
Seorang Mahasiswi Dijambret Saat Kerjakan Tugas Kuliah
Curhat | Tuesday, 14 Mar 2023, 13:56 WIBBOGOR – Aksi penjambretan terjadi di salah satu Kabupaten Bogor, tepatnya di Desa Rumpin pada Selasa (6/03) pukul 14.00 WIB. Aksi tersebut dilakukan oleh dua orang pemuda yang mengendarai motor. Pelaku merampas tas yang terletak di pengait depan motor. Korban yang diketahui berinisial KA mengaku bahwa telah kehilangan tas yang berisikan HP Poco X3 Pro, ATM, uang tunai, STNK, dan SIM.
Kronologi Kejadian
KA merupakan mahasiswi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University yang tengah menjalani semester 4 perkuliahan. KA mengaku pergi ke Desa Rumpin bukan tanpa alasan. Melainkan untuk memenuhi tugas praktikumnya pada mata kuliah Teknik Penulisan Media Elektronik. Pada tugas tersebut seluruh Mahasiswa/I diwajibkan untuk melakukan liputan ke salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor secara individu. Tugas liputan tersebut bertujuan untuk menggali masalah yang terdapat pada Desa untuk diangkat menjadi sebuah soft news.
“Jadi setiap individu itu perginya ditentukan melalui gulungan kertas-kertas kecil yang dipilih sendiri. Kertas tersebut yang menentukan saya dan teman-teman yang lain akan ke daerah mana untuk pergi liputan. Saya mengambil satu kertas yang tersorot oleh mata, berharap mendapatkan daerah yang masih dalam jangkauan dekat dengan Kost. Saya ternyata kedapatan daerah Rumpin, sebuah tempat yang sangat asing di telinga, bahkan mendengar namanya saja tidak pernah. Nah dari sinilah awal mula kejadian hilangnya barang berharga saya.” Ujar KA.
Diketahui sebelum pergi, KA pulang ke rumahnya di daerah Bekasi Utara untuk mengambil motor miliknya. Hal tersebut dikarenakan KA tidak memiliki kendaraan di kostnya serta mengingat daerah Rumpin yang cukup jauh.
“Satu hari sebelum pergi liputan ke Rumpin, saya pulang dulu ke rumah di daerah Bekasi Utara untuk mengambil motor. Soalnya kalau naik ojol itu harganya sangat mahal, waktu itu saya cek sekitar seratus ribu lebih dan tidak ada angkutan umum yang mengarah ke daerah tersebut.”
“Keesokan harinya, kebetulan tepat di hari Selasa itu saya libur kuliahnya. Jadi saat itu saya memutuskan untuk pergi ke daerah Rumpin, saya tiba di Rumpin itu sekitar pukul 12.30 WIB. Saya langsung mendatangi kantor Desa Rumpin dan menemui Kepala Desanya untuk melakukan wawancara. Saya juga melakukan observasi di lingkungan sekitar kantor Desa Rumpin. Kira-kira pukul 13.00 WIB saya keluar dari kantor Desa Rumpin dan bergegas untuk balik ke kost. Namun, karena cuaca yang sangat panas kala itu, masih di wilayah Rumpin, saya memutuskan berhenti sebentar untuk makan dan minum. Mengingat waktu dan takut kesorean di jalan, saya kembali bergegas pulang sekitar pukul 13.00 WIB.”
KA menuturkan ketika perjalanan arah pulang, ia merasa seperti sedang diikuti. Namun, iya menepis segala firasat buruk tentang dirinya. KA tetap melanjutkan perjalanannya untuk pulang kembali ke Kost. Menurutnya, Rumpin merupakan daerah yang penuh dengan lalu lalang truk pengangkut batu dan pasir, karena disepanjang jalan, KA terus berpapasan dengan truk-truk tersebut. Hingga pada waktu dimana KA melihat kearah spion, ia melihat dua orang anak muda yang sedang berboncengan terus berada dibelakang motornya. KA pikir bahwa motor tersebut memang tidak ingin ngebut dan menyalipnya. Tiba-tiba pada saat truk yang ada didepannya berhenti sejenak, dua orang pemuda itu langsung menancap gas dan sekita mengambil tas yang diletakkan dibagian pengait depan motor. Dua orang pemuda itu lalu memutar arah, KA yang merasa kaget tasnya telah dirampas, ia mengikuti motor tersebut. Naasnya KA kehilangan jejak dan memutuskan untuk meneruskan perjalanannya ke kost. Dua orang pemuda tersebut telah menjadi pelaku atas kasus penjambretan yang dilakukan terhadap seorang mahasiswa berinisial KA.
“Saya sangat kaget pada saat itu, secara tiba-tiba tas saya diambil. Padahal saya hanya menggunakan tas bergambar gajah yang sangat tidak mencolok perhatian. Walaupun begitu, saya bersyukur karena mereka tidak melakukan hal aneh terhadap saya dengan mengambil motor ataupun nyawa saya. Walaupun berat mengikhlaskan barang yang di rampas, ada HP yang saya beli menggunakan uang tabungan, uang tunai untuk bayar kost bulan ini, ATM, dan surat-surat berharga, tetapi saya berusaha untuk ikhlas. Anggap saja musibah ini cobaan dari Tuhan atau mungkin teguran untuk saya”.
Kriminalitas Merajalela Dampak Pengangguran dan Kemiskinan yang Sulit Teratasi
Peristiwa yang telah dialami oleh KA menjadi bukti bahwa sulitnya mencari pekerjaan yang layak. Kebutuhan yang kian meningkat dengan pendapatan yang nihil menjadi faktor seseorang nekat berbuat apa saja demi meraup pundi-pundi uang. Mayoritas orang hanya memikirkan bagaimana cara bertahan hidup di dunia yang keras ini. Alhasil demi mendapatkan uang, mereka rela menjadi seorang kriminal yang menutup rapat hati dan pikirannya. Telah banyak manusia yang menjadi korban dari tindakan tidak manusiawi hanya dengan alasan untuk memenuhi perekonomian keluarga, menyamaratakan gaya hidup, dll.
Admin akun instagram @desarumpin menuturkan bahwasannya saat ini memang betul daerah Rumpin sedang rawan akan musibah seperti yang dialami oleh KA. Dijelaskan bahwa hal tersebut biasanya terjadi di malam hari.
“Sekarang emang lagi rawan ka, maaf saya lupa mengingatkan, Cuma kalau di Rumpin biasanya kejadiannya itu tengah malam ka.” Tutur Admin akun Instagram @desarumpin kepada KA, 7 Maret 2023 pukul 21.11 WIB melalui direct message di laman pribadi akun instagram KA.
Lalu bagaimanakah tindakan tegas dan kinerja dari Pemerintah selaku tokoh yang berwenang dalam mengambil keputusan guna meminimalisir masalah yang dapat merugikan sebelah pihak? Tentu saja ulah oknum seperti itu membuat keresahan di hati masyarakat dan merugikan masyarakat baik dari daerah sekitar Bogor maupun yang hanya melewati daerah tersebut. Langkah untuk mengurangi pengangguran dengan memperbanyak lapangan pekerjaan dengan mengandalkan tenaga manusia dalam negeri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.