Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dyahummuaura

5 Tips Agar Anak Usia Dini Tertarik Berpuasa Ramadan Tanpa Terpaksa

Edukasi | Friday, 17 Mar 2023, 14:53 WIB

Tidak terasa dalam hitungan jari bulan Ramadan 1444 H akan segera tiba. Bulan penuh rahmat dan keberkahan yang dinantikan seluruh umat islam di seluruh belahan dunia termasuk juga keluarga kecil kami. Informasi yang saya dapatkan dari internet menggunakan wifi rumah bahwa Ramadan tahun ini akan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023.

Meskipun belum wajib, kami mencoba membiasakan anak-anak untuk ikut melakukan ibadah di bulan Ramadan termasuk berpuasa. Sejak usia empat tahunan, Auni si sulung dan Rais si tengah sudah mulai latihan berpuasa. Dan di usia tujuh tahunan mereka sukses puasa full sampai akhir Ramadan.

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anaknya

Mungkin sebagian orang menganggap saya dan suami terlalu tega menyuruh anak yang masih balita untuk berpuasa. Akan tetapi, tidak bagi kami. Mengenalkan anak sejak dini tentang agamanya merupakan tugas orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak.

Saya dan suami sepakat, walaupun banyak orang bisa yang mengajari anak-anak kami belajar banyak hal termasuk dalam hal ibadah. Namun, kami berdualah yang memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter baik anak dan pengetahuan agamanya. Beberapa alasan yang jadi landasan kami untuk mengambil peran dalam pendidikan anak, antara lain:

1. Surat Luqman ayat 13-19, Allah memerintahkan orang tua untuk mengasuh dan mendidik anak-anak mereka.

2. Dalam QS At-Tahrim : 6, Allah mengingatkan kepada kita untuk menjaga dan memelihara diri dan keluarga dari sentuhan api neraka.

3. Anak dilahirkan dari proses biologis orang tuanya sehingga pendidikan anak merupakan salah satu tanggung jawab keduanya, bukan ayah atau ibu saja.

4. Anak usia dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama orangtuanya.

5. Sebagai amal jariyah orang tua yang akan menjadi bekalnya di akhirat kelak.

Mendidik anak usia dini memang tidaklah mudah dan butuh proses yang tidak instan, terlebih lagi kami melakukannya secara bertahap sesuai dengan kemampuan mereka. Agar si kecil tidak kaget dan merasa terbebani.

Hingga akhirnya saat aqil baligh, mereka bisa menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya tidak terkecuali berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran diri sendiri tanpa paksaan dari siapapun.

Sumber gambar : pribadi dikelola menggunakan canva.com

Tips Mengajarkan Anak Usia Dini Berpuasa

Berikut ini beberapa cara yang saya dan suami lakukan dalam mengajarkan anak-anak berpuasa Ramadan sejak usia dini, yaitu:

1. Beri Contoh dan Teladan

Hal yang kami lakukan pertama kali dalam mengajarkan anak sesuatu adalah dengan memberikan contoh. Ada pepatah yang mengatakan, "satu teladan, lebih baik dari seribu nasihat". Kami sangat setuju akan hal ini. Oleh sebab itulah, saat mengajarkan mereka berpuasa, kami pun harus melakukan hal yang sama terlebih dahulu.

2. Edukasi tentang Puasa Ramadan

Setelah mereka sejak batita tahu, jika bulan Ramadan ummi dan abinya berpuasa saat bulan Ramadan tiba. Di usia empat tahunan, kami mulai mengedukasi mereka. Karena di tahap ini anak sudah cukup ideal untuk menerima penjelasan yang lebih signifikan.

Kami edukasi mereka bahwa berpuasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh umat muslim. Puasa tidaklah sekedar menahan lapar dan dahaga saja, akan tetapi juga segala hal yang membatalkannya.

Agar lebih menarik kami menggunakan media penunjang seperti buku dan video Islami di YouTube yang kami akses menggunakan Wifi Rumah dari Telkom Indonesia. Hal ini kami lakukan karena anak usia dini akan lebih cepat mengerti jika sesuatu diajarkan dengan cara yang menyenangkan.

