perhatikan keadaan peserta didik yang akan lebih mudah beradaptasi ketika mereka berada dalam suasana hati yang baik dan tidak gelisah, lapar atau mengantuk. Pastikan dalam keadaan sehat, tidak sakit atau lelah. Baik kondisi fisik maupun mental mempengaruhi keberhasilan peserta didik dalam proses adaptasi.

Mengenali temperamen peserta didik. Ada tiga jenis temperamen, yaitu easy (mudah), slow “panas” (slow to warm up) dan tough (sulit). Peserta didik dengan temperamen yang menyenangkan, mereka tidak akan mengalami banyak kesulitan dalam beradaptasi. Guru harus lebih memperhatikan peserta didik dengan kepribadian yang sulit. Biarkan mereka mengamati lingkungan barunya terlebih dahulu. Jangan pernah memaksa peserta didik untuk bersosialisasi. Bersabarlah karena lama kelamaan mereka akan semakin sadar akan lingkungan barunya, sehingga meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi.

4. Belajar lebih dari sekedar membaca dan menulis. Guru harus memiliki inovasi untuk meningkatkan semangat belajar peserta didik. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan oleh guru adalah dengan membiasakan peserta didik dengan lingkungannya. Pembelajaran lingkungan lebih mudah dipahami daripada pembelajaran tekstual. Belajar tidak terbatas di rumah, terkadang guru mungkin meminta peserta didik untuk membiasakan diri dengan lingkungan seperti sumber daya alam dan lingkungan sosial.

Yang perlu dilakukan guru dalam mengatasi learning loss selain memberikan bimbingan dan dorongan untuk menyeimbangkan sikap dan perilaku agar peserta didik menguasai materi yang diajarkan. Memotivasi peserta didik untuk mencapai hasil akademik yang baik. Mendorong pembelajaran yang baik dan efektif. Yang lebih penting adalah pembelajarna bermakna yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan untuk mengembalikan gairah dan konsentrasi belajar mereka akibat dua tahun belajar di rumah.

Yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di rumah adalah membantu anak ketika mereka mengalami kesulitan, memahami tugas yang diberikan. Kendalikan waktu homeschooling anak Anda. Bantu anak-anak menggunakan waktu luang mereka untuk belajar. Memberikan perhatian penuh kepada anak-anak secara akademis.

Saran bagi orang tua dan guru hendaknya terlibat dalam pembelajaran peserta didiknya, baik di rumah maupun di sekolah, agar peserta didik tersebut dapat mencapai hasil akademik yang berkualitas. Hubungan orang tua-guru harus dipelihara dalam meningkatkan kegiatan belajar peserta didik sehingga peserta didik menerima pendidikan yang lebih baik dan bermanfaat bagi peserta didik.

5. Salah satu peran orang tua bagi peserta didik adalah memberikan berbagai kemudahan seperti media atau alat peraga. Orang tua merupakan fasilitator yang terlibat dalam proses kegiatan belajar di rumah. Pentingnya sarana dan prasarana bagi peserat didik adalah mempermudah kegiatan belajar baik di rumah maupun di sekolah. Contohnya gawai dan internet akan mempermudah peserta didik dalam mengerjakan tugas, meningkatkan wawasan pembelajaran digital yang sesuai dengan zamannya.

Fasilitas lainnya dimulai dengan biaya pendidikan karena tidak ada pendidikan gratis seratus persen. Fasilitas pendidikan selanjutnya adalah berkenaan dengan penyediaan buku-buku ajar yang dibutuhkan peserta didik seperti alat-alat tulis, tempat belajar, dan lain-lain.

Peran guru dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan, sebagai pendidik, mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, menggunakan, memelihara, dan memantau sarana dan prasarana pendidikan, khususnya pekerjaan yang berkaitan dengan media pembelajaran seperti buku dan alat peraga. bahan. Untuk mengoptimalkan fasilitas pendidikan, guru mengajak peserta didik untuk menonton video buatan guru melalui perangkat genggam. Sedangkan untuk LKPD kreatif, guru mencetak LKPD sebagai board game. Untuk lingkungan fisik, sosial dan budaya, guru memanfaatkan taman pintar dan lingkungan sekitar rumah peserta didik.

Daftar Pustaka

Alang, S. (2015). Urgensi Diagnosis Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar.

Daharnis, D. (1990). Diagnosis Kesulitan Belajar.

Darimi, I. (2016). Diagnosis kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran aktif di sekolah. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 30-43.

Muzdalifa, E. (2022). Learning Loss Sebagai Dampak Pembelajaran Online Saat Kembali Tatap Muka Pasca Pandemi Covid 19. GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(1), 187-192.

Slameto, S. (2022). Membongkar Mitos “Kehilangan Belajar”(Learning Loss) dengan Refleksi Diri. Jurnal Basicedu, 6(3), 4048-4056.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar SKI di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021) dan juara favorite (2022), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 4 buku solo, 25 buku antologi (Januari-Maret 2023). Memiliki 750 konten pendidikan di canal youtube dan 110 artikel (Oktober 2021-Maret 2023). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : [email protected]. Whatsapp : 081322292789.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image