Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image ASRI HAPSARI SAPTANURASIH

EKSISTENSI SANGGAR SENI MELATI DI KECAMATAN BOGOR TIMUR

Info Terkini | 2023-03-13 23:07:01

Bogor – Sanggar Seni Melati Bogor adalah sebuah wadah atau sarana bagi sekumpulan orang yang melakukan kegiatan pembelajaran Seni tari, Upacara adat, Degungan, Gotong Singa, Rampak Gendang dan sewa kostum. Terletak di jl. Pesantren No. 3, RT.01/RW.03, Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sanggar ini cukup strategis karena mudah dijangkau oleh siapapun. 38 Tahun lamanya berdiri, sanggar ini sangat dikenal positif oleh banyak masyarakat, baik dari daerah bogor, luar kota Bogor, bahkan Mancanegara. Desi Ibrahim atau akrab dipanggil Cici, seorang pelatih seni tari sanggar seni melati mengatakan bahwa nama sanggar seni melati ini berasal dari nama panggilan ibunya Yaitu Reni, walapun tidak ada keterkaitan dengan kata Melati, namun nama tersebut diberikan oleh teman-teman ibunya saat masih muda. Hingga Akhirnya Sanggar inipun berdiri dan dilanjutkan oleh anak-anaknya.

Respon positif masyarakat terhadap sanggar ini, dapat dilihat dari segudang prestasi yang diraih. Murid-murid disanggar ini terbukti mampu belajar dengan baik dan cepat tanpa perlu mengikuti aturan khusus yang ketat, dalam arti sesuai kemampuan dan kemauan masing-masing murid saja. Tarian yang diajarkan oleh Cici adalah Tari Nusantara atau tari daerah. Bukan Hanya Jaipong, tetapi juga tarian dari daerah lainnya seperti Tari Merak, Tari Saman dan masih banyak lagi. Murid-muridnya dapat memilih tarian apa saja yang mau mereka pelajari sesuai dengan keinginan mereka.

Tahun 2004 lalu Sanggar Seni Melati terpilih mewakili Indonesia untuk mengikuti kegiatan Dekranas di Beijing, Tiongkok. Dimana acara tersebut adalah pertunjukan budaya dari berbagai negara. Disana juga Cici mengajari beberapa masyarakat asing menarikan tarian dari Indonesia. Bersyukurnya, setiap tahun Sanggar Seni Melati selalu diberangkatkan dan di fasilitasi secara gratis pergi ke Beijing untuk setiap acara Dekranas. Sehingga Sanggar ini menjadi tempat pembelajaran Seni Tari yang dikenal hingga ke Mancanegara. Hal tersebut menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi sanggar seni Melati Bogor.

Banyaknya anak muda yang tertarik daftar ke sanggar ini, juga dapat menjadi salah satu bukti Sanggar Seni Melati membawa pengaruh positif bagi masyarakat Indonesia khususnya pada kalangan muda. Tak perlu membayar mahal untuk berlatih disini, anda cukup merogoh kocek sebesar Rp. 100.000,- untuk belajar selama satu bulan atau 8 pertemuan selama sebulan sampai murid-muridnya benar-benar bisa dan hafal. Cici mengatakan bahwa dirinya tak merasa keberatan memberikan harga murah, karna pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang ia cintai dan selalu ia nikmati. Walaupun harga yang diberikan terbilang terlalu murah, Desi tidak memberikan pelayanan pembelajaran yang buruk. Akan tetapi justru ia ciptakan suasana yang menyenangkan agar murid-muridnya nyaman dan terus bersemangat untuk hadir berlatih di Sanggar ini.

Tak hanya memberikan pelatihan Tari Tradisional, Sanggar ini juga menyewakan baju/kostum untuk acara-acara tertentu seperti lomba tari, fashion show, wisuda, Mojang jajaka Kota bogor, kostum pengantin, dan masih banyak lagi. Harga sewa yang ditawarkan juga relatif murah mulai dari Rp. 150.000,- saja.

Harapannya sanggar ini dapat terus dikenal positif oleh masyarakat, semakin berkembang dan bisa menambah atau sekedar memperbaiki fasilitas yang dinilai kurang layak. Untuk masyarakat yang ingin mendaftarkan anak-anaknya berlatih Seni Tari, tak perlu bingung bagaimana cara untuk bergabung ke Sanggar ini. Anda hanya perlu menghubungi kontak whatsappnya, menghubungi lewat DM Instagram atau bisa langsung datang saja ke Sanggar Seni Melati Kota Bogor.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image