3. Menyambut Ramadan dengan Antusias

Karena bulan Ramadan ini sesuatu yang spesial, sudah selayaknya disambut dengan penuh kegembiraan. Biasanya sebelum Ramadan tiba kami mulai bersih-bersih dan menghias rumah dengan tema Ramadan. Tidak lupa juga membuat ceklist Ramadan untuk anak-anak dan ditempelkan di dinding kamar.

Begitupun dengan makanan dan minuman. Saya juga mencoba menyiapkan list menu kesukaan mereka. Dengan wifi rumah dari IndiHome yang kami gunakan di rumah, saya bisa menemukan banyak referensi menu berbuka dan sahur untuk anak di internet. Tentunya hal ini agar mereka makin semangat dan antusias untuk ikutan belajar puasa. Plus nutrisi harian mereka tetap tercukupi walaupun nanti ikut berpuasa.

4. Mulailah dengan Bertahap

Tips selanjutnya yang bisa saya bagikan berdasarkan pengalaman kami mengajarkan kedua anak kami berpuasa sejak dini adalah memulainya dengan bertahan sesuai kemampuan mereka. Kami biasanya membangunkan mereka saat sahur.

Awalnya mungkin mereka belum terbiasa, karena waktu sahur itu memang masih jadwal mereka terlelap. Namun, tidak butuh waktu lama, setelah beberapa hari mereka bahkan bangun sendiri tanpa drama 'telenovela'.

Pada hari-hari pertama saya mengajarkan mereka puasa secara bertahan dan berbuka beberapa kali dalam sehari, yaitu jam 9, jam 12, jam 4 dan azan magrib. Jadi dari sahur sampai jam 9 mereka berpuasa, lalu mereka diperbolehkan makan dan minum.

Setelah dirasa cukup makan dan minum, mereka akan melanjutkan puasanya kembali sampai jam 12 dan seterusnya. Saat sudah cukup kuat dan terbiasa, menaikan durasi waktu puasanya. Hingga akhirnya mereka bisa full sampai magrib. Jadi tidak serta merta mengajarkan anak berpuasa itu harus sampai magrib ya! Bukannya mereka mau puasa malah nantinya jadi trauma.

5. Berikan Support dan Reward

Dalam mengajarkan anak usia dini berpuasa, suport dari orang tua sangatlah penting. Yakinkan bahwa mereka anak-anak sholeh dan sholehah yang hebat. Dampingi mereka saat berpuasa dengan sabar, karena pada awalnya, mereka akan lebih rewel karena belum terbiasa.

Sebagai orang tua kita bisa mencari cara mengalihkan perhatian mereka dari rasa haus dan lapar, dengan melakukan berbagai aktivitas menarik. Seperti menonton video di aplikasi pemutar video online dengan wifi rumah, membuat crafting, mengerjakan printable, dan lainnya.

Berikan juga reward atas usaha yang mereka lakukan, tidak perlu mahal. Misalnya saja dengan membuatkan atau membelikan makanan kesukaan mereka untuk berbuka. Kalau anak-anak kami seringnya ngajak ngabuburit dan membeli es krim kesukaan mereka menjelang berbuka.

Untuk menghargai usaha mereka tidak ada salahnya juga memberikan hadiah spesial di hari Lebaran. Namun, sebelumnya tetap diberikan pengertian ini hanyalah bonus. Keberkahan dari Allah jauh lebih baik daripada hadiah dari orang tua. Hal ini diharuskan, agar mereka ibadah tidak semata-mata karena hadiah.

Meskipun tidak mudah, itulah kelima cara yang saya dan suami lakukan dalam mengajarkan kedua anak kami berpuasa sejak usia dini. Ingat, mengajarkan anak berpuasa sejak kecil memang penting! Namun, tidak dengan memaksa anak, apalagi hingga diluar batas kemampuan mereka.

Kami yang masih fakir ilmu ini, tak jarang membaca berbagai artikel dan menonton video untuk menambah pengetahuan dalam mendidik anak-anak. Jangan sampai kami salah langkah, yang nantinya malah berakibat buruk pada anak-anak di masa mendatang.

Saya berharap, kalian juga bisa melakukannya. Manfaatkan gadget dan jaringan internet dari paket data atau wifi rumah untuk senantiasa meng-upgrade ilmu. So, mulai kenalkan ibadah puasa Ramadan pada si kecil dengan cara yang baik dan benar, yuk! Agar mereka bisa menjalankan ibadah tanpa terpaksa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image