jeremy penatas
Ragam Bantuan Sosial, Kecamatan Dramaga Ajak Warga Pelihara Lingkungan Sebagai Bentuk Mutualisme
Kabar | 2023-03-12 13:59:36
Bogor, Kecamatan Dramaga- Sejumlah bantuan sosial berupa sembako terlihat di Kantor Kecamatan Dramaga yang dibagikan pada Jumat (24/02/2023) dalam rangka soft launching Klinik Pratama Inggit sekaligus Bakti sosial.
Sembako ini merupakan bagian dari bantuan sosial yang disalurkan secara situasional oleh Kecamatan Dramaga. Beragam bantuan sosial lainnya yang biasa dicairkan secara periodik juga banyak didapatkan oleh masyarakat di 10 desa yang terdapat pada Kecamatan Dramaga. Bantuan sosial didapatkan dari Dinas sosial yang disalurkan oleh Seksi Pemberdayaan Masyarakat secara merata. Pendistribusian bantuan sosial dibagikan berdasarkan data penerima bantuan yang dimiliki oleh pihak Kecamatan Dramaga.
“Data penerima bantuan yang dimiliki Kecamatan Dramaga digunakan untuk pembagian bantuan sosial agar tersalurkan kepada sasaran yang tepat, warga Kecamatan Dramaga juga sudah melalui survey lapangan kelayakan penerima bantuan, dilihat dari aspek ekonomi dan kesejahteraan hidup keluarga tersebut” tutur Edi Supardi, seksi pemberdaya masyarakat saat ditemui di Kantor kecamatan Dramaga.
Berdasarkan data statistik status sosial masyarakat Dramaga, mayoritas warganya masi berada di kelas menengah kebawah dan masih terdaftar sebagai penerima bantuan sosial, terutama masyarakat pelosok desa. Didapatkan informasi, bantuan sosial yang diterima oleh masyarakat dramaga, meliputi, BLT (Bantuan Langsung Tunai), BPT(Bantuan Pangan Tunai), PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT(Bantuan Pangan Non Tunai), Pasar Murah (Paket sembako murah seharga Rp25.000), hingga ketahanan Pangan.
“Bantuan ketahanan pangan itu juga merupakan bantuan sosial, program dari kecamatan Dramaga tersendiri, tujuannya untuk bantu ekonomi masyarakat juga, pemeliharaan berupa hewan kambing, ayam, ikan, dan kelinci. Pemeliharaan kelinci juga dibantu oleh IPB” Ucap Edi Supardi.
Selain bantuan sosial, Kecamatan Dramaga juga sedang memfokuskan pembangunan infrastuktur dalam perkembangan sarana dan prasarana desa. Program pembangunan meliputi Dana Desa dan SamiSade (Pembangunan sekabupaten Bogor, tertuju bagi 40 Kecataman). Anggaran program Dana Desa sebesar 20% diberikan oleh BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada warga miskin.
Menurut Edi, pembangunan infrastuktur masi dalam tahap perkembangan dan bantuan sosial masih disalurkan kepada warga yang terdaftar dalam data penerima bantuan, secara rutin. Beragam bantuan sosial dinilai sudah cukup membantu dengan nominal yang berbeda-beda.
Bantuan sosial di Kecamatan Dramaga belum ada lagi pembaharuan, Edi sebagai pemberdaya masyarakat menyampaikan harapannya, jika ada tambahan bantuan baru, sebagai pemberdaya masyarakat beliau berharap masyarakat juga bisa ikut membantu memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitarnya, melalui partisipasi dari program yang dimiliki kecamatan, seperti bakti sosial dan perbaikan sarana desa.
Kontribusi biasa diberikan dengan cara melestarikan program bagi masyarakat yang memberikan dampak baik baik lingkungan, seperti program Padat Karya, program pemberdayaan masyarakat desa yang miskin dengan memanfaatkan sumber daya dan tenaga kerja untuk mendapatkan tambahan upah bagi masyarakat yang melakukannya,seperti pembersihan rumput liar, saluran mampet dan sampah di sungai. Program-program pemeliharaan lingkungan tersebut sedang digalakkan lagi pelaksanaanya oleh pihak Kecamatan Dramaga.
“Berharap masyarakat bisa terus memberikan kontribusi lewat padat karya atau program tersendiri untuk bersih-bersih desa. Program ini biar masyarakat tetap memiliki semangat kerja, dapat uang atas keringatnya sendiri juga, jadi kita saling membantu, pusat memberikan bantuan uang, kita sebagai warga memberikan bantuan tenaga untuk memelihara lingkungan dan sarana di sekitar lingkungan tempat tinggal, jadi sama-sama positif” pungkas Edi Supardi.
Penulis: Jeremi Penatas (Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
