Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arif Wibowo

Cara Agar Kredit Usaha Anda Menjadi Lebih Produktif

Info Terkini | Monday, 13 Mar 2023, 14:59 WIB
Source via: Pixabay.com
Source via: Pixabay.com

Kalau Anda sempat membaca informasi mengenai beragam bentuk kredit usaha, mungkin saja akan menemukan beberapa jenis kredit dana yang bisa dijadikan sebagai pinjaman produktif. Hal ini karena dana tersebut akan digunakan untuk tujuan menambah penghasilan.

Seperti yang di tuturkan oleh Emiralda Noviarti, seorang pakar dan ahli dibidang financial trainer dari QM Financial yang membahas tentang kredit usaha atau pinjaman untuk tujuan modal usaha dan tentang tips yang berkaitan dengan membayar cicilan utang, agar tidak ada masyarakat yang terjebak utang.

Pinjaman usaha sebagai pinjaman produktif

Mengingat pinjaman yang satu ini adalah kredit yang bisa memberikan atau menambah penghasilan, maka kredit usaha atau pinjaman usaha dapat dikategorikan bersifat produktif.

Emiralda pun menggaris bawahi mengenai kredit usaha agar bisa menjadi pinjaman yang produktif dengan cara yang tepat.

“Jika pinjaman diperuntukkan untuk pemodalan usaha, maka diharapkan dapat menghasilkan keuntungan atau bisa untuk pembelian aset yang nilainya cenderung naik, ataupun aset yang mampu menghasilkan cashflow (aset aktif).”

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda hendak mengajukan pinjaman untuk tujuan usaha. Lebih jelasnya, akan kami jabarkan dalam beberapa bagian agar lebih mudah dipahami.

Menggunakan pinjaman online untuk modal usaha

Seperti dilansir dari centrausaha bahwa pinjaman untuk pengusaha kecil dari bank memiliki beberapa persyaratan, yang mungkin, tidak dimiliki oleh mereka yang baru mau memulai usaha. Jadi, mereka saat ini banyak yang mencoba mendapatkan pinjaman dari provider pinjaman online.

“Yang harus dipertimbangkan adalah syarat dan ketentuan pinjaman online tersebut. Biasanya pinjaman online tingkat bunganya jauh lebih tinggi dibandingkan bank, belum lagi biaya-biaya tambahan yang dikenakan,” jelas Emiralda.

Menurutnya, meminjam dengan penjaminan aset seperti kendaraan merupakan langkah yang sebenarnya lebih aman. Namun akan lebih bijaksana lagi jika Anda memulai usaha sesuai dengan modal yang mampu ditanggung sendiri atau mencari rekan bisnis untuk bisa menambah modal. Hal ini agar Anda bisa memperkecil atau bahkan menghindari utang.

Ia pun menambahkan bahwa, sebaiknya Anda mempelajari rencana usaha, apakah potensi keuntungan yang akan dihasilkan mampu membayar biaya bunga? Oleh karenanya, pastikan Anda masukkan proyeksi profit dalam rencana usaha.

Pilihan kredit usaha untuk pengusaha mikro

Selain pinjaman online, ada beberapa pilihan pembiayaan usaha mikro lainnya yang bisa Anda pertimbangkan.

1. Kredit Usaha Kecil dari perbankan/pemerintah

2. Koperasi atau lembaga pembiayaan komunitas

3. Fintech P2P lending sosial yang berfokus pada pembiayaan usaha kecil

4. Softloan (pinjaman tanpa bunga atau bunga sangat rendah) dari keluarga atau teman, atau mencari rekanan (partner) untuk memberikan modal dengan skema bagi hasil

Namun, apapun pilihan kredit usaha Anda, pahami syarat dan ketentuannya. Kemudian, pilih pinjaman yang paling sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan Anda.

Tips saat menemui kesulitan selama menyicil utang

Risiko utama saat mengambil pinjaman adalah ketika nasabah tidak mampu mengembalikan, dan akhirnya harus membayar pinjaman ditambah denda yang malah merugikan.

Oleh karenanya, simak tips keuangan dari pakar keuangan ini jika Anda mengalami kesulitan dalam menyicil utang.

1. Restrukturisasi utang. Informasikan kepada pemberi pinjaman bahwa Anda sedang mengalami kesulitan, apakah ada opsi untuk cicilan yang lebih meringankan.

2. Jual aset yang Anda miliki untuk pelunasan utang, agar denda tidak semakin menggulung.

3. Cashflow theraphy. Kencangkan ikat pinggang, cari pos-pos pengeluaran yang bisa dihemat (misalnya gaya hidup), dan alokasikan penghematan tersebut untuk membayar utang.

4. Cari penghasilan tambahan agar penghasilan tersebut dapat digunakan untuk membayar utang.

5. Cari pinjaman lain yang lebih ringan (softloan, tanpa bunga atau bunga yang sangat rendah) untuk menutupi pinjaman sebelumnya. Mungkin meminjam dari saudara atau teman baik.

Tentunya yang tidak kalah penting adalah menghindari jebakan utang dengan kebiasaan keuangan (financial habit) yang baik. Memiliki kebiasaan keuangan yang baik seperti mengalokasikan penghasilan dengan bijak, serta memiliki gaya hidup sesuai kemampuan.

Kemudian, berhati-hati dengan bentuk kredit apapun, misalnya kartu kredit, paylater, dan pinjol dengan syarat mudah lainnya. Pastikan Anda memahami regulasi dan persyaratan produk-produk keuangan ini sebelum mengajukan.

“Jangan mudah atau membiasakan berutang, terutama apabila Anda belum memiliki pengendalian diri yang baik. Jangan berutang untuk kebutuhan konsumtif seperti liburan, pembelian elektronik dan sejenisnya.”

Semoga pesan ini merupakan jurus ampuh agar terhindar dari lilitan utang untuk hal-hal yang tidak perlu karena sebaik baiknya pinjaman ialah yang bisa digunakan untuk kebutuhan usaha dan kita peroleh hasilnya untuk membayar hutang itu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image