Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rizal Hidayatulloh

Melalui FTMM, Unair Menjawab Revolusi Industri 4.0

Teknologi | Thursday, 16 Mar 2023, 15:34 WIB

Jika berbicara tentang fakultas atau anak anak teknik pasti yang terbayang ITS (Institut Teknologi Sepuluh November), sedangkan jika mendengar UNAIR (Universitas Airlangga) akan terbayang akan fakultas kedokteran, fakultas hukum dan fakultas sains dan teknologi. UNAIR sendiri telah mendirikan fakultas teknik pada tahun 2019 untuk menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0. UNAIR menjawab tantangan revolusi industri 4.0 melalui fakultas baru, Fakultas Maju dan Multidisiplin (FTMM). Ini bukan fakultas sembarangan karena memang tidak ingin menjadi sembarang fakultas. Sebab, jawaban atas tantangan revolusi industry itu ada di fakultas ini.

FTMM memiliki visi menjadidi Fakultas teknik unggul dan bermartabat yang berperan aktif dalam pengembangan, penerapan dan kolaborasi ilmu pengetahuan dan teknik yang maju, serta berintegritas tinggi, berbudaya, berasaskan Pancasila dan berdasarkan moral agama untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Tujuan dari FTMM adalah berkontribusi secara nyata untuk dunia, khususnya Indonesia dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang siap berkolaborasi dalam segala hal untuk menyongsong Era Revolusi Industri 4.0. selain itu keterlibatan langsung sivitas akademik merupakan wujud penerapan SDGs poin keempat dan ketujuh.

Sebelum membahas fakultas apa si yang didirikan UNAIR itu, terlebih dahulu yang harus di ketahui adalah Revolusi industri 4.0 itu sendiri. Revolusi industri 4.0 adalah adalah mengabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber atau kecerdasan buatan. Revolusi industri ini ditandai dengan integrasi teknologi digital, seperti internet of things (Iot), cloud computing dan big data. Bahkan artikel ini dibuat degan bantun kecerdasan buatan.

Beberapa dampak dari revolusi Industri 4.0 diantaranya adalah:

 

  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas produksi
  • Penggunaan data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan pengoptimalan proses
  • Peningkatan fleksibilitas dan kustomisasi produksi
  • Peningkatan kolaborasi dan kerja sama antar perusahaan dan sektor
  • Peningkatan aksesibilitas dan ketersediaan informasi
  • Peningkatan keamanan dan privasi data

Namun, juga diperlukan pemikiran dan tindakan untuk mengatasi tantangan yang muncul dari revolusi ini, seperti masalah keselamatan dan privasi data, masalah pekerjaan yang terkait dengan automatisasi, dan kesenjangan teknologi antar negara dan sektor.

FTMM sendiri dalam menjawab tantangan revolusi industri 4.0 yang serba otomatatis dan menggunakan kecerdasan buatan, maka terdapat 5 program studi untuk menjawab permasalah permasalah tersebut. Program studi tersebut di antaranya ; Teknologi Sains Data (TSD), Rekayasa Nanoteknologi (RN), Teknik Industri (TI), Teknik Elektro (TE), Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB).

Melalui kelima prodi tersebut, UNAIR melalui FTMM mampu menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0. Era penggunaan teknologi serba otomatis dan berbasis kecerdasan buatan. UNAIR tidak hanya menyiapkan FTMM saja dalam mengatasi revolusi industri 4.0, tetapi UNAIR juga menyiapkan seluruh sivitas akademiknya untuk mengatasi revolusi industri dengan semangat kolaborasi antar disiplin keilmuan. Dengan adanya semangat kolaborasi dan berdirinya FTMM sebagai ujung tombak dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Prodi TSD memiliki tujuan untuk mendukung perkembangan masyarakat ilmiah yang cerdas/unggul dan berbudi pekerti luhur, melalui penerapan sains data pada bidang kesehatan, sosial dan komunikasi, industri, bisnis dan finansial. Prodi RN memiliki tujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia sekaligus pengembangan ilmu nanoteknologi diberbagai bidang, mulai daru medis, energi, lingkungan serta industri. Prodi TRKB memiliki tujuan untuk mengembangkan metode kecerdasan buatan pada sistem fisik-siber (cyber physical system) yang otonomi (autonomous) pada aplikasi industri secara luas.

FTMM juga mengusung semangat kolaborasi melalui jargonnya “Beraksi dalam kolaborasi”. Tidak hanya kolaborasi dari kelima prodi di FTMM itu sendiri, melainkan kolaborasi antar disiplin ilmu. Hal tersebut senada dengan apa yang dilakukan UNAIR yang mendorong sivitas akamedik untuk saling kerjasama antar disiplin ilmu, salah duanya adalah terciptanya vaksin merah putih, yang dimana UNAIR berkolaborasi antar disiplin ilmu dan antar intitusi untuk mencipatakan vaksin merah putih. Selain itu adanya program pembelajaran dasar bersama (PDB), yang mendorong mahasiswa dari antar disiplin ilmu untuk berkerja sama menyiptakan sebuah karya.

Refrensi :

Open AI ChatGPT

FTMM – Universitas Airlangga diakses dari https://ftmm.unair.ac.id/

JURNAL ILMIAH MAKSITEK ISSN. 2655-4399. Vol. 4 No. 3 September 2019

World Economic Forum. (2019, November 21). The Future of Jobs Report 2019. Diakses dari https://www.weforum.org/reports/the-future-of-jobs-report-2019

Eurostat. (2018, February 8). Industry 4.0 in Europe: Challenges and opportunities for the EU industry. Diakses dari https://ec.europa.eu/growth/industry/policy/industry-4-0_en

The Economist. (2017, January 21). The fourth industrial revolution: What it means, how to respond. Diakses dari https://www.economist.com/business/2017/01/19/the-fourth-industrial-revolution-what-it-means-how-to-respond

International Labour Organization. (2019, June 3). The Future of Work: Trends and Challenges. Diakses dari https://www.ilo.org/wcms

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image