Nugraha Andriawan Sukamdani
Jangan Mau Rugi!! Gunakan Cara ini, Mendeteksi Keaslian Emas Batangan
Gaya Hidup | 2023-03-09 20:56:30Apakah Anda pernah merasa khawatir?
Saat membeli atau menjual emas batangan karena takut mendapat barang palsu?
Jangan khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memeriksa keaslian emas batangan tersebut.
Cara Termudah Cek Keaslian Emas Batangan
Pertama, periksa berat emas batangan. Emas palsu biasanya memiliki berat yang berbeda, sehingga Anda dapat menimbang emas tersebut untuk memeriksa gramasinya. Contoh tertera di kepingan berat 10 gram dan ketika di timbang lebih atau kurang dari berat yang tertera.
Perhatikan juga ukuran emas batangan bandingkan dengan spesifikasinya, karena emas palsu biasanya memiliki ukuran yang tidak sesuai.
Kedua, periksa warna emas batangan. Emas asli memiliki warna kuning mengkilap dan kemasan yang khas. Jika warnanya terlalu pucat atau terlalu gelap, kemungkinan besar emas tersebut bukan asli. Warna yang tidak merata juga dapat menjadi indikator bahwa emas tersebut palsu. Anda dapat mencari gambar emas batangan yang asli di internet dan membandingkan warnanya.
Ketiga, periksa presisi emas batangan. Emas batangan asli memiliki bentuk yang presisi, rapih, dan permukaan yang halus dan rata. Perhatikan detail bentuk, ukiran, dan goresan emas tersebut kasar atau halus. Emas batangan palsu biasanya kasar dan tidak seperti cetakan mesin halus.
Keempat, periksa sertifikat keaslian emas batangan. Sertifikat keaslian merupakan hal yang penting untuk memastikan keaslian emas batangan Anda. Pastikan bahwa sertifikat tersebut diterbitkan oleh pihak yang terpercaya dan dapat dipercaya. Di playstore anda bisa download aplikasi certi eye untuk antam dan Ubs gold untuk UBS.
Kelima, gunakan magnet untuk memeriksa keaslian emas batangan. Tempelkan magnet pada emas, jika menempel, maka emas tersebut tidak asli karena mengandung besi.
Keenam, periksa berat jenis emas batangan. Setiap emas memiliki kadar yang berbeda dan berat jenis yang berbeda pula. Anda dapat menggunakan rumus berat jenis = berat bersih emas dibagi volume. Contoh volume persegi panjang yaitu P x L xT. Berat jenis emas dengan cara ini rata-rata adalah 19.3 per sentimeter kubik.
Namun, menggunakan cara timbang air lebih akurat, berat jenisnya berbeda. Berat jenis memiliki kelemahan apabila emas batangan yang di cek dalamnya kosong dan tidak berisi.
Ketujuh, gunakan X-Ray Fluorescence (XRF) untuk memeriksa keaslian emas batangan. XRF adalah teknologi yang menggunakan sinar-X untuk menguji komposisi logam dalam emas. Meskipun cara ini memiliki beberapa kelemahan hanya mengecek permukaan dan tingkat kedalaman yang terbatas, tetapi dapat memberikan hasil yang akurat. Alat ini memiliki harga yang cukup mahal rata - ratanya 500 juta.
Kedelapan, uji keasaman emas batangan. Dengan meneteskan zat asam HNO3 dan HCL pada emas batangan, dapat dilakukan uji keasaman. Namun, cara ini hanya disarankan bagi yang sudah memiliki pengalaman dan tidak disarankan untuk dicoba di rumah.
Namun, perlu diingat bahwa setiap cara memeriksa keaslian emas batangan memiliki kelemahan masing-masing. Sehingga terapkan berbagai macam cara diatas yang dapat dengan mudah Anda lakukan.
Penting juga untuk membeli emas batangan dari penjual emas terpercaya yang memiliki jaminan buyback ketika ingin menjual kembali. Hal ini dapat memberikan rasa aman dan menghindarkan dari risiko membeli emas palsu. Contoh PT. Logam Mulia menjamin Buyback Emas Antam. Pastikan juga untuk selalu bertanya apabila Anda merasa janggal dengan emas batangan yang Anda beli dan pastikan untuk mendapatkan sertifikat keaslian yang valid.
Tidak kalah penting pastikan pada saat anda akan menjual carilah pembeli emas online yang terpercaya dan dapat melakukan pengecekan emas batangan Anda secara langsung serta pembayaran langsung di transfer saat itu juga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook